Penulis: Ega Krisnawati
Media sosial mampu membuat Kawan GNFI semakin terhubung dengan siapa pun. Namun, dalam penggunaannya, Kawan GNFI juga perlu memperhatikan kenyamanan pengguna lain ketika bermedia sosial. Caranya, dengan menjadi pengguna media sosial yang mampu berpikiran terbuka atau open minded.
Di zaman yang serba digital, tidak jarang satu orang individu memiliki lebih dari satu media sosial. Hal ini membuat tiap orang mesti mampu memanfaatkan media sosialnya secara maksimal.
Dilansir dari Be United, salah satu bentuk dari memanfaatkan media sosial secara maksimal adalah dengan menerima perbedaan pendapat dari pengguna media sosial lain. Tidak hanya berguna sebagai wadah untuk membagikan suatu momen, media sosial juga dapat menjadi tempat untuk menuangkan ide ataupun pendapat.
Manfaat dari memiliki pikiran open minded dalam bermedia sosial ialah mendapat wawasan baru, pengalaman baru, dan pertumbuhan diri. Selain itu, seseorang yang memiliki pikiran open minded juga akan memiliki mental yang kuat dan merasa lebih optimis.
Dikutip dari laman Verywell mind, karakteristik pengguna sosial media yang open minded, yaitu penasaran untuk mendengar pendapat orang lain, mampu mempertanyakan lagi terkait ide-ide yang dimilikinya, tidak mudah marah saat diberikan koreksi terhadap kesalahannya, dan memiliki empati terhadap orang lain.
Selain itu, pengguna media sosial yang open minded juga memiliki karakteristik ingin mengetahui sudut pandang orang lain, rendah hati terhadap pengetahuan dan keahliannya, serta menghargai pemikiran orang lain.
Cara menjadi pengguna media sosial yang Open Minded

Memiliki pemikiran yang open minded adalah sebuah tantangan. Pasalnya, dalam banyak hal pikiran kita dirancang untuk memandang konsep sebagai suatu keutuhan. Lantas, bagaimana caranya agar menjadi pengguna sosial media yang open minded?
1. Belajar untuk tidak mudah marah
Kali ini, Kawan GNFI dapat melatih diri untuk tidak mudah marah saat mendengar pendapat yang berbeda. Caranya dengan meluangkan waktu sejenak untuk memahami keputusan dari tindakan yang dibuat oleh setiap orang.
Kemudian, cobalah untuk menempatkan Kawan GNFI di posisi orang lain. Melalui cara ini, Kawan GNFI mampu melihat segala sesuatu dari sudut pandang orang lain.
2. Jangan menutup diri
Kawan GNFI bisa belajar untuk menyambut situasi yang baru dengan cara menganggap berbagai opini yang berbeda sebagai pengalaman baru.
3. Keluar dari zona nyaman
Menurut laman The Good Man Project, cara keluar dari zona nyaman dapat dilakukan dengan perlahan-lahan tapi pasti. Misalnya, dengan pergi ke tempat yang baru dan mencoba hal-hal yang baru.
4. Bersosialisasi dan mencari teman baru
Meski Kawan GNFI sudah memiliki banyak teman sebelumnya, tapi tidak ada salahnya jika membuka kesempatan untuk mengenal orang baru. Dengan mengenal orang baru, Kawan GNFI akan menemukan peluang untuk mengetahui hal-hal yang belum pernah diketahui sebelumnya.
5. Jangan takut untuk bertanya
Terkadang salah satu cara awal untuk memahami situasi tertentu adalah dengan mengajukan banyak pertanyaan. Meski hal ini dapat mengganggu kehidupan pribadi seseorang, tapi jika ia bersedia membagikan informasi, Kawan GNFI juga mesti bersedia mendengarkannya.
Agar dapat memastikan seseorang mau memberikan informasi, pastikan bahwa orang itu memiliki waktu luang dan jawaban yang tepat untuk Kawan GNFI.
6. Hindari spekulasi
Sebelum membuat opini tertentu, Kawan GNFI dapat menjalani, menanyakan, dan menyelesaikan sesuatu sendiri tanpa bantuan dari orang lain. Hal ini lebih baik dilakukan, daripada mempercayai informasi yang belum dipahami dari orang lain.
Menjadi seseorang yang open minded sangat dibutuhkan di masa sekarang, terutama dalam hal bermedia sosial. Yuk, sebarkan hal baik di media sosial yang Kawan punya!*
Referensi: verywell mind | the good man project | be united
Baca juga:
- Perguruan Tinggi Terpopuler di Media Sosial
- Waspada Beropini di Media Sosial
- Bangun Personal Branding di Media Sosial
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News