Bertahap Tinggalkan Dolar AS, Rupiah Kini Bisa Dipakai untuk Transaksi di Berbagai Negara

Bertahap Tinggalkan Dolar AS, Rupiah Kini Bisa Dipakai untuk Transaksi di Berbagai Negara
info gambar utama

Sudah menjadi hal yang umum, jika dolar selama ini memang telah menjadi mata uang internasional, yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran sah dalam melakukan transaksi di hampir seluruh negara.

Sebagai catatan, bukan Amerika Serikat saja yang memiliki mata uang dalam bentuk dolar, ada juga Singapura, Hongkong, dll. Namun, nyatanya sampai saat ini hanya dolar AS yang mendapat keistimewaan sebagai alat pembayaran internasional, mengapa demikian?

Ada kisah panjang yang menjadi awal mula mengapa dolar AS bisa begitu menguasai sistem pembayaran di seluruh dunia. Bahkan, hampir sebagian besar negara sampai saat ini disinyalir menyimpan cadangan devisa negaranya juga dalam bentuk dolar.

Jika bicara mengenai keberadaan dolar AS sebagai mata uang yang memiiki nilai tukar yang cukup besar, hal tersebut sebenarnya tidak bisa dijadikan alasan utama. Karena saat ini ada sekitar lebih dari lima mata uang negara lainnya di dunia yang memiliki nilai lebih tinggi dibanding dolar AS.

Kemampuan dolar AS dalam menguasai sistem pembayaran dunia, nyatanya dilatar belakangi dengan sejarah Negeri Paman Sam sendiri, sebagai satu-satunya negara yang memiliki kondisi ekonomi paling stabil sejak akhir perang dunia ke-2 hingga saat ini.

Karena itu, tak heran jika hampir sebagian besar negara saat ini lebih memercayai dolar AS sebagai alat pembayaran yang sah saat ingin melakukan transaksi yang bersifat internasional, dan Indonesia termasuk salah satunya.

Jangan Terulang Kasus Sipadan-Ligitan, Ini Pentingnya Kedaulatan Rupiah di Perbatasan

Kerja sama LCS antara BI dengan Bank Sentral negara mitra

Bank Indonesia
info gambar

Dalam beberapa waktu terakhir, sejumlah negara memiliki keinginan untuk lepas dari ketergantungan terhadap dolar AS dalam melakukan pembayaran internasional. Bukan hanya Indonesia, beberapa negara lain di kawasan Asia yang melakukan hal serupa di antaranya Malaysia, Thailand, dan Jepang.

Perubahan ini dimulai dengan langkah besar yang dibuat Bank Indonesia (BI), yang berhasil menjalin kesepakatan dengan beberapa negara penggunaan mata uang lokal atau Local Currency Settlement (LCS) dalam transaksi perdagangan, investasi, dan income transfer, tanpa harus dikonversikan ke USD.

Jadi, jika biasanya saat ingin bertransaksi kedua pihak asing harus menukar mata uang masing-masing ke dolar AS terlebih dahulu, maka hal tersebut tidak perlu lagi dilakukan berkat adanya kebijakan LCS.

Dalam diskusi publik yang berlangsung pada, Jumat (6/8/2021), Kepala Departemen Internasional Bank Indonesia, Doddy Zulverdi, mengungkap bahwa kinerja dari kebijakan LCS yang sebenarnya sudah berjalan selama lebih dari dua tahun dengan Malaysia menunjukkan kinerja positif.

Hal tersebut yang mendasari BI hingga saat ini terus menggandeng berbagai negara khususnya di kawasan Asia untuk ikut bekerja sama menerapkan kebijakan LCS, dengan tujuan untuk lepas dari ketergantungan terhadap dolar AS.

Belum lama ini, Bank Indonesia juga mencapai kesepakatan dengan Tiongkok dan kini tengah menjajaki pengembangan kerja sama serupa dengan Arab Saudi. Khusus untuk kerja sama dengan Arab Saudi, Donny mengungkap bahwa RI dan Arab berkepentingan agar memudahkan transaksi warga Indonesia yang melakukan ibadah haji.

Selain itu, Doddy juga bilang bahwa upaya mengajak satu negara bersedia melakukan kerja sama LCS dengan Indonesia ternyata tak semudah membalik telapak tangan. Kedua negara harus menyamakan tujuan, kebutuhan, dan perlu ada pembentukan ekosistem.

