Fenomena Pulau dan Danau Baru di NTT, Benarkah Akibat Siklon?

Fenomena Pulau dan Danau Baru di NTT, Benarkah Akibat Siklon?
info gambar utama

Pasca badai siklon tropis Seroja yang menerjang sejumlah Kabupaten dan Kota di Nusa Tenggara Timur (NTT), muncul sebuah pulau dan danau baru yang mendapat perhatian warga.

Badai yang dipicu siklon tropis Seroja ini terjadi pada Minggu (4/4/2021) lalu. Tercatat ada 10 kabupaten dan 1 kota di NTT yang terdampak kehadiran siklon tropis yang berada di Samudera Hindia tersebut.

Tapi setelah badai ini, warga dikagetkan dengan munculnya gundukan tanah dengan tinggi 3 meter muncul di perairan Kabupaten Rote Ndao, NTT, yang disebut warga sebagai pulau baru.

Warga setempat yang penasaran kemudian mendatangi lokasi tersebut. Mereka mengunjunginya dengan menggunakan perahu untuk melintasi perairan.

Warga mengatakan tak pernah melihat gundukan tanah di perairan tersebut. Karena masih baru, warga pun mengusulkan pulau itu dinamai, 'Pulau Paskah'.

Belakangan warga di RT 14/RW 06 Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, NTT, juga dikejutkan dengan penemuan danau baru usai siklon tropis Seroja berlalu. Lahan pertanian seluas 2 hektare milik warga berubah menjadi danau.

"Danau ini mulai terbentuk saat badai siklon tropis Seroja melanda daerah ini. Pada Senin (5/4) pagi kami melihat air semakin meluas dan mengenangi seluruh lahan pertanian milik petani. Luasan genangan air semakin meluas," kata Hendrik Lasa, warga RT 14/RW 06, Kelurahan Sikumana, menukil Antara, Minggu (18/4).

Lahan pertanian yang menjadi danau adalah lahan palawija. Seluruh tanaman, seperti jagung, kacang, buncis, dan kelapa, yang siap panen pun terendam.

Berharap ada penelitian

Wakil Gubernur (Wagub) NTT, Josef Nae Soi, meminta penelitian terkait penemuan pulau dan danau baru siklon tropis Seroja.

"Namun, mesti diuji dulu apakah ini memang akibat bencana kemarin," ujar Wagub dalam konferensi pers daring tanggap darurat bencana Siklon Seroja.

Sementara itu, Kepala Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Eko Yulianto menyebut ada beberapa kemungkinan yang bisa menjadi penyebab terbentuknya daratan kecil di tengah laut.

Menurutnya di satu sisi, siklon mengakibatkan curah hujan tinggi yang memicu banjir bandang dan membawa banyak material ke laut melalui sungai-sungai. Material itu bisa membetuk pulau kecil yang tidak jauh dari daratan utamanya.

"Siklon juga memicu gelombang tinggi laut yang mampu meredistribusikan material-material yang masuk ke laut tersebut dan mengendapkannya secara terkonsentrasi di satu titik lokasi tertentu sehingga menumpuk membentuk pulau," terangnya dalam Media Indonesia.

Bedasarkan penelitian secara geologi, Kota Kupang merupakan daerah bertopografi karst dengan tingkat keterjalan yang tinggi serta cekungan dan tonjolan dan bukit berbatu yang tidak beraturan. Hal ini membuat aliran bawah tanah dan goa-goa yang ada di balik topografi itu berpotensi untuk pembentukan jenis danau dolina.

Intensitas hujan yang sangat tinggi ketika terjadi Siklon Tropis Seroja di Samudera Hindia menjadi pemicu dari pembentukan danau baru di Kelurahan Sikumana. Namun, diprediksi danau itu hanya musiman. Ketika musim kemarau dengan penguapan yang tinggi maka air akan mengering.

"Apabila terjadi hujan dengan intensitas yang tinggi maka pembentukan danau kembali terjadi karena suplai air sangat tinggi dari sumber-sumber mata air baru yang muncul di sekitar lokasi danau ini," kata Herry Kota, Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia, Provinsi NTT, melansir Tempo.

Walau begitu, pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT akan menurunkan tim peneliti ke lokasi danau baru itu. Tujuannya, menyelidiki proses danau baru, termasuk menelusuri dari mana saja sumber air yang masuk sehingga membentuk danau dengan bentangan luas.

"Penambahan ketinggian air bisa disebabkan adanya suplai air yang banyak dari sumber mata air yang bermunculan di sekitar lokasi danau," terang Kepala Bidang Pembangunan Sumber Daya Air dan Irigasi Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat NTT, Sonny J. Tella.

Sonny mengatakan bahwa selama pekan ini tim peneliti akan memantau kondisi danau yang terbentuk sekitar dua pekan lalu tersebut, atau setelah hujan lebat persisten dampak siklon tropis berlaku.

Indonesia tercatat miliki 16.056 pulau.

Selain ramai di NTT, pada 2017 lalu Indonesia juga mendapatkan pulau baru di kawasan Aceh Barat. Pulau ini bahkan luasnya 2.000 kali Pulau Sipadan-Ligitan yang lepas dari Indonesia.

Berdasarkan data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), pada 2017 lalu, Indonesia secara resmi melaporkan 2.590 pulau bernama ke PBB sehingga pulau bernama di Indonesia bertambah menjadi 16.056 pulau.

Jumlah ini merupakan penambahan dari 13.466 pulau yang telah didaftarkan pada sesi ke-10 sidang UNCSGN di tahun 2012. Kedepannya, jumlah pulau Indonesia yang sudah bernama masih bisa bertambah dikarenakan belum seluruh pulau-pulau kecil yang telah di validasi, dilakukan verifikasi pembakuan nama pulaunya.

Mengacu pada data Direktorat Toponimi dan Batas Daerah Ditjen Bina Adwil Kemendagri, jumlah pulau hasil validasi dan verifikasi sampai akhir 2019 sebanyak 17.491, namun jumlah tersebut masih perlu ditelaah ulang sebanyak 470 pulau dan diverifikasi ulang oleh Kemendagri sebanyak 482 pulau.

Sementara itu menurut Juru Bicara Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Wahyu Muryadi syarat sebuah wilayah dinyatakan sebagai pulau antara lain, terjadi secara alami, bukan buatan manusia, pada saat surut masih dikelilingi oleh air, dan pada saat pasang masih muncul di permukaan air.

Di samping itu, kaidah umum lainnya dalam proses pembakuan nama rupabumi unsur pulau atau penamaan pulau terdapat pada Peraturan Pemerintah No 2 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Nama Rupabumi.

"Jadi kita harus melaporkan pulau ke PBB, rujukan yang dipakai adalah konvensi hukum laut PBB 1982," ungkap Wahyu dalam Kompas.

Baca juga:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

RK
MI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini