Gelontorkan Dana Fantastis, Ini Negara dengan Investasi Terbesar di Indonesia

Gelontorkan Dana Fantastis, Ini Negara dengan Investasi Terbesar di Indonesia
info gambar utama

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, nilai realisasi investasi di Tanah Air pada 2020 mencapai Rp826 triliun. Angka ini adalah 101,1 persen dari target yang ditetapkan pemerintah. Itu artinya, capaian tersebut mampu memenuhi bahkan sedikit melebihi target (Rp817 triliun).

Dari total realisasi ini, penanaman modal asing (PMA) mengalami penurunan sebesar 2,4 persen sebesar Rp412,8 triliun atau mencapai 49,9 persen dari total investasi 2020. Sementara itu, penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp413,5 triliun, naik 7 persen dari tahun sebelumnya. Total PMDN ini mencapai 50,1 persen dari total investasi sepanjang 2020.

Adapun sektor yang paling banyak mendapat suntikan dana di sepanjang 2020, yakni industri transportasi, gudang dan telekomunikasi sebesar Rp144,8 triliun. Selanjutnya, sektor listrik, gas dan air sebesar Rp102 triliun.

Kemudian, sektor industri logam dasar, barang logam dan mesin serta perlatannya sebesar Rp94,8 triliun. Terakhir, sektor perumahan dan kawasan industri dan perkantoran Rp76,4 triliun.

Catatan realisasi investasi tahun 2020 menjadi yang tertinggi dalam 3 tahun terakhir. Pada 2018, nilainya hanya Rp721 triliun. Kemudian meningkat Rp38 triliun pada 2019 dengan total realisasi sebesar Rp809 triliun. Jika di akumulasi, total realisasi investasi Indonesia sepanjang 2018-2020 mencapai Rp2,35 ribu triliun dengan rata-rata Rp785,3 triliun per tahun.

Baca juga Ekonomi Stabil, Lembaga Pemeringkat Fitch Pertahankan Investment Grade Indonesia

Asia dominasi realisasi investasi di Tanah Air

Realiasi investasi Indonesia periode 2018 dan 2020 masih didominasi oleh negara-negara di Benua Asia, salah satu negara dengan realisasi investasi tertinggi di Indonesia adalah Jepang. © Sean Pavone/Shutterstock
info gambar

Realiasi investasi Indonesia periode 2018 dan 2020 masih didominasi oleh negara-negara di Benua Asia. Pada 2018, porsinya masih 77,5 persen. Kemudian angkanya melonjak menjadi 84,8 persen di tahun 2020.

Pada 2020, nilai investasi yang di dapat dari Benua Asia senilai 24,2 miliar dolar AS, naik 7 persen dari 2018 yang hanya mencatat 22,7 miliar dolar AS.

Sementara posisi kedua diisi oleh diisi benua biru, Eropa, dengan nilai 2,2 miliar dolar AS. Turun 4 persen dari realisasi tahun 2018 senilai 2,3 juta dolar AS.

Benua Amerika menempel diposisi tiga dengan realisasi senilai 1,5 miliar dolar AS pada 2020. Angka tersebut turun 46 persen dibanding tahun 2018 (2,8 miliar dolar AS).

Benua Australia dan Afrika mengisi urutan selanjutnya dengan realisasi senilai 390 juta dolar AS dan 180 juta dolar AS pada 2020. Nilai tersebut turun drastis dibanding tahun 2018, dimana masing-masing mengalami penurunan sebesar 61 persen dan 52 persen.

5 negara paling royal dalam berinvestasi di Indonesia

Singapura menjadi negara dengan realiasi investasi terbesar di Indonesia sepanjang 2018-2020. Total investasi Singapura mencapai 25,7 miliar dolar AS. © Creativa Image/Shutterstock
info gambar

Sepanjang 2018 hingga 2020, tercatat ada 5 negara paling royal dalam menggelontorkan dananya. Kelima negara tersebut berasal dari Benua Asia.

1. Singapura

Bukan China ataupun Jepang, negara dengan investasi terbesar di Indonesia justru adalah tetangga dekat kita, Singapura. Dalam 3 tahun terakhir, negera kecil yang super tajir ini mencatat realisasi investasi senilai 25,7 miliar dolar AS.

Rinciannya, 9,2 miliar dolar AS di tahun 2018, 6,5 miliar dolar AS di tahun 2019, kemudian 10 miliar dolar AS di tahun 2020. Jika diakumulasi, angka tersebut tumbuh sebesar 6 persen.

2. China

China menempati urutan kedua negara paling royal dalam menggelontorkan dana investasi ke Indonesia. Tidak tanggung-tanggung, sepanjang periode 2018 hingga 2020, realisasi investasi China di Indonesia berhasil tumbuh 104 persen.

Dalam 3 tahun terakhir, Negeri Tirai Bambu ini mencatat realisasi investasi senilai 11,9 miliar dolar AS. Rinciannya, 2,4 juta dolar AS pada 2018, lalu meningkat hampir 2 kali lipat menjadi 4,7 juta dolar AS pada 2019, kemudian meningkat lagi menjadi 4,8 juta dolar AS pada 2020.

3. Jepang

Selisih tipis dari China, Jepang menempati urututan ketiga dengan realisasi senilai 11,8 miliar dolar AS. Dibanding Singapura dan China, realisasi investasi Jepang justru mengalami penurunan secara year on year (yoy).

