3 Kawasan Perbukitan di Sumba Timur dengan Pemandangan Paling Eksotis

3 Kawasan Perbukitan di Sumba Timur dengan Pemandangan Paling Eksotis
info gambar utama

Nusa Tenggara Timur (NTT) dikenal dengan pemandangan alamnya yang eksotis dan belum terlalu ramai dikunjungi turis. Salah satu daerah yang bisa jadi destinasi di NTT ialah Sumba Timur. Di sana, pengunjung akan dimanjakan dengan daerah-daerah dengan savana yang memesona. Tak heran bila Sumba sendiri pun dijuluki dengan “Negeri 1000 bukit”.

Sumba Timur memang memiliki topografi perbukitan yang memesona. Para turis bisa menikmati kawasan tersebut pada dua musim demi merasakan pengalaman berbeda. Umumnya, perbukitan akan menghijau pada musim penghijaun sehingga tampak lebih menyegarkan mata. Sedangkan pada musim kemarau, perbukitan akan berubah warna jadi kuning keemasan dan tampak kering, tapi justru menjadi daya tarik tersendiri.

Berikut bukit-bukit di Sumba Timur yang punya pemandangan luar biasa untuk dikunjungi:

Bukit Warinding

Bukit Wairinding berlokasi di Desa Pambota Jara, Kecamatan Pandawai. Ada dua cara untuk menikmati kawasan ini, yaitu datang pagi-pagi buta untuk menyaksikan matahari terbit atau sore hari sampai langit berubah menjadi jingga dan matahari terbenam dari balik bukit.

Bagi penggemar sunset, jangan lewatkan kesempatan berburu momen syahdu di Bukit Wairinding. Dijamin akan jadi pengalaman yang berkesan. Apalagi saat sore, udaranya lebih sejuk serta hamparan rumput tertiup angin hingga tampak bergelombang seperti berada di dalam lukisan.

Dari atas bukit, pengunjung juga bisa melihat anak-anak Sumba yang tengah bermain atau menggembala hewan ternak seperti kuda dan domba. Tenang, mendaki bukit ini pun tak butuh banyak tenaga, hanya butuh berjalan kaki sekitar 15 menit dari area parkir kendaraan.

Waktu terbaik mengunjungi Bukit Warinding ialah musim kemarau, sekitar Juni sampai Oktober. Untuk mencapai lokasi pun tak terlalu sulit karena berada di jalan raya yang jadi akses utama dari Waingapu, Sumba Timur ke Waikabubak, Sumba Tengah atau ke Tambolaka, Sumba Barat.

Menjelajah Pulau Sombori di Sulawesi Tengah dengan Segala Keindahannya

Bukit Tanarara

Sekilas, memang perbukitan di Sumba Timur tampak mirip satu dengan yang lain. Namun, jika diperhatikan kelok Bukit Tanarara tak sebanyak Bukit Wairinding. Di sana, pengunjung akan dimanjakan dengan pemandangan hamparan savana luas yang pada musim hujan akan berwarna kehijauan dan dipenuhi rumput dan ilalang yang tampak segar.

Bukit Tanarara berada di Kecataman Matawai La Pawu. Nama Tanarara sendiri memiliki makna tanah yang merah, karena tanah yang ada di sekitar bukit memang tanah merah atau tanah liat.

Mengunjungi Bukit Tanarara cocok untuk Anda yang ingin bersantai menikmati indahnya pemandangan sekitar, mengambil foto, dan merasakan suasana tenang untuk melepas penat dari kehidupan perkotaan yang ramai.

Pulau Labengki, Miniatur Raja Ampat di Sulawesi Tenggara

Bukit Persaudaraan

Bila mengunjungi Bukit Persaudaraan, maka wisatawan akan mendapatkan pemandangan yang berbeda. Sebab, dari puncak bukitnya, dapat terlihat panorama perbukitan, persawahan, hingga panorama Sungai Kambanbiru dari ketinggian.

Bukit Persaudaraan berlokasi di Waingapu, tak jauh dari Bandar Udara Umbu Mehang Kunda. Dari bandara ke bukit hanya butuh waktu sekitar tiga kilometer atau kira-kira durasi perjalanannya sekitar 15 menit.

Sesampainya di kawasan bukit, pengunjung bisa menikmati bentangan alam yang memanjakan mata. Didominasi hamparan padang rumput, bukit ini juga merupakan daerah peternakan potensial. Tak heran bila di sana banyak ditemukan hewan ternak seperti sapi ongole, kambing, kerbau, hingga kuda milik warga sekitar.

Anda bisa menjadwalkan perjalanan menjelajah bukit ini pada pagi atau sore hari agar cuacanya lebih nyaman, tak terlalu terik, sekaligus mendapatkan pemandangan terbaik. Jangan lupa bahwa belum ada fasilitas yang menunjang, sehingga penting bagi setiap orang membawa perbekalan sendiri dari penginapan, termasuk air minum dan makanan ringan bila ingin berlama-lama di bukit.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Dian Afrillia lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Dian Afrillia.

Terima kasih telah membaca sampai di sini