Penulis: Ega Krisnawati
Siapa tak pernah membaca puisi? Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang disukai oleh sebagian besar masyarakat karena disajikan dalam bahasa yang indah dan sifatnya yang imajinatif. Puisi juga dianggap sebagai rangkaian kata yang menggambarkan perasaan penyair.
Kemudian, pesan dalam puisi akan dirangkai dengan kata-kata yang indah. Umumnya, diksi yang digunakan berbeda dengan diksi sehari-hari. Bahkan, dapat berbeda dengan diksi pada karya sastra lainnya, seperti drama atau prosa.
Makna dalam puisi sangatlah penting bagi pembaca. Seberapa pun indah kata-kata yang ada di dalam puisi, tidak akan berarti apabila tidak bermakna bagi pembaca. Di bulan Ramadan ini, tentu Kawan banyak mencari siraman rohani dan membaca berbagai kalimat yang menyejukan hati.
Deretan puisi ini bisa menjadi rekomendasi untuk Kawan baca, sambil menunggu waktu berbuka atau di waktu senggang. Lantas, apa saja puisi yang mampu mempertebal iman di bulan Ramadan?
1. Padamu Jua Karya Amir Hamzah
Habis kikis
Segala cintaku hilang terbang
Pulang kembali aku padamu
Seperti dahulu
Kaulah kendi kemerlap Pelita jendela dimalam gelap Melambai pulang perlahan Sabar, setia, selalu
Satu kasihku
Aku manusia Rindu rasa Rindu rupa
Dimana engkau Rupa tiada
Suara sayup Hanya kata merangkai hati
Engkau cemburu Engkau ganas
Mangsa aku dalam cakarmu Bertukar tangkap dengan lepas
Nanar aku, gila sasar Sayang berulang padamu jua
Engkau pelik menarik ingin Serupa darah dibalik tirai
Kasihku sunyi Menunggu seorang diri Lalu waktu – bukan giliranku Mati hari – bukan kawanku
Dilansir dari Kumparan, walau puisi ini sekilas tampak seperti sajak yang berkisah tentang pertemuan sepasang kekasih, tapi sebenarnya sajak ini lebih merujuk pada makna tentang pertemuan abadi.
Pertemuan abadi ini adalah pertemuan dengan Yang Maha Kuasa, setelah meninggal dunia. Makna kekasih pada puisi ini adalah Tuhan yang tak pernah berhenti mencintai meski umat-Nya senantiasa berpaling.
Amir Hamzah adalah sastrawan Indonesia yang terkenal dengan sebutan "Raja Penyair Pujangga Baru". Ia lahir di Binjai, Langkat, Sumatra Utara, 28 Februari 1911. Ia juga menulis berbagai karya sastra di dalam majalah Timboel, Pandji Poestaka, Poedjangga Baroe, dan lain-lain.
2. Sajadah Panjang Karya Taufik Ismail
Ada sajadah panjang terbentang
Dari kaki buaian
Sampai ke tepi kuburan hamba Kuburan hamba bila mati
Ada sajadah panjang terbentang
Hamba tunduk dan sujud
Di atas sajadah yang panjang ini
Diselingi sekedar interupsi
Mencari rezeki, mencari ilmu
Mengukur jalanan seharian
Begitu terdengar suara azan
Kembali tersungkur hamba
Ada sajadah panjang terbentang
Hamba tunduk dan rukuk
Hamba sujud dan tak lepas kening hamba Mengingat Dikau Sepenuhnya
Puisi berjudul Sajadah Panjang karya Taufik Ismail memiliki makna sebagai pengingat kepada pembacanya terhadap Yang Maha Kuasa. Menurut Taufik Ismail, karya sastra adalah bentuk dari zikir. Sementara menciptakan puisi adalah wujud dari sikap amal saleh. Diksi sajadah dalam puisi ini merujuk pada ibadah salat.
Taufiq Ismail adalah penyair yang dikenal luas sebagai tokoh sastrawan Angkatan '66. Ia lahir di Bukittinggi, 25 Juni 1935 dan dibesarkan di Pekalongan. Dalam Tempo, Mei 2008 disebutkan bahwa Taufik Ismail pernah menggunakan nama samaran, yaitu Nur Fadjar.
3. Doa karya Chairil Anwar
Tuhanku dalam termangu aku masih menyebut nama-Mu biar susah sungguh mengingat
Kau penuh seluruh caya-Mu panas suci tinggal kerdip lilin di kelam sunyi
Tuhanku aku hilang bentuk remuk
Tuhanku aku mengembara di negeri asing
Tuhanku di pintu-Mu aku mengetuk aku tidak bisa berpaling
Puisi berjudul Doa karya Chairil Anwar berisi peringatan bahwa jika tak menemukan solusi dalam permasalahan hidup, Yang Maha Kuasa akan selalu menjadi satu-satunya tempat terbaik untuk kembali bersimpuh. Puisi ini terkenal pada era 1945 dengan ungkapan tema religi dan ketuhanan yang begitu kental.
Karya sastra bisa dijadikan sebagai bentuk ungkapan refleksi kepada Yang Maha Kuasa. Dari tiga puisi ini, mana yang paling Kawan suka?*
Referensi: DISPUSIP Kota Pekanbaru | Kumparan | Ensiklopedia Bahasa Indonesia
Baca Juga:
- 3 Lagu Ini Diangkat dari Puisi Sastrawan Indonesia
- Buku Digital Solusi Bagi Industri Buku Indonesia
- Apesiasi Penjaga Hutan dalam Pengelolaan SDA
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News