J&T Jadi Perusahaan Ekpedisi Pertama yang Raih Status Unicorn

J&T Jadi Perusahaan Ekpedisi Pertama yang Raih Status Unicorn
info gambar utama

Adanya pandemi Covid-19 cukup merubah gaya hidup banyak orang termasuk cara orang berbelanja. Saat ini belanja secara online di e-commerce lebih diminati dan menjadi pilihan yang cukup aman bagi banyak orang. Perusahaan logistik pun rupanya sedang dibanjiri peminat di masa pandemi saat ini.

Saat ini ada banyak pilihan ekpedisi yang ditawarkan untuk menunjang proses pengiriman barang. J&T Express merupakan salah satu ekspedisi yang meramaikan industri logistik di Indonesia.

Baru-baru ini, perusahaan yang didirikan pada 20 Augustus 2015 tersebut berhasil menyabet gelar sebagai unicorn baru Indonesia.

J&T Express berhasil menambah daftar startup dengan status unicorn sekaligus menjadi perusahaan ekpedisi pertama Indonesia yang meraih predikat kuda bertanduk.

J&T Express menjadi unicorn keenam Indonesia yang berjajar dengan Gojek, Tokopedia, Bukalapak, Traveloka dan Ovo.

Miliki nilai valuasi tertinggi setelah Gojek

Berdasarkan data CB Insights berjudul The Complete List of Unicorn, perusahaan logistik ini memiliki valuasi sebesar US$7,8 miliar atau Rp113,5 Triliun per tanggal 7 April 2021. © GNFI
info gambar

Unicorn sendiri adalah sebuah perusahaan startup yang memiliki valuasi nilai hingga US$1 miliar atau sekitar Rp14,5 triliun. Berdasarkan data CB Insights berjudul The Complete List of Unicorn, perusahaan logistik ini memiliki valuasi sebesar US$7,8 miliar atau Rp113,5 Triliun per tanggal 7 April 2021.

Nilai tersebut lebih tinggi dibandingkan beberapa unicorn pendahulunya. Dikutip dari CNN Indonesia, nilai valuasi Tokopedia adalah US$7 miliar pada 2016, Bukalapak US$3,5 miliar pada 2017, dan Traveloka US$3 miliar pada 2017, serta Ovo sebesar US$2,9 miliar.

Sedangkan Gojek masih berada di posisi pertama sebagai startup unicorn Indonesia dengan valuasi sebesar US$10 miliar atau setara Rp 145,6 triliun. Dengan nilai tersebut, saat ini Gojek juga menyandang predikat sebagai startup decacorn.

J&T Express didirikan oleh Jet Lee bersama dengan Tony Chen, oleh karena itu nama J&T bisa diartikan sebagai Jet & Tony (J&T). Sebelum membangun bisnis ekspedisi ini, Jet Lee dan Tony Chen merupakan petinggi dari merek smartphone OPPO.

Berhasil buka cabang hingga ke tujuh negara

Sejak tahun 2019 jasa J&T Express sudah bisa ditemukan di berbagai negara Asia Tenggara termasuk Thailand dan Vietnam. © Marketers

Jet Lee pernah menjabat sebagai CEO dari OPPO Indonesia dan Tony Chen yang merupakan pendiri OPPO Internasional yang juga sebagai investor dana awal perusahaan. Saat ini CEO J&T Express dijabat oleh Robin Lo yang ditunjuk menggantikan Jet Lee sebagai pemimpin perusahaan.

Sosok Robin Lo sendiri merupakan salah satu orang kepercayaan Jet Lee saat masih di PT OPPO Indonesia sekaligus sebagai managing director di J&T Express. Hadirnya J&T Express ini didasari karena melihat dunia logistik yang masih tertinggal serta pengiriman barang ekspedisi yang masih sering terlambat.

Saat masih di PT OPPO Indonesia tepatnya di tahun 2013 Robin dan Jet Lee mengalami kendala pengiriman barang, terutama di akhir pekan dan libur panjang.

Sebagian besar ekpedisi atau perusahaan logistik tidak beroperasi saat libut, dari pengalaman tersebut kemudian muncul ide untuk membuat perusahaan logistik yang beroperasi setiap hari.

Menjelang tahun keenam, PT Global Jet Express atau J&T Express juga telah melakukan ekspansi hingga ke luar negeri.

Tidak hanya di Indonesia, sejak tahun 2019 jasa J&T Express sudah bisa ditemukan di berbagai negara Asia Tenggara seperti Thailand, Filipina, Malaysia, Singapura, Vietnam dan Kamboja. Di tahun 2020 kemarin J&T Express juga berkesempatan melanjutkan ekspansi ke Cina.

==

Sumber Refrensi: Lokadata.com | Pelita.or.id | Kompas.com | Detik.com

Baca juga:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Iip M. Aditiya lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Iip M. Aditiya.

IA
MI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini