Garuda Indonesia Hadirkan Makanan Berkuah dengan Cita Rasa Nusantara

Garuda Indonesia Hadirkan Makanan Berkuah dengan Cita Rasa Nusantara
info gambar utama

Salah satu fasilitas dalam penerbangan yang disukai penumpang ialah in-flight meals atau makanan yang disediakan di dalam pesawat. Terutama bagi mereka yang sering buru-buru naik pesawat hingga tak ada waktu luang untuk makan terlebih dahulu, fasilitas ini tentu sangat membantu. Apalagi jika hendak terbang jarak jauh, pastinya Anda pun tak ingin menahan lapar selama penerbangan.

Setiap maskapai biasanya punya menu makanan dan minuman sendiri. Ini tergantung rute dan kategori kelas yang dipilih. Menurut Kementerian Perhubungan, ketersediaan makanan dan minuman di pesawat biasa disesuaikan dengan kelompok pelayanan atau kelas yang dipilih.

Untuk kategori full service umumnya menyediakan makanan dan minuman tanpa biaya tambahan. Pada penerbangan sampai 90 menit, disediakan makanan ringan dan minuman. Untuk penerbangan lebih dari 90 menit, akan ada makanan berat dan minuman.

Pada kelompok medium service, maskapai umumnya menyediakan makanan ringan dan minuman tanpa tambahan biaya pada penumpang. Sedangkan, untuk low-cost carrier atau maskapai penerbangan bertarif rendah, makanan dan minuman biasanya disediakan tetapi dengan tambahan biaya.

Menu makanan berkuah dengan cita rasa Nusantara

Garuda Indonesia merupakan salah satu maskapai yang memberikan fasilitas in-flight meals bagi penumpangnya. Pada awal tahun 2021, mereka meluncurkan beberapa menu baru berupa makanan berkuah dengan tema "Indonesia Contemporer".

Para koki terbaik Garuda Indonesia telah membantu menghadirkan masakan dengan cita rasa Nusantara untuk para penumpang. Menu makanan berkuah ini antara lain sop buntut, rawon, sop Padang, bubur Cirebon, bubur Manado, soto Bandung, sop ikan Batam.

Hidangan tersebut telah tersedia sejak 8 Januari 2021 untuk kelas bisnis rute domestik, termasuk Jakarta-Manado, Jakarta-Ternate, Jakarta-Sorong, Denpasar-Timika, Medan-Makassar, Makassar-Jayapura, dan Jakarta-Jayapura, dan berlaku para rute sebaliknya.

“Kami juga senantiasa memastikan tidak hanya setiap penumpang merasa aman dan nyaman berpergian bersama Garuda Indonesia namun juga senantiasa memastikan seluruh hidangan yang disajikan saat penerbangan tetap higienis (full wrapped & prepacked) serta tetap menjaga protokol kesehatan di masa pandemi,” tulis keterangan Garuda Indonesia.

Menu in-flight meals spesial Garuda Indonesia

Garuda Indonesia juga pernah meluncurkan "The New Signature Dish of Indonesia" yang merupakan 21 menu baru mereka pada tahun 2019. Menurut keterangan Pikri Ilham Kurniansyah, Direktur Niaga Garuda Indonesia, menu baru ini menjadi komitmen Garuda Indonesia dalam menghadirkan nuansa "The New Flight Experience" bagi penumpang.

21 menu baru tersebut yakni nasi uduk Betawi, nasi tutug oncom, nasi lawu, nasi goreng spesial, nasi rendang, nasi kuning Nusantara, nasi pesmol ikan, nasi gudeg, nasi campur Bali, lontong Medan, lontong dan sate ayam, nasi ulam, nasi langgi, nasi dendeng Batu Sangkar, nasi ayam kalio, nasi Padang ayam bakar, nasi dendeng batokok, nasi Padang ayam takicuah, dan nasi kuning Manado.

Makan di pesawat di era new normal

Pihak Garuda Indonesia masih menyediakan makanan dan minuman selama penerbangan di era new normal. Namun, untuk meminimalisir interaksi langsung antara penumpang dengan awak kabin, mereka menyiapkan penyajian makanan yang lebih sederhana dan menggunakan alat makan sekali pakai.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, memastikan bahwa semua makanan aman dan bersih demi kenyamanan setiap penumpang. Untuk makanan dan minuman disajikan dalam kotak sekali pakai, termasuk penyajian minuman dalam botol, bukan gelas.

“Sangat dijaga kebersihannya, awak kabin juga berpakian yang tidak memungkinkan penyebaran, majalah juga kita ambil jadi aman dan nyaman,” kata Irfan kepada republika.co.id.

Baca juga:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Dian Afrillia lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Dian Afrillia.

Terima kasih telah membaca sampai di sini