Sayur Besan, Kuliner Asli Betawi yang Kini Makin Langka

Sayur Besan, Kuliner Asli Betawi yang Kini Makin Langka
info gambar utama

Setiap suku dan daerah di Indonesia umumnya memiliki ciri khas tersendiri soal kuliner. Bisa dari dominasi rasa, bumbu, serta varian masakannya yang begitu beragam.

Jika membahas kuliner khas Betawi, suku yang penduduknya tinggal di kota Jakarta dan sekitarnya, mungkin sebagian orang sekedar mengenal beberapa jenis hidangan terpopuler. Sebut saja kerak telor, gado-gado, kue rangi atau nasi uduk dengan semur jengkol.

Padahal, Betawi juga masih punya ragam kuliner lain yang lezat tapi semakin hari semakin langka sehingga sulit untuk mencoba versi originalnya. Bahkan mungkin dari namanya saja banyak yang belum tahu. Salah satunya adalah sayur besan.

Sayur besan sendiri adalah hidangan berkuah santan berwarna kekuningan dan berisi terubuk, potongan kentang, sohun atau bihun, ebi, dan petai. Rasanya perpaduan gurih, beraroma khas, dan unik karena menggunakan terubuk.

Terubuk dalam sayur besan

Terubuk | @Rani Restu Irianti Shutterstock

Nama terubuk mungkin kurang familier bagi kebanyakan orang. Memiliki bahasa Latin Saccharum edule Hasskarl, terubuk sebenarnya masuk ke dalam jenis bunga. Bentuknya mirip tebu, berupa batang beruas, memiliki bunga tertutup kulit, dan bagian dalamnya ada butiran-butiran seperti telur ikan. Bila dilihat sekilas sebelum dikupas, terubuk juga mirip seperti batang serai.

Bagian yang digunakan dari terubuk dalam sayur besan adalah butiran-butiran seperti telur ikan di dalamnya. Terubuk juga sering dikenal dengan sebutan telur tebu. Di Jawa Barat, biasa disebut tiwu endog atau terubus. Sementara itu di Ternate, terubus terkenal dengan nama sayur lilin.

Untuk membuat sayur besan, bahan-bahan yang diperlukan antara lain satu ikat terubuk, sohun atau bihun, petai, lengkuas, kelapa parut untuk santan, daun salam, kentang, kembang kol, daun bawang, bawang merah, bawang putih, cabai merah keriting, ebi, dan gula merah.

Sayur besan bisa disantap begitu saja atau biasanya ditambahkan lauk pendamping seperti sambal goreng terubuk dengan udang, telur dadar gulung, ikan goreng, oseng daun pepaya teri, dan sambal serta lalapan.

Setelah semua bahan siap dan sudah dalam keadaan bersih, aneka bumbu dihaluskan, dan santan diperas dari kelapa parut segar. Kemudian, semua bumbu ditumis lalu dicampurkan dengan semua bahan sambil ditambahkan bumbu seperti gula, garam, dan penyedap.

Filosofi sayur besan

Kenapa dinamakan sayur besan? Sebenarnya penamaan hidangan ini karena filosofinya yang mempersatukan banyak orang dalam sebuah ikatan pernikahan. Sayur besan menjadi simbol hubungan yang erat antar keluarga dan bentuk penghormatan pada orang tua, serta biasa disajikan pada acara pernikahan atau pertemuan antar besan.

Masyarakat Betawi, terutama yang masih kental dengan adat, biasanya baru memperbolehkan orang tua dari pihak pria mengunjungi rumah orang tua pengantin wanita setelah acara pernikahan selesai. Keluarga pihak pria biasanya akan membawa sayur besan untuk diberikan ke keluarga wanita.

Sayur besan sudah jadi bagian dari prosesi pernikahan adat Betawi beserta makanan khas lainnya seperti roti buaya dan dodol Betawi. Setelah akad nikah selesai, biasanya pihak keluarga laki-laki akan kembali ke rumahnya. Di sini, keluarga pihak wanita biasanya membekali mereka dengan berbagai masakan, seperti pesmol, semur daging, opor ayam, ketan kuning, ayam bekakak, kue talam udang, dan bugis.

Saat ini, memang mencari sayur besan terbilang sulit. Mengingat, jarang ada yang menjual menu makanan ini di rumah makan khas Betawi. Ditambah lagi bahan utamanya terubuk juga kurang umum.

Baca juga:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Dian Afrillia lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Dian Afrillia.

Terima kasih telah membaca sampai di sini