Catatan Prestasi Atlet Indonesia di Ajang Olimpiade

Catatan Prestasi Atlet Indonesia di Ajang Olimpiade
info gambar utama

Ajang kejuaraan olahraga yang melibatkan partisipasi dari banyak negara tentunya menyulut api semangat persatuan dalam mendukung para atlet yang mewakili negaranya, termasuk Indonesia. Pada tahun ini, atau lebih tepatnya untuk periode 2020, Indonesia kembali menjadi partisipan dalam ajang kejuaraan olahraga global, Olimpiade Musim Panas di Tokyo, Jepang.

Perhelatan ajang olahraga terbesar ini pun harus mengalami penundaan karena pandemi Covid-19, yang semula dijadwalkan pada 4 Juli-9 Agustus 2020, kini ditetapkan akan dimulai pada 23 Juli-8 Agustus 2021.

Melihat betapa besar dan megahnya ajang empat tahunan ini, sekilas menengok ke belakang bagaimana catatan para atlet Indonesia dalam berpartisipasi di olimpiade.

Indonesia pertama kali mengikuti saat olimpiade ke-15 yang diadakan di Helsinki, Finlandia, dengan 3 orang atlet yang mewakili Indonesia. Cabang olahraga yang diikuti, yakni cabang angkat besi, diwakili oleh Thio Ging Hwie, cabang atletik diwakili oleh Maram Sudarmodjo, dan cabang renang diwakili oleh Habib Suharko.

Debut Indonesia di olimpiade Helinski belum mampu membawa pulang satu pun medali. Sejak saat itulah Indonesia tidak pernah absen dalam mengikuti olimpiade yang merupakan ajang 4 tahunan ini, kecuali pada tahun 1964 yang diselenggarakan di Tokyo dan tahun 1980 di Moscow (Rusia).

Daftar 19 Atlet Indonesia yang Bakal Berjuang di Olimpiade Tokyo 2020, Siapa Saja?

Indonesia telah mengoleksi total 32 medali

Perolehan total medali olimpiade negara-negara Asia Tenggara. Indonesia menjadi negara dengan perolehan terbanyak kedua di Asia Tenggara setelah Thailand. Total medali yang didapat Indonesia sejauh ini mencapai 32 medali. | GoodStats
info gambar

Indonesia pertama kali meraih medali di ajang olimpiade pada tahun 1988, di kota Seoul, Korea Selatan. Adalah medali perak yang disumbangkan oleh Nurfitriyana Saiman, Kusuma Wardhani, dan Lilies Handayani, dalam cabang olahraga panahan beregu putri.

Kemudian, medali emas pertama Indonesia di ajang olimpiade dipersembahkan oleh atlet tunggal putri dan tunggal putra dari cabang olahraga bulu tangkis, yakni oleh Susi Susanti dan Alan Budi Kusuma, di Olimpiade Barcelona tahun 1992.

Berdasarkan rekam jejak dan sepak terjang perwakilan Indonesia dalam berpartisipasi di ajang Olimpiade Helinski (1952) hingga Olimpiade Rio De Jeneiro (2016) lalu, Indonesia telah mengoleksi sebanyak total 32 medali. Jumlah tersebut membawa Indonesia sebagai peraih medali olimpiade terbanyak ke-2 di Asia Tenggara.

Indonesia memperoleh total 32 medali (per Olimpiade Rio 2016), tidak dalam satu atau dua kali keikutsertaan. Sejak pertama kali memperoleh medali di ajang Olimpiade Seoul, Indonesia tidak pernah absen mencicil perolehan medali di ajang olimpiade berikutnya.

Tercatat, periode olimpiade yang diikuti Indonesia dengan perolehan medali terbanyak adalah Olimpiade Sydney pada tahun 2000. Pada ajang itu, Indonesia memperoleh total 6 medali, dengan rincian 1 medali emas, 3 medali perak dan 2 medali perunggu.

Bulu tangkis, cabang olahraga paling andal bagi tim Indonesia

Perolehan Medali Indonesia berdasarkan cabang olahraga (cabor). Sejauh ini bulu tangkis menjadi cabor andalan Indonesia dengan perolehan 19 medali. | GoodStats
info gambar

Cabang olahraga yang paling banyak menyumbangkan medali untuk Indonesia selama ajang olimpiade adalah bulu tangkis, angkat besi, dan panahan.

Berikut cabang-cabang olahraga yang diikuti atlet Indonesia dengan raihan medali:

  • Bulu tangkis (19 medali), 7 emas, 6 perak, 6 perunggu.
  • Angkat besi (12 medali), 6 perak, 6 perunggu.
  • Panahan, 1 medali perak.

Jika dilihat dari jumlah dan peringkat perolehan medali Indonesia pada setiap olimpiade, maka olimpiade Barcelona tahun 1992 menjadi olimpiade yang paling mengharukan bagi Indonesia.

Hal tersebut dikarenakan Indonesia untuk pertama kalinya mendapat medali 2 emas untuk cabang olahraga bulu tangkis tunggal putri dan tunggal putra. Lagu Indonesia Raya membahana ketika Susi Susanti dan Alan Budi Kusuma menerima penyerahan medali.

Pada saat itu pula, peringkat Indonesia berada di posisi 24, dan menjadi posisi paling tinggi yang pernah Indonesia raih selama berpartisipasi dalam olimpiade.

Kehebatan atlet bulu tangkis Indonesia memang bukan hal yang perlu diragukan. Jika melihat pada peringkat Badminton World Federation (BWF), bendera Indonesia selalu masuk dalam halaman pertama pencarian peringkat atlet bulu tangkis global, baik untuk ketegori tunggal maupun ganda.

Maka, tidak mengherankan jika cabang olahraga inilah yang menjadi harapan terbesar bagi Indonesia untuk meraih medali olimpiade. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan medali dapat diraih dari cabang olahraga lain.

Secara umum, ajang olimpiade dibedakan menjadi dua, yakni olimpiade musim panas dan olimpiade musim dingin. Untuk negara dengan iklim tropis atau yang tidak memiliki fasilitas penunjang olahraga pada olimpiade musim dingin, maka otomatis negara tersebut tidak turut serta. Karenanya, tak heran jika cabang olahraga yang mentas dalam olimpiade musim dingin lebih sedikit ketimbang cabang olahraga olimpiade musim panas.

Indonesia tentu menjadi salah satu dari sekian banyak negara yang tidak bisa mengikuti olimpiade musim dingin. Dalam 3 tahun terakhir, olimpiade musim dingin diselenggarakan di kota Pyoeng Chang, Korea Selatan (2018), dan akan diagendakan kembali pada tahun 2022 di kota Beijing, China.

Indonesia Tengah Siapkan Roadmap Seleksi Tuan Rumah Olimpiade 2032

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Widhi Luthfi lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Widhi Luthfi.

WL
MI
IA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini