Wujudkan Negeri Lebih Lestari Lewat Festival Zero Waste Indonesia

Wujudkan Negeri Lebih Lestari Lewat Festival Zero Waste Indonesia
info gambar utama
Semarakkan semangat dan aksi kolaborasi Festival Negeri Kolaborasi live di seluruh kanal media sosial GNFI. Informasi lebih lanjut kunjungi FNK 2021.

Zero Waste Indonesia (ZWID) adalah sebuah komunitas dan advokasi berbasis online pertama dan terbesar di Indonesia, didirikan sejak 2018 dengan tujuan mengajak masyarakat Indonesia untuk menjalani gaya hidup zero waste (nol sampah).

Dalam rangka menyemarakkan tujuan tersebut, ZWID mengadakan sebuah festival bertajuk "Sinergi Menuju Negeri Lestari" bekerja sama dengan Bank DBS Indonesia. Tidak kurang dari total 12.000 audiens bersinergi selama rangkaian acara berlangsung dari 6 hingga 11 September 2021 lalu.

Acara diisi oleh setidaknya 38 orang dari berbagai latar belakang mulai dari pemerintah, pakar, pelaku industri, figur publik, komunitas, konten kreator, musisi dan seniman, hingga organisasi zero waste dari berbagai negara, ZWID Festival menjadi wadah mensinergikan seluruh elemen yang terlibat.

ZWID Festival turut menyumbangkan sedikitnya 130 Blue Carbon Package (BCP)m sebagai bentuk dukungan terhadap ekosistem pesisir. Jumlah BCP tersebut setara dengan minimal 7.8 ton CO2e terserap lewat festival ini.

Dilaksanakan secara daring, ZWID Festival memiliki rangkaian yang menarik. Di antaranya Instagram live, webinar, workshop, hingga kompetisi reels.

Live IG ZWID Festival dengan Ayudia dan Ditto | Foto: Dokumentasi ZWID Festival
info gambar

Tujuan kegiatan ini sebagai gerakan bersama menuju Indonesia bersih dan bebas dari sampah melalui kontribusi dari seluruh lapisan masyarakat. Bersama-sama membangun kesadaran dan memberi arah dalam melangkah untuk berpartisipasi, terhadap lingkungan.

"Dengan begitu, masyarakat memahami masalah terkait lingkungan yang sedang dihadapi dan mengerti bagaimana penerapan gaya hidup minim sampah dalam keseharian,” ungkap Maurilla Sophianti Imron selaku Founder Zero Waste Indonesia.

Permasalahan sampah bukan hanya masalah pemerintah saja tetapi masalah kita bersama. Novrizal Tahar selaku Direktur Pengelolaan Sampah Ditjen PSLB3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada gelaran Grand Event ZWID Festival mengatakan bahwa perlu kesadaran kolektif mengenai permasalahan sampah. Upaya yang dapat dilakukan salah satunya adalah menerapkan gaya hidup minim sampah.

Perubahan Iklim Dunia Serta Dampaknya Terhadap Populasi Hiu dan Pari

"Dapat dimulai dari menolak pemakaian plastik sekali pakai, berbelanja tanpa kemasan, memilah sampah dari rumah, menghabiskan makanan, dan mengompos sisa makanan. Jika bisa jadikanlah sebagai way of life. Perubahan memang butuh waktu namun percayalah itu merupakan investasi yang akan membuahkan hasil,” tutur Novrizal Tahar.

Optimisme ini juga ditunjukkan pada Instagram Live Kick Off ZWID Festival bersama KLHK, WRI Indonesia, Aksi Kita Indonesia, dan #SayaPilihBumi. Sejatinya, kesinambungan menuju negeri lestari dapat diwujudkan dengan keselarasan serta dukungan dari berbagai pihak.

Hal positif bermula dari diri sendiri

Cuplikan ZWID Festival | Foto: Dokumentasi ZWID Festival
info gambar

Digelar bertepatan dengan Zero Waste Week, sebuah kampanye lingkungan untuk mengurangi sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), ZWID Festival turut mengundang Zero Waste Week United Kingdom, Zero Waste Malaysia, Zero Waste Singapore, serta Plastic Free Southeast Asia & Australia pada Webinar Zero Waste Lifestyle for Global Movement untuk membagikan cerita tentang inisiatif dan tantangan yang dihadapi.

Forum ini merupakan bentuk sinergi bersama dari berbagai negara. Beberapa figur publik-tidak hanya yang berlatar belakang di bidang lingkungan-turut ambil bagian di festival ini. Ditto dan Ayudia, Nadine Alexandra Dewi, serta Widika Sidmore berbagi pengalaman dan proses dalam menjalani gaya hidup minim sampah.

Mereka percaya hal positif yang bermula dari diri sendiri akan menciptakan hal-hal positif lain, yang dapat menggerakkan khalayak untuk berkontribusi untuk bumi yang lebih baik. Zero waste sebagai filosofi yang dijadikan sebagai gaya hidup demi mendorong siklus hidup sumber daya, sejalan dengan konsep ekoliterasi yang dinarasikan oleh Dr. Fahruddin Faiz dalam Webinar Fondasi Ekoliterasi Menuju Negeri Lestari.

Serunya Mengarungi Arum Jeram Sambil Bersihkan Sampah di Sekitar Sungai

Orang paham dan sadar tentang pentingnya lingkungan hidup. Mendorong dari sekadar ‘tahu’ menjadi ‘sadar’ sehingga tercipta ekosistem lestari. Pendekatan mengenai gaya hidup minim sampah juga dapat dilakukan lewat karya seperti buku, komik strip, dan berdongeng.

Cara ini memberikan nafas segar untuk mengenalkan konsep hidup minim sampah sedari dini tidak hanya kepada anak-anak tetapi juga kepada orang tua. DK Wardhani, Fabianus Bayu, serta Awam Prakoso dengan kreatif mengedukasi lingkungan sekitar dengan pendekatan tersebut dan membagikan kisah inspiratifnya dalam Webinar Mengukir Karya untuk Kisah Lestari.

Workshop menjadi daya tarik ZWID Festival

Cuplikan ZWID Festival | Foto: Dokumentasi ZWID Festival
info gambar

Pada Webinar Bisnis Lestari Menuju Ekonomi Sirkular, Sejauh Mata Memandang, dan Sekolah Pagesangan yakin dengan memperhatikan aspek keberlanjutan dapat lebih berdampak pada bisnis yang mereka jalankan. Nilai yang mereka usung pun dekat dengan bisnis sirkular, lebih bertanggung jawab mulai dari proses pembuatan, dipakai, lalu tidak dibuang.

Konsep berkelanjutan pun dapat diterapkan pada aspek pangan. Misalnya pada pembuatan eco enzyme dari sisa organik yang ternyata banyak sekali manfaatnya untuk manusia dan lingkungan sekitar seperti yang diungkapkan oleh Eco Enzyme Nusantara pada Workshop Eco Enzyme.

Capai Tujuan SDG dan Visi Indonesia 2030 Melalui Kawasan Konservasi Baru di Maluku

Workshop ini menjadi daya tarik tersendiri selama festival berlangsung. Kerja sama dan dukungan diperlukan untuk menuju Indonesia yang lebih lestari. Bermula dari orang-orang yang peduli dan ingin berkontribusi di permasalahan sampah membuka peluang karier di ranah ini.

Dengan berkumpulnya berbagai macam latar belakang masyarakat melalui ZWID Festival, diharapkan dapat memberi pemahaman bahwa setiap kita punya peran untuk mewujudkan negeri yang lebih lestari.

Dengan adanya ZWID Festival, menjadi momen untuk saling belajar dan mendukung satu sama lain. Semakin banyak kerja sama yang terjalin untuk keberlangsungan lingkungan hidup yang kembali lestari.*

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Kawan GNFI Official lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Kawan GNFI Official.

Terima kasih telah membaca sampai di sini