Yogyakarta menjadi kota yang digemari wisatawan untuk berlibur dan menikmati kuliner khasnya. Beragam kebudayaan, kearifan lokal hingga kulinernya sangat menarik perhatian turis lokal maupun mancanegara.
Deretan kuliner mulai dari rasa manis, gurih hingga pedas terlihat di setiap sudut kota Yogyakarta. Namun, tahukah Kawan terdapat beberapa kuliner khas Yogyakarta yang baru akan buka di malam hari dan tak pernah sepi pengunjung? Berikut 5 kuliner malam khas Yogyakarta yang wajib Kawan cicipi ketika berkunjung ke kota pelajar ini.
Desa Tete Batu Lombok Wakili Indonesia Dalam Kompetisi Internasional
1. Gudeg Mercon Bu Tinah
Gudeg bukanlah hal yang baru lagi di kota Yogyakarta. Sajian yang terkenal dengan cita rasa manis tersebut digemari oleh sebagian wisatawan yang hadir. Namun, berbeda dengan kuliner gudeg mercon ini. Gudeg ini menyajikan sesuai dengan namanya ‘mercon’, yakni pedas.
Gudeg Mercon Bu Tinah menghidangkan cita rasa pedas beserta dengan kuah santan yang kental dan gurih. Rasa pedas tersebut sangatlah dominan yang berasal dari oseng krecek. Oseng krecek tersebut ditaburi dengan cabai yang sangat banyak dan ditambah dengan sayur lombok ijo.
Gimana Kawan, kebayang ya dengan sensasi pedas dari gudeg ini? Gudeg Mercon ini sudah ada sejak tahun 1992, loh, Kawan. Jadi, soal rasa tak perlu diragukan lagi, ya.
Dalam 1 porsi gudeg mercon, Kawan akan mendapatkan gudeg, nasi, telur, dan oseng mercon dengan harga Rp15.000 saja. Jika Kawan, ingin menambah lauk tambahan seperti, bakwan, tempe, ceker, dan ayam tentunya akan bertambah ya harganya.
Warung Gudeg Mercon Bu Tinah berlokasi di Jalan Asem Gede No. 8, Jetis, Yogyakarta. Warung ini baru akan buka pada pukul 21.30 WIB sampai habis. Jika Kawan inging berkunjung, pastikan datang jangan terlalu larut ya, agar mengantisipasi kehabisan dan mengantre yang panjang.
2. Nasi Kuning Bu Tuminem
Sajian nasi kuning, biasanya identik dengan sarapan atau makan siang, namun berbeda dengan nasi kuning Bu Tuminem ini. Warung ini menyajikan nasi kuning di malam hari. Tak hanya keunikannya disajikan pada malam hari, warung ini juga menawarkan cita rasa khas yang lezat.
Tak perlu heran, jika warung ini akan selalu ramai dipenuhi pengunjung hingga tengah malam. Nasi kuning yang pulen dan gurih ini disajikan bersama dengan lauk, seperti telur rebus, telur dadar, gorengan, ayam suwir, abon,kering kentang, dan masih beragam lauk lainnya.
Dengan harga Rp15.000 untuk satu porsi, Kawan sudah dapat menikmati kelezatan dari gurihnya nasi kuning ini. Masih sama dengan gudeg mercon, nasi kuning Bu Tuminem ini berlokasi di Jalan Asem Gede, Jetis, Yogyakarta tepatnya di selatan Agatha Photo, ya, Kawan.
Warung ini buka pada pukul 21.00--02.00 WIB dini hari. Sangat cocok untuk Kawan nikmati bersama dengan teman sambil menikmati indahnya malam kota Yogyakarta.
Restorasi Terumbung Karang Makin Digalakkan Seiring Kondisi yang Mengkhawatirkan
3. Sego Godog Pak Pethel
Sego godog dalam bahasa Jawa memiliki arti nasi rebus. Ya, sajian ini merupakan nasi yang telah matang kemudian dimasak kembali dengan cara direbus. Pak Pethel juga memasak secara tradisional, yakni menggunakan anglo arang.
Proses memasak diawali dengan memasukkan bumbu yang telah dihaluskan dan kol ke dalam wajan. Setelah itu, dimasukkan suwiran ayam, telur, air kaldu. Setelah mendidih, barulah dimasukkan nasi, bihun, kecap, irisan tomat, daun bawang, dan cabai jika diminta oleh pelanggan.
Sego godong ini menyajikan cita rasa gurih dan nikmat. Ketika Kawan berkunjung, diharapkan Kawan sabar mengantre ya, mengingat ramainya pengunjung yang datang dan cara memasak yang menggunakan anglo arang.
Satu porsi sego godog dibanderol dengan harga Rp12.000 saja Kawan. Tempat makan sego godog Pak Pethel berlokasi di Desa Bandung Kulon, Sewon, Bantul, DIY. Kawan dapat mengunjungi tempat ini mulai dari pukul 19.00 sampai habis.
4. Nasi Teri Pak Dul
Malam hingga dini hari, salah satu sisi Jalan Gejayan dipenuhi kendaraan berjejer tepatnya di depan Apotek Ardi Farma. Ternyata, para pemilik kendaraan tersebut berbondong-bondong memenuhi warung tenda nasi teri Pak Dul.
Warung tenda ini menyajikan nasi teri bersama dengan sayur lodeh nangka muda, telur dadar, telur asin, telur balado, tempe, ayam goreng hingga petai. Sajian nasi teri beserta dengan aneka lauk-pauknya memiliki paduan rasa gurih, asin dan pedas. Bagi yang tak terlalu suka pedas, dapat memesan nasi ini tanpa tambahan sambal teri, ya, Kawan.
Dikutip dari laman briliofood, Saking banyaknya minat dari para pengunjung, Warung Nasi Teri Pak Dul menghabiskan hingga 2 kilogram teri, 5 kilogram cabe merah dan cabe rawit, dan 25 sampai 30 kilogram nasi. Seporsi nasi teri dibanderol mulai dari Rp9.000-Rp.13.000 saja.
Warung Nasi Teri Pak Dul berlokasi di Jalan Affandi, Gejayan, Yogyakarta dan mulai buka pukul 21.00 sampai habis. Wah, jadi mau mencicip, nih!
Menikmati Kenyalnya Papeda, Bubur Khas Indonesia Timur
5. Nasi Goreng Sapi Padmanaba
Warung nasi goreng ini selalu ramai dengan antrean pengunjung. Nasi goreng ini memiliki cita rasa yang khas, karena menggunakan kari sapi. Tak hanya itu, dalam proses memasaknya, mereka menggoreng nasi dalam jumlah yang sangat banyak.
Nasi goreng ini berwarna kuning gelap, dikarenakan menggunakan berbagai rempah, kaldu sapi, kari, dan kecap manis. Di dalam nasi, juga tak ketinggalan dengan daging sapi yang besar serta telur mata sapi.
Harga satu porsi normal dibanderol Rp17.000 dan untuk porsi jumbo Rp.18.000 saja. Warung nasi goreng ini terletak di Jalan Yos Sudarso, Kotabaru, Yogyakarta tepatnya sebelah selatan SMAN 3 Yogyakarta atau yang kerap disebut Padmanaba. Warung ini buka pada pukul 18.00--24.00 WIB.
Sangat menarik untuk dicoba, ya, Kawan berbagai kuliner menarik dari kota pelajar ini. Apakah Kawan berminat mencicipi salah satu dari berbagai sajian di atas?* (COMM/BR)
Referensi: pinhome.id| tribun travel | yogyes| briliofood | detikfood
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
