Kemendikbudristek Bakal Jadikan Startup Digital Sebagai Mata Kuliah di Tahun 2022

Kemendikbudristek Bakal Jadikan Startup Digital Sebagai Mata Kuliah di Tahun 2022
info gambar utama

Membahas industri startup tanah air selalu jadi hal yang menarik, terutama di saat industri satu ini sedang ada pada masa kejayaan dan dinilai sebagai suatu terobosan yang dapat membawa banyak perubahan positif serta kemajuan bagi berbagai industri lainnya di Indonesia, mulai dari ekonomi, teknologi, termasuk pendidikan.

Ya, keberhasilan sederet startup yang terdiri dari berbagai pencapaian seperti nilai valuasi yang diraih, pendanaan besar-besaran dari investor asing, ekspansi ke berbagai negara tetangga, sampai langkah bisnis membentuk salah satu raksasa teknologi terbesar di kawasan Asia, nyatanya dipandang sebagai kesempatan yang harus dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Baca juga Pasca Merger Gojek-Tokopedia, Berikut Peringkat Startup Terbesar di Dunia

Merespons momentum

Kementerian yang dinahkodai oleh Nadiem Makarim ini tidak mau melewatkan momentum dan kesempatan yang ada dari kejayaan industri startup lokal, yakni dengan rencana menghadirkan startup digital sebagai mata kuliah yang bakal hadir di perguruan tinggi mulai tahun 2022.

Sekilas informasi tambahan, Kemendikbudristek merupakan peleburan antara Kemendikbud yang sebelumnya dipimpin oleh Nadiem Makarim dan Kemenristek yang sebelumnya dikepalai oleh Bambang Brodjonegoro, yang kemudian diwujudkan secara resmi pada tanggal 28 April 2021. Hasil peleburan itu kemudian menunjuk Nadiem Makarim sebagai Mendikbudristek, sementara di sisi lain Bambang Brodjonegoro menanggalkan jabatannya sekaligus menjadi menteri pamungkas dari Kemenristek.

Setelah pelantikan, Nadiem Makarim nyatanya memandang langkah peleburan dua Kementerian tersebut sebagai sebuah kesempatan untuk meningkatkan kualitas dan inovasi riset serta teknologi di Perguruan Tinggi di Indonesia.

"Riset dan teknologi adalah suatu hal yang sangat dekat di hati saya, merupakan hal yang sudah saya tekuni sebelum saya melakukan tugas ini di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan” ungkap Nadiem Makarim dalam konferensi pers seusai pelantikan di Istana Negara, mengutip Kompas.com, Rabu (28/4/2021).

Tidak berlangsung lama sejak pelantikan, Nadiem langsung mengumumkan terobosan pertama dirinya sebagai Mendikbudristek, yaitu dengan rencana menghadirkan mata kuliah Startup Digital di tahun 2022.

Baca juga Nadiem Makarim Boss Gojek Yang Menjelma Menjadi Menteri

Rancana tersebut pertama kali terdengar ke publik pada tanggal 12 Mei 2021, hanya saja saat itu info yang beredar masih menyebutkan kalau mata kuliah Startup Digital akan menjadi mata kuliah wajib di semua Perguruan Tinggi.

Namun, tak lama kemudian Kemendikbudristek dalam situs resmi Kemdikbud.go.id memberikan klarifikasi bahwa ada kesalahan informasi yang beredar, mata kuliah Startup Digital yang dimaksud tidak akan menjadi mata kuliah wajib, melainkan hanya akan menjadi mata kuliah pilihan, sebagaimana keberadaan dari mata kuliah Kewirausahaan yang saat ini sudah ada di berbagai Perguruan Tinggi tanah air.

Melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti), Kemendikbudristek menegaskan bahwa sampai saat ini hanya ada empat mata kuliah wajib secara nasional, yakni Bahasa Indonesia, Kewarganegaraan, Agama, dan Pancasila.

Gerakan 1000 Startup Nasional

Disebutkan jika mata kuliah Startup Digital merupakan bagian dari kolaborasi antara Kemendikbudristek dengan Kemenkominfo pada Gerakan 1000 Startup Nasional. Persiapannya akan dilakukan mulai tahun ini dengan memberikan pelatihan startup kepada dosen yang nantinya akan menyampaikan mata kuliah tersebut di Perguruan Tinggi.

Untuk modul pembelajaran, akan dibuat modul berstandar nasional yang disediakan oleh Ditjen Dikti, Badan Riset dan SDM, dan Kemenkominfo.

Sejatinya, mata kuliah Startup Digital bukan upaya pertama yang dilakukan pemerintah Indonesia melalui Kementerian terkait untuk menghidupkan dan terus mengembangkan industri startup tanah air. Sejak tahun 2016, sudah didengungkan Gerakan Nasional 1000 Startup Digital yang diprakarsai oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika.

Dukungan program ini bertujuan memberi pembinaan kepada perusahaan rintisan yang bergerak pada berbagai bidang, di antaranya yaitu sektor agrikultur, kesehatan, pendidikan, pariwisata, logistik, dan maritim.

Baca juga Gerakan 1000 Startup Digital Untuk Majukan Indonesia Resmi Dibuka

ITB adakan mata kuliah startup jauh sebelum rencana Kemendikbudristek

Menariknya, salah satu Perguruan Tinggi di Indonesia yang memang dikenal sebagai rumah dari sains dan teknologi yaitu ITB, sudah lebih dulu mengadakan mata kuliah serupa pada tahun 2016. Pada saat itu, mata kuliah ini diberi nama Technology Based Business atau Bisnis Berbasis Teknologi (BBT).

Lebih tepatnya, mata kuliah ini diadakan oleh Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB yang bekerja sama dengan Kibar, sebuah perusahaan yang bertujuan membangun ekosistem teknologi di Indonesia melalui inisiatif-inisiatif pembangunan kapasitas, mentoring, dan inkubasi di berbagai kota.

Adapun dalam praktiknya, dosen mata kuliah ini tidak hanya berasal dari internal kampus, melainkan ada juga dari praktisi dunia startup di Indonesia.

Melihat semangat dan inisiasi yang sudah lebih dulu hadir dari salah satu Perguruan Tinggi sebelum rencana mata kuliah Startup Digital dijalankan, bukan tidak mungkin jika rencana ini sudah direalisasikan nantinya akan menjadi awal dari kelahiran lebih banyak startup yang menjanjikan di tanah air.

Baca juga UI dan ITB Tempati Peringkat Atas dalam Daftar Kampus Terbaik RI Versi THE 2021

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Siti Nur Arifa lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Siti Nur Arifa.

SA
MI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini