Darmasiswa, Peluang Besar Membawa Budaya Indonesia ke Berbagai Penjuru Dunia

Darmasiswa, Peluang Besar Membawa Budaya Indonesia ke Berbagai Penjuru Dunia
info gambar utama

Hingga detik ini dapat diakui bahwa ada banyak berbagai macam jenis budaya Indonesia yang sudah dikenal dan banyak mendapatkan atensi lumayan besar dari jajaran negara lain di berbagai belahan dunia.

Sebut saja Gamelan, Angklung, dan Kolintang dari sisi alat musik tradisional, ada pula Tari Kecak dan Sendratari Ramayana dari sisi tarian daerah yang nyatanya juga memiliki ketertarikan tersendiri di mata masyarakat negara asing.

Tentu masih ada banyak lagi beragam jenis kebudayaan Indonesia yang hingga saat ini dikenal cukup baik secara internasional. Tapi jika melihat fenomena tersebut, pernahkah terpikir bagaimana sebenarnya ragam kebudayaan tanah air bisa tersebar secara masif ke berbagai penjuru dunia secara merata?

Perwakilan diplomatik yang dimiliki Indonesia di setiap negara tentu menjadi salah satu jawabannya, di tambah lagi dengan keberadaan teknologi yang membuat semuanya menjadi lebih mudah, termasuk dalam hal mempublikasikan apa yang Indonesia miliki ke mata dunia.

Namun terlepas dari beberapa cara tersebut, ada satu cara lain yang dimiliki oleh pemerintah Indonesia dan tidak kalah penting serta berperan besar dalam penyebaran budaya tanah air secara langsung kepada pihak atau perwakilan dari berbagai negara lain, yaitu program Darmasiswa.

Bawa Gamelan dan Angklung jadi Musik Modern, malah Laku di Eropa

Beasiswa untuk pelajar asing yang ingin mengenal Indonesia

Darmasiswa Lampung
info gambar

Darmasiswa merupakan program beasiswa yang dibuat oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), program ini menawarkan kesempatan kepada siswa atau pelajar asing asal negara-negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia untuk mempelajari segala hal tentang bahasa, seni, dan budaya yang ada di tanah air.

Program Darmasiswa pertama kali didirikan pada tahun 1974 dan awalnya hanya menerima pelajar dari negara-negara di kawasan ASEAN. Namun, pada tahun 1976 program ini mulai diperluas dan terbuka lebih jauh bagi pelajar yang berasal dari beberapa negara lainnya.

Adapun beberapa negara lain yang dimaksud mendapat kesempatan mengikuti program Darmasiswa dan kerap kali mengirimkan para pelajarnya untuk mengenal Indonesia melalui program ini yaitu Australia, Kanada, Prancis, Jerman, Hongaria, Jepang, Meksiko, Belanda, Norwegia, Polandia, Swedia, dan Amerika Serikat.

Baru di tahun 1990-an, kembali dibuka kesempatan lebih luas dan menetapkan kebijakan bahwa program beasiswa ini bisa diikuti oleh seluruh pelajar asal negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia.

Berdasarkan info terakhir yang dimuat dalam situs Kemlu, hingga saat ini ada sebanyak 135 negara yang turut berpartisipasi dalam program beasiswa ini.

Budaya Indonesia Disambut Meriah Masyarakat Mesir

Dijelaskan, bahwa tujuan utama dari program Darmasiswa adalah untuk mempromosikan dan meningkatkan minat terhadap bahasa dan budaya Indonesia di kalangan pemuda negara-negara lain, programnya pun telah dirancang untuk memberikan hubungan budaya dan pemahaman yang lebih kuat di antara perwakilan dari negara-negara yang berpartisipasi.

Berangkat dari hal tersebut, maka tidak heran jika program ini dapat dikatakan menjadi salah satu penyebab terbesar dari banyaknya budaya Indonesia yang cukup dikenal di mata dunia lewat pembawaan yang didapat oleh para pelajar asing lulusan program Darmasiswa.

Berdasarkan data yang dimiliki oleh Kemdikbud, jumlah pelajar asing yang turut berpartisipasi dalam program ini mengalami peningkatan yang cukup baik dari tahun ke tahun. Lebih detail, pada tahun 1990-an hingga awal tahun 2000, peminat dari program ini masih ada di kisaran angka kurang dari 100 peserta.

Namun peningkatan pesat nyatanya mulai terjadi saat memasuki tahun 2005 ke atas dengan jumlah pelajar yang sudah melampaui 100 peserta. Puncaknya, di tahun 2006 disebutkan bahwa pelajar asing yang mengikuti program ini ada sebanyak 173 peserta yang berasal dari 44 negara, dan di tahun berikutnya jumlah tersebut meningkat menjadi sebanyak 408 peserta yang berasal dari 60 negara.

Terakhir, pada tahun 2019 program Darmasiswa mencatatkan pelajar sebanyak 579 peserta yang berasal dari 101 negara. Sayangnya, di tahun 2020 bersamaan dengan situasi pandemi yang melanda dunia, pendaftaran program tahunan tersebut pun terpaksa ditiadakan dan sampai saat ini belum ada informasi lebih lanjut mengenai kapan pendaftaran akan kembali dibuka.

Intip Keseruan Para Mahasiswa Saat Penutupan DARMASISWA di Solo

Ragam keberhasilan budaya Indonesia yang terus diperkenalkan ke negara asal pelajar

Warga Hongaria memainkan alat musik Gamelan
info gambar

Program ini nyatanya terbukti berhasil mewujudkan tujuan pemerintah memperkenalkan ragam budaya tanah air ke berbagai negara. Bahkan lebih dari itu, para pelajar dari negara asing yang mengikuti program Darmasiswa bahkan tidak sedikit pula yang akhirnya jatuh hati dan mendedikasikan hidupnya untuk mempelajari serta ikut melestarikan budaya Indonesia.

Salah satu yang pernah diberitakan sebelumnya yaitu seorang pria lulusan program Darmawisata yang menjadi guru gamelan di London, yaitu Pete Smith yang mengikuti program Darmawisata pada tahun 1993 di salah satu perguruan tinggi di Solo.

Simak Cerita Dedikasi Pria London Ini pada Gamelan Jawa

Bukan hanya Smith, budaya Indonesia yang dibawa oleh pelajar asing lulusan program Darmasiswa juga diketahui eksis di kota Szeged dan Budapest, Hongaria. Di kota tersebut, terdapat wiyaga atau sekelompok orang yang mempunyai kemampuan menabuh gamelan berkat mengikuti program ini.

Tak hanya gamelan, ada juga warga Hongaria yang mahir memainkan alat musik tradisional dan tari daerah asal Bali, yaitu alat musik Rindik dan Tari Joged.

Melihat keberhasilan dari program Darmasiswa, tentu saat ini muncul harapan yang sama akan usainya kondisi pandemi yang terjadi, agar situasi bisa kembali seperti sedia kala dan keberlangsungan program yang memiliki potensi penyebaran budaya Indonesia ini bisa kembali diselenggarakan.

Budaya Indonesia menjadi Sorotan di ASEAN Student Summit Ankar

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Siti Nur Arifa lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Siti Nur Arifa. Artikel ini dilengkapi fitur Wikipedia Preview, kerjasama Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

Terima kasih telah membaca sampai di sini