Penulis: Ega Krisnawati
#WritingChallenge#InspirasidariKawan#NegeriKolaborasi
Masyarakat Indonesia tentunya tidak bisa lepas dari nasi sebagai makanan pokok. Bahkan, sebagian besar masayarakat Indonesia menambahkan nasi pada mie. Padahal, mie dan nasi adalah makanan yang mengandung karbohidrat. Maka itu, sebenarnya makanan pokok tidak hanya nasi saja, lho, Kawan.
Pada beberapa daerah di Indonesia, mereka memiliki makanan pokok sendiri selain nasi. Seperti halnya masyarakat di Sangihe. Mereka mengganti makanan karbohidrat seperti nasi dengan beberapa makanan lainnya.
Bahkan, masyarakat Sangihe sebenarnya kurang mengenal nasi sebagai makanan pokok. Lantas, apa saja makanan khas Sangihe sebagai pengganti nasi?
Mengenal Kepulauan Sangihe, Permata di Ujung Utara Indonesia1. Humbia (Sagu)
Sagu adakah makanan pokok masyarakat Sangihe. Sagu, biasanya lebih nikmat disantap ketika masih hangat dan dicampur dengan parutan kelapa (lauwango).
Kendati demikian, terdapat sebagian orang yang suka makan sagu kalau sudah dingin. Sagu yang sudah dingin biasanya disebut dengan humbia keti atau sagu keras. Tidak jarang humbia keti dicelup ke dalam kopi sebelum dikunyah.
2. Bungkahe (Singkong)
Umumnya singkong diolah sebagai pendamping sayuran dan dikonsumsi bersama nasi. Meski begitu, tahukah Kawan bahwa singkong mengandung karbohidrat? Sehingga, singkong mampu menggantikan peran nasi.
Oleh karena itu, selain mengkonsumsi sagu, masyarakat Sangihe juga mengenal adanya nasi singkong. Umumnya, usai dimasak nasi singkong akan dikonsumsi, seperti nasi dengan sayur dan lauk atau menu lainnya.
Menu tersebut, seperti keripik singkong, dan kolak singkong. Singkong juga bisa dikonsumsi hanya dengan direbus sebagai pengganti nasi.
3. Kole (Talas)
Masyarakat Sangihe mengenal talas sebagai "kole". Kole juga termasuk makanan utama yang dimakan bersama sagu.
Biasanya kole dibuat sebagai sup, kolak, ataupun campuran perkedel seabgai pengganti kentang. Tidak hanya itu, kole juga biasa digunakan untuk mengganti bubur Manado atau tinutuan.
Mengungkap Asal-Usul Sagu Porno dari Kepulauan Sangihe
4. Batata (Ubi jalar)
Ubi jalar atau batata adalah tanaman yang sebagian besar ditanaman oleh semua penduduk di Kepulauan Sangihe. Ubi jalar bisa tumbuh dengan cepat dan berkembang biak melalui perambatan.
Ubi jalar akan diolah menjadi makanan batata dan diperjual belikan dalam bentuk "panada ubi". Kendati demikian, tahukah Kawan bahwa kue panada bukan berasal dari kuliner Belanda?
Kue panada ubi berasal dari bangsa Spanyol atau Portugis yang datang ke Minahasa beberapa abad yang lalu. Masyarakat Spanyol menyebut panada sebagai empanada. Panada berisi yaitu makanan, seperti ikan dan sebagainya yang dibungkus dengan roti.
5. Busa (Pisang)
Selain empat menu di atas, masyarakat Sangihe juga mengonsumsi pisang. Mereka menyebut pisang sebagai "busa".
Sama seperti Humbia, Bungkahe, Kole atau Batata sebagai pengganti beras masyarakat Sangihe mengkonsumsinya dengan cara diolah dan direbus. Wah, nikmat sekali ya Kawan!
Bagi Kawan yang ingn mengganti nasi sebagai makanan pokok, di beberapa daerah Indonesia juga terdapat menu makanan lainnya. Menu itu adalah jelai dan sorgum.
6. Jelai
Tahukah Kawan bahwa jelai sudah banyak dibudidayakan di berbagai daerah? Umumnya, jelai dikonsumsi oleh masyarakat di Jawa.
Masyarakat Jawa menyebut jelai dengan Hanjeli. Hanjeli diolah menjadi kudapan. Saat ini, sebagian besar masyarakat Indonesia mengonsumsi jelai sebagai makanan pokok.
Mie Che, Sagu Porno, dan Aneka Makanan dari Kepulauan Sangihe
7. Sorgum
Tidak hanya di Jawa, masyarakat Nusa Tenggara juga menggantikan nasi sebagai makanan pokok dengan sorgum. Sorgum adalah makanan pokok kelima yang paling banyak dikonsumsi di dunia setelah gandum, jagung, jelai, dan padi. Saat ini, sorgum adalah makanan pokok orang orang di Asia Selatan dan Afrika Sub-Sahara.
Nah itulah makanan pokok masyarakat di Kepulauan Sangihe, Jawa, dan Nusa Tenggara. Kawan, lebih suka pilih menu makanan mana sebagai pengganti nasi?*
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
