Tehyan, Lalove, dan Alat Musik Tradisional Indonesia yang Belum Banyak Diketahui

Tehyan, Lalove, dan Alat Musik Tradisional Indonesia yang Belum Banyak Diketahui
info gambar utama

Setiap tanggal 21 Juni diperingati sebagai World Music Day atau Hari Musik Sedunia. Peringatan ini dirayakan untuk menghormati para musisi dan penyanyi atas karunia musik. Tak dapat dimungkiri bila musik memiliki pengaruh besar pada kehidupan manusia, baik sebagai hiburan, sarana berekspresi, mengungkapkan emosi, hingga jadi simbol budaya.

Di Indonesia sendiri, jenis musik sangat beragam. Setiap genre musik memiliki peminatnya masing-masing. Meski banyak jenis musik bermunculan dari negara lain, jangan lupakan bahwa negara kita juga memiliki musik tradisional, beserta alat musiknya.

Membahas soal alat musik tradisional, Anda mungkin sudah familiar dengan nama-nama seperti angklung, kecapi, gong, atau gamelan. Namun, sebenarnya alat musik dari berbagai daerah di Indonesia masih banyak lagi yang mungkin namanya kurang akrab di telinga.

Berikut daftar alat musik tradisional yang unik dari berbagai daerah di Tanah Air:

Tifa

Tifa | @Billy Julius Krey Shutterstock
info gambar

Alat musik yang berasal dari Maluku dan Papua ini bentuknya seperti gendang dan dimainkan dengan cara dipukul.

Tifa umumnya digunakan dimainkan saat menggelar upacara adat dan pementasan tari. Misalnya mengiringi tarian perang dan beberapa tarian daerah lain seperti tari lenso dari Maluku, tarian tradisional suku Asmat, dan tari gatsi.

Ada beberapa macam jenis alat musik tifa seperti tifa jekir, tifa dasar, tifa potong, tifa jekir potong, dan tifa bas. Tubuh tifa terbuat dari kayu dan kulit binatang seperti biawak atau rusa. Ukurannya beragam, dari 60 cm hingga lebih dari satu meter. Semakin kecil ukurannya, suara tifa akan semakin tinggi. Sebaliknya, jika ukuran semakin besar, maka suara yang dihasilkan semakin rendah.

Lalove

Lalove adalah alat musik tradisional yang berasal dari Sulawesi Tengah. Alat musik ini termasuk alat musik tiup yang memiliki bentuk seperti suling, tapi lebih panjang. Lalove termasuk alat musik pentatonik yang memiliki lima nada mayor.

Pada zaman dahulu, Lalove hanya boleh dimainkan oleh orang khusus yang disebut bule. Alat musik ini merupakan perlengkapan wajib dalam upacara Balia, salah satu upacara tradisional khas Suku Kaili yang bertujuan sebagai proses penyembuhan.

Dalam upacara tersebut, Lalove dimainkan untuk memanggil roh-roh halus. Lalove dimainkan selama proses penyembuhan, bahkan hingga berjam-jam. Fungsinya yang sakral, membuat Lalove terlarang dimainkan oleh sembarang orang. Jika hal itu dilakukan, dipercaya si pemain dapat kerasukan.

Fungsi yang sakral juga menjadikan proses pembuatan Lalove berlangsung sakral. Alat musik ini terbuat dari buluh bambu pilihan yang didapat dari gunung-gunung atau bukit tinggi. Sebelum menebang bambu, pengrajin harus mengucapkan tabe (permisi) pada roh yang diyakini menunggu bukit tersebut. Ritual itu juga disertai dengan pemberian sesajen berupa ayam putih.

Sampe

Sampe | @Dani Daniar Shutterstock
info gambar

Sampe atau biasa juga disebut sampek adalah alat musik Suku Dayak yang bentuknya sekilas mirip gitar. Namun, tak seperti gitar, sampe hanya punya tiga senar dan dimainkan dengan dua tangan.

Desain sampe juga sangat sarat budaya, pada bagian kepalanya terdapat ukiran yang menggambarkan taring dan burung enggang. Alat musik ini juga berfungsi untuk menyatakan perasaan, dari gembira, rindu, sedih, dan duka.

Tehyan


Siapa yang pernah melihat alat musik satu ini? Tehyan adalah alat musik gesek khas Betawi yang menghasilkan nada-nada tinggi ini diadaptasi dari budaya Tionghoa. Pada abad ke-18, tehyan sering dimainkan pada pesta pernikahan dan acara pemakaman.

Tehyan terbuat dari kayu jati dengan tabung resonansi berbahan batok kelapa, kemudian dilengkapi senar. Biasanya, tehyan dimainkan dengan alat musik lain dalam musik tanjidor, lenong Betawi, hingga gambang kromong.

Pupuik tanduak

Masyarakat minang punya alat musik yang bentuknya unik, yaitu pupuik tanduak. Alat ini terbuat tanduk kerbau berbentuk melengkung. Untuk memainkannya, tinggal ditiup seperti terompet dan menghasilkan suara nyaring melengking.

Pupuik tanduak termasuk alat musik dengan nada tunggal dan biasa dimainkan bersama talempong dan gendang dalam acara panen.

Karinding

Karinding | @Lili Aini Shutterstock
info gambar

Karinding merupakan alat musik tradisional khas Sunda yang terbuat dari bambu atau pelepah kawung. Bentuknya kecil dan sederhana. Karinding termasuk alat musik dalam jenis lamelafon atau idiofon.

Cara memainkannya karinding di tempel di bibir lalu disentil dengan ujung telunjuk. Suara yang dihasilkan kurang lebih mirip suara jangkrik atau belalang. Bisa juga terdengar seperti suara gendang, goong, atau saron bonang, tergantung teknik memainkannya.

Baca juga:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Dian Afrillia lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Dian Afrillia.

Terima kasih telah membaca sampai di sini