Mengenal Teori Adaptasi Darwin dan Kiat Beradaptasi

Mengenal Teori Adaptasi Darwin dan Kiat Beradaptasi
info gambar utama

Penulis: Ega Krisnawati

Di zaman serba digital, membuat siapa pun tidak bisa abai untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Kendati demikian, menurut laman Sciencing teori adaptasi pertama kali diperkenalkan oleh Charles Darwin dengan studinya pada tahun 1830-an di Kepulauan Galapagos dan berfokus pada proses adaptasi hewan.

Teori ini mengusulkan tiga perubahan ketika habitat beradaptasi. Tiga perubahan tersebut ialah pelacakan habitat, perubahan genetik, dan adaptasi berasama. Pada tahap pelacakan habitat, para hewan akan berupaya untuk mencari tempat tinggal yang cocok dengan dirinya.

Hewan yang satu dan yang lainnya perlu saling memberikan keuntungan agar bisa bertahan hidup. Lantas, bagaimana cara mengaplikasikan teori ini pada proses adaptasi manusia?

1. Ubahlah Pola Pikir Kawan

Change Your Mind | Foto: Unsplash
info gambar

Dikutip dari laman Lifehack, mengubah pola pikir bisa diawali dengan mengidentifikasi zona nyaman yang sedang Kawan miliki. Setelah mengetahui zona nyaman itu, Kawan bisa mempersiapkan diri untuk keluar dari zona nyaman. Apa itu keluar dari zona nyaman?

Keluar dari zona nyaman berarti situasi ketika Kawan tidak memahami kondisi selain situasi yang ada saat ini. Meski kondisi itu tidak bisa diprediksi, tapi Kawan tahu bahwa keluar dari zona nyaman adalah pilihan yang terbaik.

Ketika Kawan sudah berhasil keluar dari zona nyaman dan melawan rasa takut yang dimiliki, perlahan pasti pola pikir Kawan melihat sesuatu dapat berubah.

2. Temukanlah Makna Hidup

Makna dan arah hidup yang jelas akan membuat Kawan lebih mudah untuk keluar dari zona nyaman. Untuk menemukan makna hidup, Kawan perlu introspeksi diri terkait tiap pilihan hidup yang sudah dimiliki saat ini.

Jika masih bisa memilih untuk mengubah pilihan hidup, Kawan mesti mempertimbangkan apa tujuannya?

3. Lepaskan Penyesalan di Hati

Suatu penyesalan dapat berdampak besar pada cara Kawan merespons perubahan. Agar bisa melanjutkan kehidupan, Kawan perlu melepaskan rasa penyesalan itu.

Agar dapat terlatih untuk melepaskan rasa penyesalan, Kawan bisa meledakan tumpukan balon yang bertuliskan “penyesalan”. Lalu, hempaskan balon itu. Ketika balon melayang, ucapkan selamat tinggal pada penyesalan itu dengan lantang. Cara ini tampak sederhana, tapi mampu mengatasi tumpukan rasa penyesalan dalam hidup Kawan, lho!

4. Tulis dan Lakukan Hal yang Menakutkan

To do list | Foto: Unsplash
info gambar

Dengan menulis daftar hal-hal yang menakutkan untuk dilakukan, Kawan akan lebih mudah untuk bisa keluar dari zona nyaman. Alam bawah sadar Kawan perlu dibiasakan untuk melangkah keluar dari zona nyaman dan melakukan hal-hal yang menakutkan.

Misalnya berbicara di depan umum. Sebelumnya, Kawan belum pernah berbicara di depan umum. Berbicara di depan umum adalah hal menakutkan untuk dilakukan, Kawan pun melawannya agar bisa keluar dari zona nyaman.

5. Hidup Seimbang dan Sehat

Stress adalah respons normal dalam menghadapi perubahan dan tantangan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam jangka pendek, stres dapat membantu Kawan untuk lebih siap hidup di bawah tekanan. Namun, jika stress dialami secara terus-menerus maka bisa berpengaruh pada kesehatan mental Kawan.

Beberapa kiat agar Kawan dapat mengolah stress, yaitu konsumsi makanan sehat, olahraga teratur, kurangi gula dan kafein, serta tidur yang cukup.

Itulah kiat agar Kawan GNFI bisa mudah beradaptasi dan proses adaptasi menurut teori Darwin. Kiat mana yang sudah dilakukan oleh Kawan GNFI untuk bisa beradaptasi?*

Referensi: Sciencing | Lifehack

Baca Juga:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Kawan GNFI Official lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Kawan GNFI Official.

Terima kasih telah membaca sampai di sini