The Bucketlist Hadirkan Museum dan Lapangan Basket Berstandar Internasional di Bogor

The Bucketlist Hadirkan Museum dan Lapangan Basket Berstandar Internasional di Bogor
info gambar utama

Kota Bogor, Jawa Barat, selama ini dikenal sebagai surganya kuliner dan wisata alam. Banyak orang-orang dari Jakarta dan sekitarnya menghabiskan akhir pekan mereka di kota hujan tersebut untuk berlibur sejenak dari hiruk pikuk ibu kota.

Kini, ada objek wisata baru yang bisa dikunjungi di Bogor, yaitu sebuah lapangan basket berstandar internasional dan museum basket. Lokasinya berada di The Bucketlist, Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.

Wahana olahraga ini baru diresmikan pada Desember 2020 lalu. Pada 23 Mei 2021, The Bucketlist mendapatkan kunjungan dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahudin Uno.

Kata Sandiaga, The Bucketlist bisa menjadi potensi wisata baru yang ada di Indonesia, khususnya di Kota Bogor, dengan konsep entertainment, education, dan experience. Terlebih kepada para pecinta bola basket seperti, The Bucketlist bisa jadi destinasi wisata yang pas.

“Tadi saya sudah cek, bahwa mungkin ini koleksi paling lengkap se-Asia Tenggara. Wisatanya dapat, olahraga basket dapat, dan yang penting edukasinya dapat,” kata Sandiaga.

Konsep one stop entertainment

Memiliki slogan “All-Star, All In”, The Bucketlist menghadirkan tiga pilihan pengalaman, yaitu education, experience, dan entertainment dalam satu tempat.

Salah satu keunggulan tempat ini ialah lapangan basket kelas dunia dengan standarisasi Federal Basket Internasional (FIBA). Menurut keterangan sang pendiri, Helmi Yusman Santoso, mulai dari ukuran, ring basket import persis seperti yang dipakai di Asean Games, hingga lantainya sudah dilengkapi dengan lapisan karet, lapisan kayu, dan beberapa lapisan yang aman untuk lutut ketika pemain terjatuh.

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, menilai The Bucketlist memiliki keistimewaan dari aspek edukasi. Selain membuat olahraga terasa menyenangkan, mengunjungi museum bisa membuat orang terinspirasi.

“Yang istimewa di sini adalah aspek edukasinya. Lapangan di mana-mana banyak. Tapi yang luar biasa edukasinya. Anak-anak bisa belajar tentang jatuh-bangunnya Michael Jordan dan cerita inspiratif lainnya,” ucapnya.

Menurut Bima, karena berstandar internasional, nantinya diperkirakan tamu yang akan datang ke The Bucketlist tidak hanya dari Kota Bogor saja, melainkan juga dari luar Bogor.

Koleksi museum The Bucketlist

Bila berkunjung ke The Bucketlist, pengunjung dapat melihat langsung area lapangan basket dengan tribun yang dapat menampung 300 orang dan ada kedai kopi dengan 120 bangku.

Di sana juga terdapat The Bucketlist Gallery, area yang menampilkan galeri-galeri pemain nasional dan internasional, The Bucketlist Kitchen yaitu restoran dengan nuansa basket, dan toko yang menjual perlengkapan olahraga basket.

Di area museum, ada sekitar 300 koleksi mulai dari jersey, sepatu, medali, piala, action figure, dan foto para pemain basket legendaris, mulai dari dalam dan luar negeri. Sebagian besar benda-benda yang ada di museum adalah koleksi pribadi Helmi sejak tahun 2010, misalnya seperti jersey bertandatangan dan sepatu yang pernah dipakai para pemain basket.

"Di galeri ini ada jersey bertandatangan Kobe Bryant, Michael Jordan, Stephen Curry, dan lainnya. Sementara koleksi Jersey pemain basket nasional ada Denny Sumargo, Riko Hantono, Antonius Ferry Rinaldo, Mario Wuysang, Romy Christanto Chandra, Christian Ronaldo Sitepu, Roni Gunawan, I Made Sudiadnyana, dan masih banyak yang lain," ujar Helmi.

Untuk medali dan piala yang dipajang di museum ini kebanyakan merupakan pinjaman dari para pemain basket. Menurut penjelasan Helmi, para pemain basket mau meminjamkan piala dan medali dengan tujuan agar pengunjung bisa tahu sejarah basket Indonesia itu hebat dan berprestasi. Generasi muda pun dapat belajar dari legenda basket yang mendapatkan medali di liga internasional.





Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Dian Afrillia lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Dian Afrillia.

Terima kasih telah membaca sampai di sini