Berdendang Bersama Poco-Poco, Senam dan Tarian Menggemaskan

Berdendang Bersama Poco-Poco, Senam dan Tarian Menggemaskan
info gambar utama

Penulis: Habibah Auni

Kurang lebih tiga tahun yang lalu, dunia dikejutkan dengan karya anak bangsa. Karya itu tak lain dan tak bukan adalah senam poco-poco. Salah satu senam andalan tanah air yang tercatat dalam Guinness World Records.

Lantaran, pada Hari Ulang Tahun (HUT) ke-73 Republik Indonesia dan penyambutan Asian Games 2018, aksi senam tersebut dihadiri oleh 65.000 peserta. Para peserta diketahui berbondong-bondong berjalan di sepanjang jalan Merdeka sejalur jalan M.H. Thamrin-Sudirman hingga Senayan. Mereka kompak memeriahkan pentas olahraga itu dan mengharumkan nama bangsa di mata dunia.

Barangkali Kawan ada yang bertanya, “Mengapa senam poco-poco bisa menggema namanya hingga diakui dunia?” Untuk menjawab itu, Kawan bisa menengok kehebatan senam poco-poco sejak kemunculannya.

Sebelum berangkat lebih jauh, ada baiknya Kawan mengenal tari poco-poco terlebih dahulu. Melansir laman Kompas.com, tari poco-poco merupakan tarian modern asli Indonesia yang memadukan olahraga dan seni budaya dalam gerakannya. Tak hanya itu saja, tarian ini juga menyuguhkan nilai-nilai dinamis, semangat, sportivitas, dan spirit kebersamaan pada para penontonnya.

Asal mula tari poco-poco

Tari Poco-Poco | Foto: Tribunnews.com
info gambar

Semua bermula dari seorang pencipta lagu bernama Arie Sapulette, yang pada saat itu sedang menghadiri suatu pesta. Tari Yospan dan Watase dengan gerakan indahnya, yang mana dimainkan oleh seorang gadis, membuat Arie terkesima.

Melodi gendang yang mengiringi gerakan dan kelincahan si penari, menginspirasi Arie untuk menggubah sebuah lirik lagu. Bersama dengan Nanaku Group, Arie menciptakan lagu poco-poco.

Tarian Balia, Ritual Penyembuh Penyakit dari Suku Kaili

Meskipun begitu, nama lagu ini baru menggema di tanah air pada 1995 silam, dipopulerkan oleh Yopie Latul. Dengan sedikit modifikasi aransemen musik yang menonjolkan kesan energik.

Adapun kata ‘poco-poco’ diserap dari bahasa Manado, yang berarti lucu atau pipi montok nan menggemaskan. Kendati demikian, terma ‘menggemaskan’ di sini tidak mengacu pada bayi, melainkan pada sang gadis penari yang berhasil membuat Arie terkesima.

Perkembangan tari poco-poco

Tari Poco-Poco | Foto: Dictio Community
info gambar

Jika tadi sudah membahas mengenai lagu poco-poco, lantas bagaimana dengan tari poco-poco? Melansir laman Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, gerakan ini merupakan improvisasi dari senam para tentara yang bergerak masing-masing gerakan ke kanan kemudian mundur lalu memutar.

Uniknya, para tentara ini turut memperagakan gerakan pembugaran sembari memegang senjata. Nah, gerakan senam ini diadaptasi tari poco-poco. Para penarinya memperagakan gerakan kedua tangan menekuk seolah sedang memegang senjata.

Asal-usul Tari Lengger untuk Pengingat kepada Sang Pencipta

Berkat keunikan gerakan lincahnya, akhirnya tari poco-poco pun semakin terkenal di lingkungan masyarakat. Tak sedikit sekolah yang menjadikan gerakan pada tarian poco-poco sebagai kegiatan senam mereka. Tak ketinggalan, stasiun televisi TVRI juga menghadirkan tari poco-poco di program bernama Dansa Yo Dansa.

Seiring perkembangan zaman, tari poco-poco terus berevolusi. Kini, tarian ini dipadukan dengan beberapa macam tarian tradisional, seperti tari Yospan, tari Jaipong, atau tari Wayase. Sanggar seni tari modern pun turut menghadirkan tari poco-poco dengan berbagai gaya, menyesuaikan keinginan koreografer.

Gerakan tari poco-poco

Pada saat pementasan, Kawan akan bisa mendapati gerakan tari poco-poco yang mengikuti langkah patah-patah dengan hitungan 1-2-3-4, sesuai irama lagu khas masyarakat Ambon yang cenderung riang.

Oleh Berthy Tilarso, gerakan ini dibakukan menjadi enam gerakan utama. Gerakan dimulai dengan melangkah ke kanan lalu balik lagi ke kiri. Setelahnya mundur ke belakang dan balik lagi ke depan.

Mengorek Mayang Rontek, Tarian Khas Mojokerto Jawa Timur

Gerakan ini dilakukan secara berulang ke empat arah mata dengan dua kali putaran yang berlawanan dengan arah jarum jam. Diiringi pula dengan lagu poco-poco karya Yopie Latul.

Itulah fakta seputar tari poco-poco. Tarian Indonesia belahan timur yang berhasil mengharumkan nama bangsa hingga ke tingkat dunia. Menjadikan kehadirannya sangat berharga dalam memajukan Indonesia.*

Referensi:Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta | Kompas.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Kawan GNFI Official lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Kawan GNFI Official.

Terima kasih telah membaca sampai di sini