Vision of Humanity mempublikasikan laporan Global Peace Index (GPI) 2021: Measuring Peace in a Complex World atau Indeks Perdamaian Global untuk tahun 2021 pada bulan Juni lalu.
Laporan GPI tersebut mendata indeks perdamaian dari 163 negara di dunia, dan mengurutkannya berdasarkan poin keseluruhan dari masing-masing negara. GPI menggunakan bobot skala 1–5 dengan artian semakin rendah bobot poinnya maka semakin damai pula negara tersebut.
Kabar baiknya, peringkat Indonesia di laporan GPI 2021 kini naik menjadi peringkat ke-42, naik dua tangga dari tahun lalu (2020) yang berada di peringkat ke-44 dengan poin keseluruhan 1.786 dari skala 1–5. Sementara di tahun ini poin keseluruhan indeks perdamaian di Indonesia adalah 1,783.
Berdasarkan catatan itu, secara keseluruhan Indonesia mengalami kemajuan indeks perdamaian sebanyak 0,003 poin dari tahun sebelumnya.
Melihat Posisi dan Peringkat Indonesia di Mata Dunia
Indonesia jadi salah satu negara paling damai di Asia Tenggara berdampingan dengan segala kemajemukan
Singapura menjadi negara paling damai di Asia Tenggara sekaligus menempati peringkat 11 secara global. Malaysia membuntuti Singapura di peringkat kedua dengan poin 1.515.
Kemajemukan yang mengelilingi masyarakat dan sederet permasalahan ekonomi dan politik, ternyata Indonesia mampu bertengger di posisi ketiga sebagai negara paling damai di Asia Tenggara. Indonesia mendapat poin yang masuk kategori negara dengan tingkat perdamaian tinggi.
Poin indeks perdamaian Indonesia masih mengukuhkan posisi Indonesia dalam jajaran negara damai di dunia dengan melihat peta dan sebaran data yang ada pada laporan GPI 2021.
Indonesia dan banyak negara lainnya, seperti Jerman, Swedia, hingga Korea Selatan, mendapat warna hijau pada peta sebaran indeks perdamaian. Warna tersebut ditujukan pada negara yang memiliki indeks perdamaian kategori tinggi.
Pada peta sebaran GPI 2021, ada enam macam warna sebagai indikator yang mewakili indeks perdamaian atau tingkat damai dari suatu negara.
Enam warna tersebut, yakni:
- Hijau tua yang menandakan indeks perdamaian paling tinggi,
- Hijau yang artinya negara dengan indeks perdamaian tinggi,
- Kuning yang artinya negara dengan indeks perdamaian menengah atau sedang,
- Jingga untuk negara dengan indeks perdamaian rendah,
- Merah ditujukan untuk negara dengan indeks perdamaian sangat rendah, dan
- Putih untuk negara atau wilayah yang tidak diikutsertakan dalam laporan indeks perdamaian global.
Indonesia: Tempatkan Pasukan Perdamaian Internasional di Palestina
Indikator tolak ukur indeks perdamaian
.jpg)
Tercatat ada 23 indikator kuantitatif dan kualitatif yang masing-masing diberi bobot pada skala 1-5 dalam mengukur indeks perdamaian suatu negara. Mulai dari persepsi kriminalitas di masyarakat, petugas keamanan dan polisi, konflik internal dan eksternal, hingga angka pembunuhan.
Indonesia sendiri mendapat skor paling rendah dari indikator orang terlantar dan kematian akibat konflik. Di mana kedua indikator tersebut mencatatkan skor 1,00. Adapun skor tertinggi didapat dari tiga indikator meliputi, demonstrasi kekerasan, kejahatan kekerasan, dan teror politik. Ketiga indikator tersebut mendapat skor 3,00.
Selain itu, indeks perdamaian global menilai negara-negara dalam tiga aspek yakni keselamatan dan keamanan masyarakat, konflik domestik dan internasional yang sedang berlangsung, dan tingkat militerisasi. Di mana Indonesia mendapat skor di bawah 2,00 untuk ketiga indikator tersebut.
Laporan Indeks Perdamaian Global 2021 dibuat oleh Institute for Economics & Peace (IEP) yang mana merupakan lembaga independen, non-partisan, nirlaba, yang fokus ke perdamaian sebagai ukuran kesejahteraan manusia yang positif dan dapat dicapai secara nyata demi kemajuan.
Laporan Global Peace Index 2021: Measuring Peace in a Complex World dipublikasikan melalui halaman resmi Vision of Hummanity.
Made-in (Negara) Mana? Peringkat Negara-Negara dengan Label Paling Dihormati
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
