Bertualang ke Pantai dan Gunung di Pulau Lingga Kepulauan Riau

Bertualang ke Pantai dan Gunung di Pulau Lingga Kepulauan Riau
info gambar utama

Kepulauan Riau (Kepri) merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki banyak gugusan pulau dengan objek wisata alam menakjubkan. Beberapa pulau besar yang terkenal antara lain Batam, Bintan, Kundur, Karimun, Rempang, Galang, dan Combol.

Pernah mendengar nama Pulau Lingga? Ia berada di selatan Kepulauan Riau dan di timur Pulau Sumatra. Pulau ini kebanyakan dihuni oleh masyarakat suku Melayu, Bugis, dan Tionghoa. Namanya mungkin masih tampak asing, tapi di sana terdapat berbagai tempat wisata yang tak kalah indah dari pulau lain yang ada di Kepri.

Berikut beberapa tempat wisata unggulan di Pulau Lingga:

Benteng Bukit Cening

Di Pulau Lingga, ada sebuah benteng bersejarah yang dibangun pada masa pemerintahan Sultan Mahmud Syah III, sultan yang memimpin Kesultanan Lingga pada tahun 1761 hingga tahun 1812.

Namanya Benteng Bukit Cening, memiliki luas 32 x 30 meter dan dibangun di atas sebuah bukit di Desa Seranggung. Pada zaman dahulu, tempat ini berfungsi sebagai benteng pertahanan yang kedua setelah Benteng Pulau Mepar dan sebelum Benteng Kuala Daik.

Benteng Bukit Cening digunakan untuk melindungi wilayah kekuasaan Kesultanan Lingga dari serangan Belanda. Di sana terdapat 19 meriam, dari yang kecil hingga besar, dan diletakkan di atas beton bersusun rapi. Meski diperkirakan telah berusia ratusan tahun, kondisi benteng masih terjaga dengan baik.

Pulau Duyung | @Arielevis Shutterstock
info gambar
3 Danau di Indonesia Ini Jadi Habitat Ubur-Ubur Tak Menyengat

Pulau Duyung

Pulau Duyung merupakan daerah kecil di Pulau Lingga yang hanya dihuni 117 kepala keluarga. Kawasan ini mengalami pemekaran pada tahun 2014, sebelumnya menjadi bagian dari Desa Pulau Medang di Kecamatan Senayang.

Pulau Duyung menyimpan kekayaan alam yang belum tersentuh wisatawan. Daratan pulau dikelilingi pantai pasir putih dengan ombak yang landai. Perairannya masih perawan, dihiasi dengan gugusan terumbu karang yang tumbuh subur serta dihuni ikan-ikan kecil. Perairannya pun terbilang dangkal, sehingga siapa aja bisa merasa nyaman berenang di dalam laut.

Konon, pemberian nama pulau ini berasal dari legenda masyarakat setempat. Pada zaman dahulu, dikatakan ada batu besar di tengah laut yang bentuknya seperti ikan duyung. Berangkat dari mitos inilah akhirnya warga menamai Pulau Duyung.

Desa Torosiaje, Kampung di Atas Laut Kediaman Suku Bajo

Gunung Daik

Bagi yang suka menjelajah dan mendaki gunung, Anda bisa mengunjungi Gunung Daik. Gunung ini memiliki tiga puncak, yaitu Gunung Daik, Gunung Pejantan, dan Gunung Cindai Menangis. Ketinggian Gunung Daik mencapai 1.165 mdpl.

Pesona Gunung Daik tak usahlah dipertanyakan lagi. Ini menjadi salah satu daya tarik bagi para pendaki dan petualang. Meski jalurnya terjal dan berliku, pemandangan di gunung ini sangat memanjakan mata. Kawasan pegunungan di sana masih tampak asri dengan suasana hutan alami dan terdapat sungai dengan air yang sangat jernih.

Ada satu mitos turun-temurun tentang Gunung Daik yang berkembang di masyarakat setempat. Konon, ada penghuni ketiga puncak Gunung Daik yang bernama Orang Bunian. Mereka adalah sejenis makhluk halus, tetapi dikatakan sering berinteraksi dengan masyarakat sekitar dan sering meminjam perabotan untuk menggelar acara kenduri untuk pesta pernikahan.

Mengenal 4 Kawasan Konservasi Perairan Maluku yang Baru Diresmikan

Pantai Dungun

Salah satu kawasan pantai eksotis di Pulau Lingga ialah Pantai Dungun. Lokasinya ada di Desa Belungkur, Kecamatan Lingga Utara. Pasir pantai di sana terbilang sangat putih, halus, dan bersih. Bahkan, hanya duduk-duduk bersantai di tepi pantai saja sudah bisa bikin hati gembira, apalagi pemandangan lautnya yang biru jernih pun sungguh memesona.

Paling pas mengunjungi pantai ini pada sore hari. Anda bisa puas bermain air ketika matahari sudah mulai turun sampai menunggu momen matahari terbenam yang jadi kesukaan banyak orang.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Dian Afrillia lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Dian Afrillia.

Terima kasih telah membaca sampai di sini