Pada 2018 nilainya masih di angka 4,9 juta dolar AS, setahun kemudian turun menjadi 4,3 juta dolar AS, lalu turun lagi menjadi 2,6 miliar dolar AS pada 2020. Jika diakumulasi, realisasi investasi Jepang sepanjang 2018 hingga 2020 mengalami penurunan sebesar 48 persen.

4. Hong Kong

Hong Kong menempati urutan keempat dengan realisasi senilai 8,3 miliar dolar AS. Berbanding terbalik dengan Jepang, realisasi investasi Hong Kong mengalami peningkatan secara year on year (yoy).

Pada 2018, nilainya masih di angka 2 juta dolar AS. Kemudian naik menjadi 2,8 miliar dolar AS pada 2019, setahun kemudian angkanya melonjak menjadi 3,5 miliar dolar AS. Dalam tempo 3 tahun, realisasi investasi Hong Kong mampu tumbuh 76 persen.

5. Korea Selatan

Negeri Gingseng, Korea Selatan menempati urutan kelima dengan investasi senilai 4,4 miliar dolar AS. Rinciannya, 1,6 miliar dolar AS pada 2018, turun menjadi 1 miliar dolar AS pada 2019, kemudian meningkat kembali menjadi 2,6 miliar dolar AS pada 2020.

Sepanjang 2018 hingga 2020, realisasi investasi Korea Selatan di Indonesia mampu tumbuh sebesar 15 persen.

Baca juga Mengapa Tahun ini Indonesia 'Banjir' Investasi dari Raksasa Teknologi Amerika?

Taiwan dan China catat pertumbuhan investasi tertinggi

Dari segi pertumbuhan realisasi investasi, Taiwan dan China berhasil mencatatkan angka tertinggi sepanjang 2018-2020. Kedua negara tersebut mampu tumbuh di atas 100 persen. © Zbitnev/Shutterstock
info gambar

Sementara itu, dari segi pertumbuhan realisasi investasi, Taiwan dan China berhasil mencatatkan angka tertinggi sepanjang 2018-2020. Kedua negara tersebut mampu tumbuh di atas 100 persen.

Meskipun secara nominal tidak masuk jajaran negara paling royal, namun dari segi pertumbuhan, Taiwan menjadi yang tercepat dengan pertumbuhan 116 persen. jauh melampaui persentase negara lain.

Tingginya pertumbuhan investasi Taiwan di Indonesia didasari oleh implementasi New Southbound Policy. Sebuah kebijakan di bawah Presiden Tsai Ing-Wen yang mampu mempererat kerja sama dengan negara Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Australia beserta negara di sekitar.

Adapun, investasi Taiwan di Indonesia didominasi oleh penanaman modal pada industri tekstil yang tumbuh 304 persen dari 3,1 juta dolar AS pada tahun 2018, menjadi 50,8 juta dolar AS pada tahun 2020.

Selain industri tekstil, industri logam dasar dan industri komputer, barang elektronik dan optik juga turut meramaikan investasi Taiwan di Indonesia. Masing-masing tumbuh 271 persen dan 151 persen dalam kurun waktu 3 tahun terakhir (2018-2020).

Sementara itu, masifnya pertumbuhan investasi China di Indonesia dalam 3 tahun terakhir tidak bisa dilepaskan dari proyek Belt and Road Initiative (BRI). Proyek tersebut berfokus pada pengembangan jalur konektivitas, baik darat maupun laut via pembangunan infrastruktur yang masif di berbagai negara yang didukung oleh China.

Sebagian besar investasi China di Indonesia ditujukan ke tiga sektor, yakni industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya. Lalu, diikuti transportasi, gudang dan telekomunikasi , serta listrik, gas, dan air.

Baca juga Menelisik Potensi Besar Investasi Asing di Indonesia

Manfaat penanaman modal asing bagi Indonesia

Investasi asing dinilai mampu membuka banyak lapangan kerja baru sehingga angka pengangguran dapat berkurang. © Creativa Image/Shutterstock
info gambar

Ada banyak keuntungan yang diperoleh dengan masuknya investasi asing ke Indonesia. Salah satunya adalah masuknya modal baru untuk membantu mendanai berbagai sektor yang kekurangan dana. Investasi asing ini juga banyak membuka lapangan kerja baru sehingga angka pengangguran dapat berkurang.

Selain itu, masuknya investasi asing biasanya disertai dengan transfer teknologi. Mereka membawa pengetahuan teknologi baru ke Indonesia yang lama-kelamaan akan dikembangkan pula di Indonesia.

Tidak menutup kemungkinan pula para investor asing akan bekerjasama dengan UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah). Keterlibatan UMKM ini tentunya akan mendorong pertumbuhan perekonomian masyarakat. UMKM atau perusahaan dalam negeri juga berpeluang untuk memasarkan produknya ke pasar internasional.

Manfaat yang paling nyata dari masuknya investasi asing adalah meningkatkan pendapatan negara melalui pajak. Selain itu, menciptakan hubungan yang lebih stabil dalam lingkup perekenomian dua negara.

Baca juga:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Iip M. Aditiya lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Iip M. Aditiya.

IA
MI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini