Kupas Tuntas Tren Digital Nomad, Alias Bekerja Sambil Liburan

Kupas Tuntas Tren Digital Nomad, Alias Bekerja Sambil Liburan
info gambar utama

Di era digital ini, jenis pekerjaan semakin beragam. Cara kerjanya pun tak melulu serupa.Jika sebelumnya orang bekerja identik dengan pergi ke kantor dengan pakaian rapi. Kemudian mulai bermunculan pekerjaan-pekerjaan kreatif yang membuat karyawan bebas berpakaian santai.

Bahkan, kini bekerja tak harus datang ke kantor dan menghabiskan waktu delapan jam duduk di depan komputer.Anda yang suka melancong pun bisa bekerja sambil liburan. Bayangkan Anda bekerja sambil bersantai dengan pemandangan pantai, gunung, sawah atau apapun objek wisata yang disukai. Inilah yang kemudian populer dengan sebutan digital nomad.

Digital nomad atau pengembara digital adalah istilah untuk menggambarkan kaum pekerja lepas yang berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain (bisa kota atau negara), tidak terikat, dan secara profesional bekerja dengan memanfaatkan teknologi, terutama internet.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno, mengatakan bahwa bila Indonesia bisa mengintegrasikan teknologi dengan potensi pariwisata yang dimiliki seperti keindahan alam dan kebudayaan, ke depannya digital nomad dapat menjadi pasar yang sangat menjanjikan.

“Sekarang bukan wisatawan mancanegara yang akan kita bidik, tetapi wisatawan Nusantara. Ada 55 juta kelas menengah di Indonesia yang selama ini belum kita sentuh. Ini bisa kita garap dengan mengembangkan potensi digital nomad yang sedang digandrungi,” katanya seperti dikutip inews.id.

Baca juga Menarik Para Digital Nomad Tinggal di Indonesia

Menjadi pelaku digital nomad

Untuk menjadi seorang digital nomad, pastinya Anda akan butuh komputer jinjing dan internet yang kuat demi menunjang pekerjaan. Tentunya, relasi yang luas guna mendapatkan pekerjaan secara berkala serta menemukan jenis-jenis pekerjaan dan perusahaan yang kebijakannya memang memungkinkan untuk terus bepergian.

Tipe pekerjaan yang paling umum dilakoni para digital nomad antara lain penulis konten, editor video, pemasaran digital, web developer, programmer, pebisnis daring, desain grafis, ilustrator, social media officer, translator, pengajar bahasa, fotografer, hingga SEO specialist.

Kelebihan dan kekurangan seorang digital nomad

Sebagai pelaku digital nomad, ada beberapa hal yang menguntungkan. Mulai dari kebebasan dalam bekerja, bisa memilih sendiri jenis proyek pekerjaan dan klien sesuai keinginan, ketidakterikatan hari dan waktu bekerja, bebas bepergian ke mana saja, memiliki waktu untuk menyalurkan hobi, hingga mendapatkan kesempatan menambah relasi di setiap tempat.

Namun, menjalankan hari-hari sebagai digital nomad tak selalu seindah bayangan. Harus dipahami bahwa cara kerja ini memiliki kekurangan. Di antaranya, penghasilan yang tidak pasti, harus selalu berada di tempat dengan koneksi internet stabil, serta harus pintar mengelola waktu dan uang.

Perlu diketahui bahwa kebebasan digital nomad juga ada batasnya. Jelas, Anda tak dibutuhkan untuk pergi ke kantor. Namun ingat, selalu ada deadline di setiap proyek yang dikerjakan. Meski waktu mengerjakannya fleksibel, seorang digital nomad profesional pun akan bekerja keras menyelesaikan tugas tepat waktu. Jadi, bukan berarti Anda bisa leyeh-leyeh dan menikmati porsi liburan lebih banyak.

Kemudian, bila proyek yang dikerjakan sedikit dan hanya dalam jangka waktu pendek, bagaimana keuangan Anda? Maka, seorang digital nomad juga harus pintar mengelola uang agar tetap memiliki simpanan saat belum menerima pekerjaan baru. Hapus jauh-jauh bayangan tentang gaya hidup yang selalu mewah saat jadi digital nomad.

Baca juga Jaringan OYO Hotel Bali Tangkap Peluang di Tengah Tren Bekerja Remote

Persiapan menjadi digital nomad profesional

Bila ingin jadi digital nomad, ada beberapa hal yang penting disiapkan. Melansir Forbes.com, hal pertama yang bisa dilakukan adalah mengurangi pengeluaran. Sebelum benar-benar menjadi digital nomad, Anda perlu menghilangkan biaya-biaya di tempat tinggal asal, mulai dari sewa rumah, keanggotaan pusat kebugaran, menjual kendaraan pribadi, menyewakan atau menjual tempat tinggal, dan pastinya membayar semua tagihan.

Kemungkinan, Anda tak pernah tahu kapan akan benar-benar kembali ke “rumah” dan bukan tak mungkin bila pada perjalanan nanti akan menemukan tempat yang lebih nyaman untuk menetap.

Selain itu, kembangkan keterampilan Anda untuk bekerja sebagai digital nomad. Apapun profesi asli Anda, tak ada salahnya mencoba jenis pekerjaan lain yang akan menghasilkan uang. Sebab, bukan tak mungkin di tengah jalan Anda tidak mendapat pekerjaan yang pasti, misalnya saat kontrak berakhir.

Sebelumnya, pastikan Anda telah menentukan destinasi pengembaraan yang akan dituju. Bila ingin memulainya perlahan, Anda mungkin bisa coba dari pindah kota atau pulau dalam negara yang sama sebelum benar-benar yakin untuk berkeliling negara.

Baca juga Mau WFH Seterusnya? Ini yang Perlu Anda Siapkan

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Dian Afrillia lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Dian Afrillia.

DA
MI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini