Deretan Sport Tourism dengan Kearifan Lokal Indonesia

Deretan Sport Tourism dengan Kearifan Lokal Indonesia
info gambar utama

Penulis: Brigitta Raras

Semarakkan semangat dan aksi kolaborasi Festival Negeri Kolaborasi live di seluruh kanal media sosial GNFI. Informasi lebih lanjut kunjungi FNK 2021.

Indonesia terkenal akan keindahan alam yang menakjubkan dan juga kaya akan budaya serta tradisi, berpeluang dalam meningkatkan ekonomi negara dengan sport tourism. Beberapa tahun terakhir, sport tourism berkembang pesat dan menjadi salah satu tren dalam menggerakkan sektor pariwisata di Indonesia.

United Nations World Tourism Organizations (UNWTO) menjelaskan bahwa sport tourism adalah sektor wisata yang pertumbuhannya paling cepat, dikarenakan semakin banyak wisatawan yang tertarik pada aktivitas olahraga. Sesuai dengan namanya, sport tourism merupakan wisata yang dikombinasikan bersama dengan aktivitas olahraga. Jadi, Kawan tak hanya berwisata saja melainkan juga berolahraga. Seru dan menyehatkan, bukan?

Sport tourism, selain memiliki pasar yang cukup besar juga memiliki pertumbuhan yang besar. Dilansir dari Kemeparekraf.go.id bahwa pertumbuhan sport tourism dapat mencapai Rp18.790 triliun hingga di tahun 2024 mendatang. Tak hanya itu, efek dari pandemi COVID-19 juga berperan dalam mengubah tren pariwisata.

Menikmati Kopi Nusantara dengan Wisata Kopi Tematik

Adanya kebiasaan baru, para wisatawan akan lebih tertarik untuk berwisata dengan tur yang berskala kecil atau smaller in size. Wisatawan juga akan memiliki preferensi dengan aktivitas di luar ruangan atau outdoor. Hal ini tentunya sangat sesuai dengan konsep dari sport tourism.

Kegiatan olahraga yang digabungkan dengan menjelajahi destinasi wisata ini, diharapkan setiap daerah di Indonesia akan semakin populer. Para komunitas di daerah tersebut juga dapat turut membantu dan saling menggerakan perekonomian wilayah mereka.

Indonesia sebagai negara yang mengembangkan sport tourism, memiliki destinasi dengan kearifan lokal yang menarik wisatawan. Berikut destinasi sport tourism dalam berbagai event dan festival yang menarik untuk Kawan kunjungi.

Lompat Batu Nias

Lompat Batu Nias | Foto: InfoPublik
info gambar

Bukan sembarang lompat, atraksi yang dikenal dengan Hombo Batu ini merupakan atraksi melompati batu setinggi dua meter dan lebar 40 sentimeter. Atraksi wisata yang berasal dari Desa Wisata Bawomataluo, Nias, Sumatra Utara ini mulanya sebagai tradisi yang dilakukan sebagai syarat dari pemuda yang akan mengikuti perang.

Jika pemuda tersebut berhasil melompati batu, artinya mereka dianggap sebagai orang yang dewasa dan telah matang secara fisik. Lompat Batu Nias, selain dipertunjukan dalam acara adat juga dilestarikan oleh warga desa. Lompat Batu Nias juga dapat menjadi destinasi pertunjukan sport tourism yang menarik bagi para wisatawan.

Ironman Bintan

Ironman Bintan | Foto: Ironman Bintan 70.3
info gambar

Event sport tourism bertaraf internasional ini menunjuk Bintan sebagai tuan rumah. Ironman 70.3 Bintan di tahun 2019 lalu, berhasil diikuti 1.044 peserta dari 58 negara. Negara yang bergabung dalam ajang triathlon ini di antaranya Filipina, Selandia Baru, Singapura, Australia, Jepang hingga Amerika Serikat.

Ironman 70.3 Bintan dilakukan sebagai ajang yang mengadu kecepatan dan kekuatan para peserta. Lomba triathlon ini terbagi menjadi 3 cabang olahraga, yakni renang, sepeda, dan lari. Perlombaan dimulai dari pasir putih yang terlihat sangat indah, kemudian para peserta berenang di perairan kristal di Teluk Lagoi.

Daftar Gunung Indonesia dengan Jalur Mudah, Cocok untuk Pemula

Setelah itu, mereka bersepeda melewati rute yang indah dengan pemandangan hutan hijau subur dan lebat. Terakhir, para peserta akan lari sejauh 21,1 meter dengan pemandangan yang memanjakan mata dari pulau Bintan.

Melihat tingginya antusiasme dari para wisatawan domestik dan mancanegara, hal ini menunjukkan bahwa Bintan dapat menjadi destinasi sport tourism yang menarik di Indonesia dengan menawarkan keindahannya yang memukau.

Sandalwood Sumba

Kuda Sandalwood | Foto:Kabar Jendela
info gambar

Sport tourism ini menggunakan kuda poni asal Pulau Sumba. Menurut sejarah, kuda Sandalwood merupakan persilangan antara kuda Arab dengan kuda lokal agar mendapatkan penampilan yang lebih gagah.

Kuda Sandalwood ini memiliki fisik yang lebih pendek dari kuda-kuda ras Eropa atau Amerika. Tinggi punggung kuda Sandalwood kurang dari 150 sentimeter atau berkisar 130-140 sentimeter saja. Kuda ini memiliki beragam warna, seperti abu-abu, hitam, cokelat tua, putih, dan belang.

Festival ini akan menunjukkan kuda Sandalwood sebagai ikon dari Sumba. Kuda akan dilepas di padang savanah atau pantai. Hal ini memperlihatkan pemandangan yang apik dan sulit ditemukan di tempat lain. Para wisatawan yang hadir juga dapat menunggangi kuda sambil berkeliling dari satu kabupaten ke kabupaten lainnya di Pulau Sumba.

Gang Poppies Bali, Romantisme Lagu Slank hingga Tersohor ke Seluruh Dunia

Mentawai

Berselancar di Mentawai | Foto: tirto.id
info gambar

Tak ada yang meragukan keindahan laut dari kepulauan Mentawai. Salah satu kepulauan yang memiliki banyak titik selancar terbaik akan mampu menemani Kawan berwisata sambil berselancar. Tak heran, bahwa Mentawai adalah salah satu spot surfing terbaik.

Dikelilingi laut biru dan ketinggian ombak mencapai 4,5 meter ini dapat menjadi destinasi sport tourism bagi Kawan yang senang berselancar. Banyak lokasi selancar yang dapat ditemukan di Mentawai, seperti pulau Masokut, pulau Siberut, pulau Sikakap hingga pulau Sipora. Tak hanya masyarakat lokal saja yang mengunjungi kepulauan ini, tetapi kepulauan Mentawai juga memikat hari dari para wisatawan mancanegara.*

Referensi: Kemenparekraf | liputan6

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Kawan GNFI Official lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Kawan GNFI Official.

Terima kasih telah membaca sampai di sini