Garuda Shield 2021, Kerja Sama Latihan Militer Terbesar Sepanjang Sejarah RI dan AS

Garuda Shield 2021, Kerja Sama Latihan Militer Terbesar Sepanjang Sejarah RI dan AS
info gambar utama

Amerika Serikat menjadi salah satu negara yang memiliki hubungan baik dengan Indonesia. Sama seperti negara lainnya, negara yang juga mendapat julukan Negeri Paman Sam ini kerap kali mengulurkan bantuan kepada Indonesia khususnya di tengah situasi pandemi.

Tak hanya di bidang kesehatan, Indonesia-AS juga memiliki kerja sama yang kuat dalam berbagai sektor, di antaranya sektor maritim, teknologi dan konektivitas, Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), perdagangan investasi, kerja sama dalam hal menanggulangi isu perubahan iklim, dan masih banyak lagi.

Seakan belum cukup, jauh sebelum situasi pandemi melanda Indonesia dan AS sebenarnya juga sudah memiliki hubungan kerja sama di sektor pertahanan yang terjalin selama lebih dari 10 tahun, yaitu program latihan militer gabungan antara TNI dan tentara AS, atau yang selama ini dikenal dengan nama Garuda Shield.

Langganan Kirim Pasukan Misi Perdamaian Dunia, Tentara Indonesia Dianugerahi United Nations Medal di Afrika Tengah

Mengenal program dan tujuan Garuda Shield antara Indonesia dan AS

Pelaksanaan program Garuda Shield
info gambar

Garuda Shield adalah program latihan bersama tahunan antara TNI Angkatan Darat (AD) dengan tentara AS, latihan bersama ini biasanya dilakukan selama dua minggu di Indonesia. Berdasarkan penuturan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa, Garuda Shield sejatinya sudah dilakukan sejak tahun 2007, dan pada tahun ini merupakan kali ke-15 program berjalan.

Pada siaran resmi TNI AD, Andika juga sedikit memaparkan mengenai sejarah singkat dari pelaksanaan Garuda Shield sejak pertama kali dijalankan hingga saat ini.

"Pertama, Garuda Shield dimulai sejak 2007. Pada saat itu dimulai dengan level peserta dari US Army yang hanya 80 personel," tutur Andika.

Dijelaskan bahwa tiap tahun tentara dari AS yang mengikuti latihan bersama ini semakin bertambah, enam tahun kemudian tepatnya pada 2013, ada sekitar 200 personel yang terlibat dan kembali naik sampai menyentuh angka 500. Terakhir di tahun 2019, tercatat ada sebanyak 912 tentara AS yang ikut serta dalam latihan Garuda Shield.

Kemudian, di tahun 2020 saat pandemi Covid-19 melanda seluruh negara tanpa kecuali, program Garuda Shield akhirnya dilakukan secara terbatas sekaligus virtual, dengan pelaksanaan yang berlangsung di bulan September 2020 dan berlokasi di Bogor.

Baru di tahun ini, saat berbagai pihak dan negara sudah mulai dapat menyesuaikan dengan situasi pandemi yang terjadi, Garuda Shield kembali dilaksanakan secara langsung dengan penyesuaian dan protokol ketat.

Masih dalam kesempatan yang sama, Andika juga menyatakan bahwa partisipasi baik dari pihak TNI AD dan tentara AS di tahun ini menjadi yang terbesar dalam pelaksanaan latihan militer bersama antar kedua negara. Disebutkan bahwa tahun ini ada sebanyak 1.566 tentara AS dan 2.246 TNI AD yang ikut serta dalam program Garuda Shield 2021.

Melansir keterangan resmi Kedutaan Besar AS untuk Indonesia, secara garis besar pelaksanaan Garuda Shield bertujuan untuk meningkatkan kemampuan gabungan dari personel tentara masing-masing negara, baik dari pihak Indonesia maupun AS melalui pelatihan dan pertukaran budaya.

Latihan Garuda Shield juga diharapkan dapat terus memperkuat kemitraan pertahanan utama Indonesia-AS serta mendorong kerja sama dalam mendukung kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

Sangar! Inilah 10 Negara dengan Militer Terkuat di Asia 2021

Detail Pelaksanaan Garuda Shield 2021

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa dan Commanding General USARPAC, General Charles A Flynn
info gambar

Garuda Shiled tahun 2021 sudah berjalan sejak tanggal 1 Agustus hingga 14 Agustus mendatang. Adapun mengenai lokasi, pelaksanaan berlangsung di tiga titik daerah latihan, yaitu Pusat Latihan Tempur Baturaja (Sumatra Selatan), Makalisung (Sulawesi Utara), dan Amborawang (Kalimantan Timur).

Dalam pelaksanaannya, ada sejumlah materi dan bentuk praktik yang dilakukan dalam latihan ini, beberapa di antaranya: Staff Exercise, Field Training Exercise (FTX), Live Fire Exercise (LFX), Aviation dan Medical Exercise (Medex), dan dua program latihan yang akan digabung, yaitu Joint Combined Exchange Training (JCET) dan Garuda Airborne.

Adapun secara lebih detail, pelatihan dimulai dengan pertukaran akademik ahli dan pelatihan pengembangan profesional yang berfokus pada pelatihan pada tingkat korps dan di bawahnya, guna memerangi ancaman konvensional, non-konvensional, dan hibrida, serta bantuan kemanusiaan dan bantuan bencana.

Selain itu, dijelaskan pula beberapa contoh bentuk latihan yang akan dilakukan, di antaranya Latihan Pos Komando (CPX), yang berfokus pada tugas staf operasi penjaga Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam konteks militer gabungan.

Selain itu, latihan dalam lapangan (FTX), akan melibatkan gabungan elemen-elemen yang menjadi kekuatan masing-masing unit militer, keterampilan fundamental perang untuk meningkatkan interoperabilitas, serta kapasitas operasional gabungan.

Selain terbesar dalam hal personel, pelaksanaan latihan militer bersama Garuda Shield tahun ini juga merupakan yang terbesar dalam hal pengerahan kesenjataan. Dijelaskan jika pada pelaksanaan di tahun-tahun sebelumnya materi latihan tidak melibatkan senjata bantuan yang cukup berat, kali ini ada senjata artileri medan yang disertakan.

"…kami menggunakan ASTROS (Artillery Saturation Rocket System), kemudian dari pihak militer AS menggunakan HIMARS (High Mobility Artillery Rocket System), senjata artileri medan yang berbasis roket dengan jarak capai kira-kira antara 12 kilometer..." jelas Andika.

Selain itu, ada juga penggunaan senjata bantuan artileri medan yang bersifat canon atau meriam, pihak TNI AD disebutkan memakai KH-178 105mm, dan pihak tentara AS menggunakan M119.

"Bagi generasi muda yang tergabung dalam latihan ini, semoga melalui Garuda Shield akan membentuk prajurit-prajurit calon pemimpin TNI AD di masa depan yang profesional dan bertaraf internasional," tutur Andika dalam upacara pembukaan yang berlangsung pada tanggal 4 Agustus lalu.

Indonesia Menjadi Negara dengan Kekuatan Militer Nomor 16 di Dunia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Siti Nur Arifa lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Siti Nur Arifa.

SA
MI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini