Eiger, Produk Petualang Asal Bandung yang Mendunia

Eiger, Produk Petualang Asal Bandung yang Mendunia
info gambar utama

Bertualang telah menjadi salah satu sarana hiburan yang populer di kalangan masyarakat Indonesia. Saat akhir pekan, momen liburan, atau pada waktu-waktu senggang, banyak orang memilih ‘kabur’ dari rutinitas dan hiruk pikuk perkotaan untuk sejenak pergi ke alam.

Mendaki gunung, menjelajah alam dengan sepeda motor, berkemah, menyusuri sungai, mengeksplor pantai, dan mengunjungi berbagai objek wisata alam kerap kali jadi pilihan untuk bersenang-senang, menenangkan pikiran, hingga memacu adrenalin.

Berbeda dari liburan di kawasan perkotaan, bertualang di alam butuh perlengkapan yang lebih memadai untuk menunjang kenyamanan. Salah satunya dari sisi fesyen. Kemungkinan besar, Anda akan butuh pakaian dan aksesoris yang memang didesain khusus untuk aktivitas luar ruangan.

Umumnya, pakaian, tas, dan sepatu khusus aktivitas outdoor, memang telah dirancang untuk kegiatan di alam. Selain memberikan kenyamanan, menggunakannya juga akan membuat seseorang lebih leluasa bergerak, memiliki bahan yang kuat, dan sesuai dengan medan yang akan ditempuh.

Salah satu jenama perlengkapan outdoor asal Indonesia yang terkenal adalah Eiger. Jenama asal Bandung ini memiliki produk-produk dengan kategori mountaineering yang berorientasi pada kegiatan pendakian gunung, riding yang berfokus pada penjelajahan sepeda motor, serta authentic, merujuk pada gaya klasik para petualang alam terbuka yang kasual dan stylish.

Pelajaran Penting dari Kasus Eiger

Inspirasi dari Gunung Eiger

Bila mendengar kata eiger di Indonesia, kemungkinan besar kita akan merujuk ke jenama outdoor lokal. Padahal, kata eiger merupakan nama gunung di Alpen Bernese, di atas dataran Grindelwald dan Lauterbrunnen di daerah Bernese Oberland, Swiss. Eiger adalah puncak paling terkenal di pegunungan Alpen Swiss.

Namun, memang nyatanya nama pegunungan tersebut yang menjadi inspirasi dari jenama Eiger yang diluncurkan pertama kali pada tahun 1989. Sejak awal kehadirannya, Eiger memang telah berfokus menciptakan produk-produk untuk memenuhi berbagai kebutuhan berupa perlengkapan dan peralatan bagi para pencinta alam.

Di Balik Alasan Eiger Tak Pecat Karyawan Meski Pandemi Covid-19

Produk Eiger untuk petualang

Berada di bawah naungan PT Eigerindo Multi Produk Industri (Eigerindo MPI), produk-produk Eiger didesain untuk banyak kegiatan alam dan luar ruangan, mulai dari mendaki gunung, berkemah, hingga panjat tebing.

Produknya pun termasuk sangat beragam dan lengkap. Anda bisa menemukan sepatu, sandal jepit, sendal gunung, ikat pinggang, tas, topi, kupluk, masker, celana, kaus, kemeja, jaket, jam tangan, dompet, kaus kaki, hingga kacamata yang akan menunjang penampilan selama bertualang.

Bahkan, Eiger pun menjual tenda, crossover boat, set kitchenware, ceret, hammock, lampu senter, pisau, tempat minum, tempat dan alat makan, dan perlengkapan berkemah.

Saat pertama diluncurkan, produk pertama Eiger adalah ransel berukuran 55 liter. Ransel tersebut dibuat berdasarkan hasil pengujian dari lapangan. Menukil Carrierstory.com, kualitas produk-produk Eiger memang terbilang baik. Untuk tas, para penjahit memastikan semua bagian jahitannya rapi dan kuat.

Proses pembuatan produk Eiger pun tak asal-asalan. Mereka melibatkan komunitas untuk mendesain produk sesuai kebutuhan hingga melakukan tes lapangan.

“Kami mengusung sistem designed-developed-tested. Kualitas produk kami berawal dari produk yang didesain dari kebutuhan konsumen yang diwakili komunitas. Karena Eiger tumbuh besar bersama komunitas. Kemudian dikembangkan dan dites langsung ke lapangan bersama para penggiat. Jadi dapat dikatakan untuk menghasilkan produk, kami melalui proses yang panjang dan teruji,” ujar Nabila, selaku Humas Eiger kepada GNFI, Jumat (2/7/2021).

Untuk meningkatkan kualitas produk, Eiger pun menggunakan teknologi Aptos Assortment Planning. Teknologi ini dirasa mampu menyediakan solusi dengan kemampuan yang dibutuhka untuk percepatan dan pengoptimalan dalam mengembangkan produk.

“Kami mencari solusi teknologi terdepan yang dapat membantu perusahaan dalam memenuhi dua kebutuhan utama dari segi bisnis, yaitu: bagaimana kami dapat mempercepat proses pengembangan produk, dan bagaimana agar kami dapat terus menawarkan produk-produk yang terlokalisasi, sehubungan dengan rencana ekspansi ke berbagai area yang terus dilakukan. Dalam hal ini, terlokalisasi dapat diartikan dengan produk, jumlah dan lokasi yang tepat,” kata Christian H. Sarsono, Deputy CEO Eigerindo MPI.

Perjalanan Eiger di Indonesia hingga berhasil menembus pasar internasional

Perusahaan Eigerindo MPI didirikan oleh Ronny Lukito dan toko pertama mereka berada diresmikan tahun 1994 di kawasan Cihampelas, Bandung. Sebelum sebesar sekarang ini, produk-produk Eiger dibuat dengan fasilitas sederhana dengan hanya dua mesin jahit.

Saat ini, Eiger telah memiliki pabrik dengan luas sekitar 3 hektare di Katapang, Kabupaten Bandung, dan sudah mempunyai 800 orang penjahit untuk membuat produk-produknya.

Dari waktu ke waktu, nama Eiger semakin berkembang di industri tas dan perlengkapan petualangan. Masih terus berjaya, Eiger diketahui telah memiliki 81 toko yang tersebar di seluruh Indonesia, tiga toko flagship, dan 34 ruang pamer.

Ronny pun diketahui memiliki PT Eksonindo Multi Product Industry, yang menjadi perusahaan inti untuk produk-produk sudara Eiger, seperti Exsport, Bodypack, Neosack, XTREME, dan Nordwand.

Pada tahun 2012, Eiger memperluas jaringannya dengan membuka Eiger Adventure Store (EAS) di Bandung seluas 1.500 meter. Menurut sang pemilik, EAS adalah outlet terbesar di dunia dengan fasilitas lengkap di bidang petualangan.

Tak hanya memasarkan produknya di Indonesia, jenama lokal ini pun telah berhasil menembus pasar internasional. Pada 2010, Eiger membuka showroom di Dortmund (Jerman). Produk-produk di bawah naungan Eigerindo MPI pun telah dikenal hingga ke Malaysia, Singapura, Filipina, Lebanon, hingga Jepang.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Dian Afrillia lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Dian Afrillia.

DA
MI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini