Kesenian Reog Kendang Ceritakan Perjalanan Prajurit Kedirilaya ke Gunung Kelud

Kesenian Reog Kendang Ceritakan Perjalanan Prajurit Kedirilaya ke Gunung Kelud
info gambar utama

Penulis: Brigitta Raras

Gabung Telegram Kawan GNFI untuk dapat informasi seputar program dan tulisan terbaru Good News From Indonesia.

Kawan pasti sudah tahu bahwa Indonesia memiliki banyak sekali kesenian, mulai dari seni rupa, musik, teater, sastra, hingga tarian. Salah satu kesenian tari yang sudah ada sejak tahun 1978 ini mungkin masih terdengar asing di telinga Kawan. Kesenian ini adalah tari Reog Kendang, berasal dari Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

Kesenian Reog Kendang merupakan tarian yang ditampilkan secara berkelompok oleh 6 orang penari, dengan masing-masing membawa kendang atau dhodhog. Tarian ini dapat dilakukan oleh siapapun, baik laki-laki maupun perempuan. Setiap penari akan membawa jenis kendang yang berbeda.

Kendang yang akan dibawa oleh penari di antaranya kendang kerep, kendang arang, kendang imbal 1, kendang imbal 2, kendang trinthing, dan kendang keplak. Ketika memukul kendang, ada ketentuan-ketentuan yang harus dijalani pada tiap jenis kendang.

Bisa Dihargai Rp30 Juta, Babi jadi Hewan yang Disakralkan di Papua

Pada saat penari memukul kendang kerep, imbal 1, dan keplak harus dipukul dengan telapak tangan penuh. Untuk kendang arang dan imbal 2 harus dipukul dengan tangan bagian ujung. Berbeda pula pada kendang trinthing, kendang akan dipukul dengan alat pukul yang bernama trunthung.

Dalam kesenian Reog Kendang, penari akan menampilkan tarian dengan energik dan ekspresif. Adapun alat musik yang dimainkan oleh pengiring, seperti kenong, gong, kempul dan slompret dalam satu koreografi. Untuk lagu, mereka akan menyanyikan lagu populer di kalangan masyarakat Jawa Timur, seperti “Gandariya”, “Angkleng”, “Loro-loro”, “Pring-Padapring”, dan “Ijo-ijo”.

Menengok makna kesenian Reog Kendang

Reog Kendang | Foto: Lintas10.com
info gambar

Asal-usul kesenian Reog Kendang dimula ketika Prajurit Kedirilaya mengiring Ratu Kilisuci ke Gunung Kelud. Pada saat itu, terdapat 6 prajurit yang menggiring Ratu Kilisuci. Maka dari itu, penari dari Reog Kendang saat ini terdiri dari 6 penari.

Kemudian, dalam tarian Reog Kendang juga menceritakan bagaimana sulitnya perjalanan yang harus mereka tempuh dan beban berat yang dibawa hingga mereka harus membungkuk, terseok-seok dalam menuruni lembah yang curam. Semua gerakan yang ada di dalam tarian tersebut menggambarkan sulitnya perjalanan menuju ke Gunung Kelud. Gerakan dalam tarian tersebut dilakukan secara ekspresif, memesona, dan semangat.

Semangat Dewi untuk Indonesia, Dorong Anak Muda Mengabdi Bagi Negeri

Mereka menari dengan langkah kaki yang serempak dan memainkan kendang secara seirama yang dikehendaki. Kendang tersebut mereka gendong dengan kain selendang yang menyilang melalui pundak kanan.

Gerakan yang dilakukan para penari ini, seperti gerakan badan, pundak, leher, kepala, dan disertai dengan ekspresi wajah yang serius dan semangat. Gerakan tersebut dipertunjukkan dalam tempo yang terkadang cepat dan lambat. Para penari akan menyesuaikan tempo dengan iringan musik yang ada.

Gerakan dalam tarian Reog Kendang masing-masing memiliki namanya tersendiri, seperti gerak baris, sundangan, andul, menthokan, gedjoh bumi, midak kecik, kejang, ngongak sumur, lilingan, dan bari.

Kostum kesenian Reog Kendang

Reog Kendang | Foto: Twitter/NganjukKotaBayu
info gambar

Para penari Reog Kendang akan menggunakan kostum layaknya para prajurit zaman dahulu. Dalam pertunjukkan, para penari akan menggunakan baju lengan panjang dengan kain penutup dada dengan motif berwarna kuning. Kemudian, pada bagian bawah menggunakan celana panjang selutut dengan atribut, seperti stagen, kain batik dan sampur yang berwarna.

Tiga Kawasan Perbukitan di Sumba Timur dengan Pemandangan Paling Eksotis

Tak hanya itu, pada bagian kepala, para penari akan menggunakan ikat kepala, sumping dan iker yang melingkari kepala. Pada bagian kaki, penari mengenakan kaus kaki dan klinthingan. Para penari juga menggunakan beberapa aksesoris, seperti gelang tangan dan keris.

Kesenian Reog Kendang pada mulanya hanya dipertunjukkan di waktu-waktu tertentu saja. Tarian ini biasanya akan dipentaskan pada saat acara besar di Kabupaten Tulungagung, upacara perkawinan, khitanan dan upacara tradisional khas Jawa Timur, yakni upacara Nadar. Namun, kini tarian Reog Kendang kerap ditampilkan di berbagai festival budaya, baik tingkat daerah maupun nasional.*

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Kawan GNFI Official lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Kawan GNFI Official.

Terima kasih telah membaca sampai di sini