Kala Habibie Perlakukan Rupiah Seperti Pesawat Terbang

Cara kerja kebijakan LCS antar negara

Rupiah dan Ringgit, mata uang yang terlibat dalam kerja sama LCS
info gambar

Berdasarkan informasi yang dimuat dalam laman resmi Indonesia.go.id, dijelaskan secara detail seperti apa lebih tepatnya sistem dan cara kerja LCS yang membuat mata uang rupiah bisa digunakan di berbagai negara yang menjalin kerja sama.

LCS dilaksanakan melalui bank Appointed Cross Currency Dealer (ACCD), yang ditunjuk oleh BI dan negara mitra. Nasabah bank ACCD cukup mendaftarkan aktivitas ekonomi yang melandasi transaksi LCS untuk dapat memanfaatkan kerangka LCS.

Tak hanya penyelesaian transaksi perdagangan, LCS juga dapat berfungsi memfasilitasi transaksi pendapatan dan investasi langsung, termasuk pembiayaannya.

LCS juga dipercaya mampu mendongkrak efisiensi transaksi antar negara, dengan menyediakan alternatif diversifikasi risiko dan mengurangi ketergantungan negara yang bersangkutan terhadap mata uang tertentu, dalam hal ini dolar AS.

Lain itu, LCS pun bermanfaat dalam menunjang geo politik Indonesia berbasis kekuatan ekonomi kawasan, terutama di kawasan Asia. Ke depan, BI mengungkap jika LCS juga akan terus mengembangkan penjajakan kerja sama dengan negara mitra strategis lain di antaranya Korea Selatan dan Filipina.

Setahun Lamanya, Rupiah yang Terkuat di Dunia

Beberapa negara yang sudah menerima rupiah sebagai alat bayar transaksi

Toko Ali Murah, salah satu toko di Jeddah, Arab Saudi yang menerima rupiah sebagai alat pembayaran
info gambar

Sebagai bentuk nyata, saat ini sudah ada berbagai wilayah di beberapa negara yang terbukti menerima mata uang rupiah sebagai alat pembayaran yang sah saat bertransaksi.

Sehingga, bagi masyarakat Indonesia yang dalam satu waktu memiliki kesempatan untuk berkunjung ke negara yang bersangkutan, tidak perlu lagi mengkhawatirkan penukaran mata uang asing yang dapat digunakan.

Lebih detail, berikut beberapa negara yang menerima rupiah sebagai alat pembayaran yang sah.

Arab Saudi

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, penjajakan kerja sama Indonesia dengan Arab memiliki tujuan utama memudahkan masyarakat tanah air yang ingin berkunjung dalam melaksanakan ibadah haji.

Karena itu, tidak heran jika di tiga kota besar yaitu Makkah, Madinah, dan Jeddah. Menukil IDN Times, bahkan terdapat beberapa kedai makanan, toko, dan mall di ketiga kota tersebut yang menerima pembayaran menggunakan rupiah.

Malaysia

Sudah menjalin kerja sama LCS sejak tahun 2018, tak heran jika salah satu negara terdekat Indonesia ini juga memiliki sejumlah wilayah yang menerima pembayaran dalam bertransaksi menggunakan rupiah.

Beberapa toko cendera mata di Negeri Jiran ini menerima pembayaran rupiah. Adapun toko cendera mata yang dimaksud biasanya terdiri dari dari toko kaos, cokelat, bahkan beberapa toko di kawasan pusat perbelanjaan.

Perbatasan Papua Nugini

BI dan Bank Sentral Papua Nugini juga telah sepakat untuk menjadikan rupiah dan kina sebagai mata uang yang sah di perbatasan Papua dan Papua Nugini. Berkat kerja sama ini, banyak masyarakat Merauke yang berdagang atau melakukan transaksi jual beli di daerah Sota, Papua Nugini dengan mudah, dan sebaliknya.

Thailand

Di bagian selatan Thailand, terdapat Kota Hat Yai yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Karena hal tersebut, banyak turis dari Malaysia dan Indonesia, sehingga tak heran jika beberapa toko cendera mata menerima rupiah sebagai salah satu alat pembayaran.

Timor Leste

Negara yang dulunya merupakan bagian dari Indonesia ini ternyata masih menggunakan rupiah sebagai alat pembayaran selain dolar AS dan centavo coin, mata uang milik Timor Leste sendiri.

Menilik Rencana Bank Indonesia Menghadirkan Mata Uang Rupiah Digital

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Siti Nur Arifa lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Siti Nur Arifa.

SA
MI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini