Kabupaten Ngada, Pilihan Destinasi Wisata di NTT Selain Labuan Bajo

Kabupaten Ngada, Pilihan Destinasi Wisata di NTT Selain Labuan Bajo
info gambar utama

Pulau Komodo dan Labuan Bajo merupakan dua destinasi wisata paling tersohor di Nusa Tenggara Timur (NTT). Memang tak dapat dimungkiri bila keindahan alamnya menarik perhatian banyak wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

Namun, jika dijelajahi lebih jauh lagi, masih banyak tempat lain yang tak kalah menarik di NTT. Misalnya, Kabupaten Ngada. Sebagian orang mungkin belum akrab dengan nama tempat tersebut. Kabupaten Ngada berada di bagian tengah Pulau Flores dengan ibu kotanya adalah Bajawa.

Di sana, terdapat tiga suku besar yang menghuni kawasan tersebut, yaitu Suku Nagekeo, Suku Bajawa, dan Suku Riung. Nama Ngada diperkenalkan oleh pemerintah kolonial Belanda pada 1907 sebagai wilayah administratif. Sebelumnya, kabupaten ini dikenal dengan sebutan De Rokka.

Kabupaten Ngada memiliki berbagai objek wisata alam yang wajib dikunjungi saat liburan di NTT. Selain tempat-tempat yang sudah populer, tak ada salahnya menjelajahi destinasi berikut ini:

Mempelajari Kesederhaan di Desa Adat Kajang Ammatoa Bulukumba

Taman Laut Riung 17 Pulau Riung

Taman Laut Riung 17 Pulau Riung berada di Kecamatan Riung dan merupakan gugusan-gugusan dari beberapa pulau kecil dan besar yang membentang dari Toro Padang di sebelah barat hingga ke Pulau Pangsar di sebelah timur. Lokasinya berada di antara lima desa, yaitu Desa Sambinasi, Desa Namangase, Desa Benteng Tengah, Desa Tadho, dan Desa Lengkosambi.

Di taman laut ini, tentunya pengunjung dapat berenang atau menyelam untuk menjelajahi keindahan bawah lautnya. Airnya sangat biru, jernih, dan banyak bintang laut dengan mudah ditemukan hingga ke pantai.

Jangan lupa untuk mengunjungi Pulau Ontoloe, yang dikenal dengan sebutan Pulau Kelelawar. Kawasan tersebut dikelilingi hutan bakau dan jadi rumah bagi ribuan kelelawar. Bila datang pada sore hari menjelang malam, Anda dapat melihat langsung kelelawar mulai keluar dari sarang untuk mencari makan.

Taman Laut Riung 17 Pulau Riung memiliki sebuah fenomena bawah air yang terkenal dengan sebutan mawar laut. Bila menyelam sampai ke bawah laut, Anda dapat menemukan sekelompok telur raksasa kelinci laut yang terikat membran dan bentuknya seperti mawar laut yang sedang berenang.

Usai bertualang di laut, pengunjung pun dapat menelusuri kawasan hutan untuk melihat satwa eksotis seperti rusa timor, biawak mbou, burung elang, bluwok, beo, bangau hitam, hingga parkit berdada kuning.

Desa Tete Batu Lombok Wakili Indonesia dalam Kompetisi Internasional

Air Terjun Ogi

Kabupaten Ngada juga punya air terjun dengan ketinggian sekitar 30 meter, yaitu Air Terjun Ogi. Letaknya ada di Desa Pape, Kecamatan Bajawa. Untuk sampai di lokasi, pengunjung harus berjalan sekitar satu kilometer karena cukup jauh dari pinggir jalan.

Sesampainya di sana, pengunjung akan dimanjakan dengan udara segar, pemandangan hamparan sawah, serta pepohonan rimbun membuat kawasan air terjun terasa asri dan sejuk. Untuk air terjunnya sendiri memiliki debit air cukup besar dan berhiaskan bebatuan serta rerumputan di setiap sisinya.

Bila ingin mengunjungi Air Terjun Ogi, jangan lupa membawa perbekalan sendiri seperti air minum dan makanan. Sebab di sana belum ada fasilitas yang menunjang kegiatan wisata.

Kawah Wawomudha

Kawah Wawomudha terbentuk tahun 2001 akibat letusan Gunung Wawomuda yang meludeskan seluruh lereng yang saat itu dijadikan perkebunan oleh warga. Lokasinya ada di Kelurahan Susu, Kecamatan Bajawa.

Ketika Gunung Wawomuda meletus, ia melahirkan tiga kawah kecil beda warna yang menjadi daya tarik wisatawan saat ini. Sekilas, tampilannya mengingatkan kita pada Danau Kelimutu. Di sekitar kawah, terdapat deretan pohon pinus dan cemara yang menambah keindahan pemandangan. Meskipun area kawah, bau belerang di sana tak terlalu menyengat.

Mengintip Kehidupan Tradisional Masyarakat 4 Desa Adat di Pulau Lombok

Kampung Adat Belaraghi Ngada Bajawa

Bila ingin mempelajari budaya di Kabupaten Ngada, datanglah ke Kampung Adat Belaraghi Ngada Bajawa di Aimere. Lokasinya ada di lereng Bukit Belaraghi. Di sana, Anda dapat melihat pemukiman warga yang terbilang unik.

Rumah-rumah di desa adat ini dibangun dengan posisi saling berhadapan dan berderet sejajar di kiri dan kanan jalan, membentang dari arah timur laut ke barat daya. Di tengah-tengahnya, ada ruang publik untuk melaksanakan kegiatan adat.

Ada tiga suku yang menghuni desa ini, yaitu Suku Belah, Suku Bawa, dan Suku Fu’i. Masing-masing rumah adat pun punya nama berbeda, yaitu Kaka, Sapu, Sa‘olobo, Ka'kafu’u, Ka’kalobo, dan Sa’odoro.

Tak perlu sungkan mengunjungi desa ini karena warganya termasuk sangat ramah dan menghormati turis. Bahkan, bila ada turis yang datang, warga dengan senang hati menyajikan makanan seperti ubi, pisang, atau talas. Ditambah dengan minuman tradisional, dari kopi hingga arak.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Dian Afrillia lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Dian Afrillia.

Terima kasih telah membaca sampai di sini