Ambil Alih Operasional, AirAsia Akuisisi Gojek Thailand Senilai Rp720 Miliar

Ambil Alih Operasional, AirAsia Akuisisi Gojek Thailand Senilai Rp720 Miliar
info gambar utama

Belum lama sejak diumumkannya pengembangan bisnis yang dilakukan Gojek dengan membentuk entitas induk perusahaan baru bersama Tokopedia dengan nama GoTo, langkah besar kembali dilakukan perusahaan besutan Nadiem Makarim tersebut dalam skala internasional.

Bukan ekspansi melainkan akuisisi, siapa sangka kalau eksistensi Gojek di Thailand ternyata berhasil menarik perhatian perusahaan besar asal negara tetangga, yang selama ini tenar di industri maskapai penerbangan bertarif rendah, yaitu AirAsia.

Ya, perusahaan maskapai penerbangan asal Malaysia yang dipimpin oleh Tony Fernandes tersebut secara resmi mengakuisisi operasional Gojek Thailand dengan nilai 50 juta dollar AS, atau setara Rp720 miliar.

Apa tujuan sebuah maskapai penerbangan mengakuisisi perusahaan berbasis layanan ride-hailing?

Gojek dan Tokopedia Resmi Merger, Valuasi GoTo Masuk Daftar Terbesar Global

Transformasi digital AirAsia dorong akuisisi Gojek

jajaran manajemen AirAsia Digital yang menanungi airasia super app
info gambar

Sebenarnya bukan hal aneh, sedikit kilas balik dalam kurun waktu kurang dari satu tahun ke belakang, AirAsia sejatinya sudah melakukan transformasi bisnis secara besar-besaran sebagai upaya untuk menghadapi perubahan dan tantangan di industri bisnis berbasis teknologi dan digital dengan menghadirkan platform super app.

Bukan hanya menghadirkan layanan pemesanan tiket pesawat, aplikasi yang dimiliki pun pada akhirnya bertransformasi dengan titel “AirAsia Super App” yang berada di bawah naungan anak perusahaan AirAsia Group yaitu AirAsia Digital, dan menyediakan berbagai layanan on demand seperti pesan antar makanan dan ragam layanan lainnya yang umum dimiliki oleh platform super app masa kini.

Peluncuran bentuk bisnis baru yang digadang-gadang sebagai "The Asean Super App" tersebut pertama kali diumumkan secara resmi pada bulan Oktober 2020 lalu, dengan kehadiran lebih dari 15 jenis produk dan layanan yang tersedia pada super app di bawah tiga fokus pilar, yaitu travel, eCommerce, dan fintech.

Super app yang berada di bawah naungan anak perusahaan AirAsia Digital ini langsung beroperasi di berbagai negara seperti Indonesia, Singapura, Thailand, dan India. Namun memasuki tahun 2021, disadari ada satu layanan yang kurang dan belum dimiliki dalam ekosistem bisnis on demand tersebut, yaitu layanan jasa ride hailing.

Publik yang mengikuti perkembangan bisnis transportasi online terutama di kawasan Asia, pasti pernah mendengar atau bahkan mengingat pemberitaan yang menyebutkan bahwa AirAsia akan turut serta menjadi pemain baru dalam layanan ride hailing di kawasan Asia Tenggara pada beberapa bulan lalu.

Bahkan, rencana AirAsia untuk segera menghadirkan layanan ride hailing tersebut banyak diantisipasi sebagai potensi akan semakin ketatnya persaingan layanan transportasi online yang kala itu masih didominasi oleh keberadaan Gojek dan Grab.

Namun siapa sangka, bukannya menghadirkan layanan ride hailing yang sepenuhnya dibuat dengan sistem dan sumber daya baru, AirAsia rupanya melirik operasional Gojek di Negeri Gajah Putih untuk diakuisisi secara penuh dan memanfaatkan serta mengembangkan potensi serta sumber daya yang sudah ada.

Babak Baru AirAsia di Bisnis 'Ojek Online', Pertarungan Pasar Asia Tenggara Makin Ketat

Ambil alih ekosistem ride-hailing secara penuh

AirAsia super app
info gambar

Kembali ke langkah akuisisi yang dilakukan terhadap operasional Gojek di Thailand, besar dana akuisisi Rp720 miliar yang dikeluarkan AirAsia kabarnya akan diterima Gojek dalam bentuk kepemilikan saham pada AirAsia super app, yang dilaporkan memiliki nilai valuasi sebesar 1 miliar dolar AS atau setara Rp14,4 triliun.

Menukil Medcom, dalam konferensi pers global yang diikuti oleh berbagai petinggi kedua belah pihak baik Gojek maupun AirAsia, Tony memandang Gojek sebagai perusahaan yang berhasil menghadirkan layanan super app di ASEAN, dan sudah lama diincar olehnya untuk melakukan kemitraan strategis dalam bisnis ride hailing di Thailand.

"Akuisisi ini bukan hanya tentang Thailand, ini tentang mempelajari bagaimana Gojek membangun operasi mereka di Thailand, yang dibangun berdasarkan operasional yang sukses di Indonesia dan Singapura. Bagi saya, mereka telah melakukannya dan saya mencoba untuk meniru mereka. Mereka sudah berada di garis depan," jelas Tony.

Dalam sistem dan proses akuisisinya, disebutkan bahwa AirAsia akan meneruskan ekosistem ride hailing yang sudah dimiliki oleh Gojek baik dari segi jajaran manajemen dan karyawan perusahaan, mitra driver,merchant, serta pelanggan.

Resmi, Aplikasi Gojek Sudah Bisa Dipakai di Empat Negara

Saat ini, aplikasi dan layanan Gojek di Thailand masih bisa dinikmati oleh masyarakat setempat dan berjalan secara normal sampai dengan tanggal 31 Juli 2021, untuk memberi waktu kepada para mitra driver dan merchant yang akan berpindah ke dalam layanan AirAsia super app.

Tidak hanya itu, wilayah operasional ride hailing Gojek yang tadinya hanya berada di Bangkok rencananya juga akan dilakukan ekspansi ke wilayah Chiang Mai dan Phuket.

Berangkat dari situasi bisnis dan kemitraan yang terjadi antara Gojek Thailand dan AirAsia, menandakan bahwa operasional Gojek di luar Indonesia menyisakan Vietnam dan Singapura sebagai wilayah bisnis yang dikelola oleh Gojek secara langsung.

Melihat situasi yang terjadi, CEO Gojek, Kevin Aluwi mengungkap bahwa kesempatan ini sekaligus akan dimanfaatkan oleh pihaknya untuk lebih fokus mengembangkan investasi dan operasional perusahaan di dua negara tersebut.

“…kesepakatan ini memungkinkan kami (Gojek) memperkuat fokus dan investasi kami di pasar internasional, yaitu Vietnam dan Singapura, sebagai pasar yang memberi pengembalian investasi (return on investment) secara optimal dengan peluang pertumbuhan strategis terbaik," terang Kevin.

Gojek, Karya Anak Bangsa yang Memengaruhi Dunia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Siti Nur Arifa lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Siti Nur Arifa. Artikel ini dilengkapi fitur Wikipedia Preview, kerjasama Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

SA
MI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini