Praktik Mindfulness yang Dapat Cegah Kelelahan Mental Saat WFH

Praktik Mindfulness yang Dapat Cegah Kelelahan Mental Saat WFH
info gambar utama

Ketika awal pandemi, sebagian besar karyawan mulai disarankan bekerja dari rumah. Awalnya mungkin menyenangkan, tak perlu bangun pagi, mandi, dan menerjang kemacetan jalanan. Namun, setelah berbulan-bulan, bahkan setahun lebih, bekerja dari rumah nyatanya membuat orang kewalahan.

Istilah burnout mulai populer untuk menggambarkan kondisi kelelahan mental dan fisik yang disebabkan kehidupan profesional seseorang.

Setahun berlalu, pandemi belum juga usai di Indonesia. Banyak pegawai masih bekerja dari rumah demi mengurangi penyebaran virus corona dan belum ada kepastian kapan semua akan kembali normal.

Menurut data BPS per 1 Juni 2020, 39,09 persen sejumlah pekerja melaksanakan WFH sejak awal ditetapkan pandemi, sementara 34,76 persen lainnya bekerja dari rumah dengan kombinasi harus ke kantor beberapa waktu. Sementara temuan survei dari Word Economic Forum menyebut, 91,7 persen perusahaan di Indonesia menerapkan WFH.

Mengutip Katadata.id, sebuah survei dari aplikasi Blind mendapatkan 68 persen responden mengaku merasakan kelelahan mental yang lebih tinggi.

Survei ini dilakukan pada lebih dari 3 ribu pekerja dari 40 perusahaan termasuk Amazon, Microsoft, Apple, Linkedln, dan Google. Hasil survei menyatakan 68 persen merasakan kelelahan mental lebih dibandingkan bekerja dari kantor dan 60 persen merasakan jam kerja bertambah.

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan mental di kala bekerja dari rumah adalah dengan berlatih mindfulness. Konsep mindfulness sendiri berarti berkesadaran penuh.

Kesadaran sejatinya merupakan kemampuan dasar setiap manusia untuk hadir sepenuhnya saat itu juga, menyadari di mana Anda berada dan apa yang sedag dilakukan, serta tidak terlalu reaktif pada apa yang terjadi di sekitar.

Tara Branch, psikolog dan penulis buku “Radical Compassion”, mengatakan pada Ivyexec.com, bahwa mindfulness membuat Anda lebih terhubung dengan apa yang penting dalam hidup Anda.

Sharat Sharan, CEO ON24, sebuah perusahaan teknologi pemasaran, membiasakan bermeditasi selama 12 menit setiap pagi sebelum memulai harinya demi membantunya tetap waspada dan mengeluarkan energi positif.

Demi terbebas dari kelelahan fisik dan mental selama bekerja dari rumah, berikut praktik mindfulness yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari:

Lakukan meditasi mindfulness

Meditasi punya peran penting untuk mengatasi dan mencegah kelelahan mental. Bagi yang belum terbiasa, bisa dimulai perlahan-lahan. Anda bisa duduk di kursi, bantal, atau di lantai, di mana pun yang penting nyaman. Duduklah dengan tegak dan tidak bersandar. Silangkan kaki dengan nyaman, luruskan punggung tapi tetap pada posisi rileks. Kemudian pejamkan mata dan posisi tangan bisa diletakan di atas kedua paha.

Mulai kosongkan pikiran Anda dari hal-hal yang berkecamuk di kepala, arahkan seluruh perhatian pada napas, rasakan setiap hembusan napas dan sensasinya pada tubuh. Bila dalam perjalannya pikiran Anda mulai mengembara, tak perlu panik, perlahan alihkan perhatian pada napas.

Cobalah meditasi secara bertahap, di awal Anda mungkin hanya bisa bertahan lima menit, sepuluh menit, lalu bisa dicoba sampai lima belas-dua puluh menit. Setelah bermeditasi, biasanya tubuh akan terasa lebih rileks, pikiran lebih tenang, dan Anda bisa melanjutkan aktivitas seperti biasa dengan energi positif.

Baca juga Apa Itu ''Cabin Fever'' dan Dampaknya Bagi Kesehatan Mental

Menciptakan ruang kerja yang penuh perhatian

Banyak orang merasa kesulitan bekerja dari rumah karena tidak memiliki ruang yang nyaman. Anda mungkin bekerja dari atas tempat tidur, di ruang tamu, bahkan di meja makan. Bila dalam waktu yang tak ditentukan perusahaan tempat Anda bekerja memberlakukan sistem WFH, sebaiknya mulai pikirkan untuk membuat sendiri ruangan bekerja di rumah.

Pilih sudut rumah yang tenang, atur meja dan kursi yang nyaman untuk bekerja, kelilingi spot Anda dengan gambar dan pesan yang berarti, misalnya lukisan, foto-foto menyenangkan, dan kata-kata yang bisa memotivasi.

Membuat rencana kegiatan harian

Sebelum memulai hari atau malam sebelumnya, buatlah rencana yang jelas untuk kegiatan Anda seharian. Tulis apa saja yang harus dikerjakan, mulai dari daftar pekerjaan, waktu makan, waktu santai, menelepon keluarga atau teman untuk menanyakan kabar, memasak, menyelesaikan film yang sedang ditonton, membersihkan rumah, dan berolahraga.

Jangan lupa beri centang pada apa-apa yang berhasil dikerjakan hari itu demi memberikan kepuasan dan mendorong Anda untuk tetap positif dan produktif.

Baca juga Benarkah Kesehatan Mental Pengaruhi Kualitas Diri?

Ciptakan batasan untuk bekerja dan bermain

Sayangnya, WFH juga dapat mendobrak batasan antara kerja dan waktu istirahat. Mungkin sulit untuk melepaskan diri dari pekerjaan ketika Anda sedang makan atau bersantai sejenak lalu ada panggilan video conference atau sekedar membalas pesan soal pekerjaan. Maka, punya batasan khusus selama bekerja itu penting, misalnya jauhkan ponsel dan komputer saat Anda istirahat makan siang dan selepas jam kerja.

Bersikap baik kepada diri sendiri

Ada kalanya Anda merasa kurang enak badan atau sakit selama di rumah. Namun, berhubung tak harus pergi ke kantor, lantas memaksakan diri untuk bekerja padahal tubuh Anda minta istirahat. Jika memang merasa sakit, sebaiknya minta izin untuk beristirahat sejenak dan jangan memaksakan diri untuk terus bekerja.

Baca juga Menyadarkan Generasi Milenial, Betapa Pentingnya Kesehatan Mental

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Dian Afrillia lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Dian Afrillia.

DA
MI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini