Menilik Pembangunan Jakarta International Stadium, Hadirkan Sejumlah Fasilitas Kelas Dunia

Menilik Pembangunan Jakarta International Stadium, Hadirkan Sejumlah Fasilitas Kelas Dunia
info gambar utama

Saat ini Stadion Utama Gelora Bung Karno (SU GBK) dapat dikatakan menjadi stadion terbesar sekaligus terbaik yang dimiliki Indonesia.

Tentu bukan satu-satunya, Indonesia juga memiliki sejumlah stadion yang diperhitungkan kemegahannya dan berada di berbagai kota-kota besar, sebut saja Stadion Utama Riau, Stadion Jakabaring Palembang, dan Stadion Lukas Enembe sebagai penyegaran dari Stadion Papua Bangkit yang akan digunakan sebagai tempat berlangsungnya gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.

Namun, terlepas dari berbagai stadion terbaik yang sudah dimiliki, pemerintah Indonesia rupanya masih berkeinginan untuk menghadirkan stadion yang memiliki standar internasional dan kedepannya dianggap layak untuk bersaing dengan beragam stadion ternama dunia yang selama ini banyak dikenal.

Impian tersebut akhirnya tersalurkan dengan pembangunan Jakarta International Stadium (JIS), yang digadang-gadang akan memiliki sederet keistimewaan yang belum pernah dimiliki berbagai stadion yang sudah ada di Indonesia.

Lain itu, JIS juga diproyeksikan akan menjadi stadion yang siap diandalkan untuk berbagai perhelatan olahraga internasional yang sewaktu-waktu akan terselenggara di tanah air.

Seperti apa sebenarnya kemewahan dan sejumlah fasilitas memadai yang dijanjikan akan hadir pada stadion ini, dan bagaimana detail pembangunannya?

Menilik Kemegahan Stadion Lukas Enembe Papua yang Jadi Venue PON XX

Telan anggaran lebih dari Rp4 triliun, diklaim sebagai stadion ramah lingkungan

JIS
info gambar

JIS diproyeksikan memiliki luas lebih besar dari SU GBK, yaitu dengan lahan mencapai 23 hektar beserta kapasitas yang mampu menampung sebanyak 82 ribu orang di dalamnya. Stadion yang berlokasi di Tanjung Priok, Jakarta Utara ini kedepannya juga akan terintegrasi dengan sejumlah fasilitas transportasi publik seperti MRT, LRT, KRL, dan akses tol.

Dikelola oleh Pemprov DKI Jakarta, stadion ini kabarnya akan menjadi markas dari Tim Nasional sepakbola Indonesia dan Persija Jakarta.

Awal mula pembangunan JIS sebenarnya sudah berlangsung sejak bulan Maret 2019 yang dimulai dengan tahap pembukaan lahan, sedangkan pembangunan konstruksinya sendiri baru berjalan sejak bulan September di tahun yang sama.

Bicara soal anggaran, awalnya dana yang dibutuhkan untuk membangun stadion ini disebut mencapai Rp5 triliun. Namun berdasarkan informasi terbaru, biaya konstruksinya turun menjadi sekitar 277 juta dolar AS atau setara Rp4,08 triliun.

Mengenai target penyelesaian, mega proyek ini ditargetkan rampung pada bulan Oktober 2021. Namun, berdasarkan informasi terakhir yang diberikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan lewat akun instagram resminya, per bulan September ini pembangunan masih ada di tahap 71,75 persen.

Hal menarik lainnya yang mengundang perhatian dari pembangunan stadion ini adalah klaim konsep ramah lingkungan yang menerapkan sistem zero run-off. Di mana lewat sistem tersebut, bagian lapangan mampu meresapkan air hujan ke tanah secara otomatis hanya dalam hitungan detik untuk dialirkan melalui saluran air kota Jakarta Utara

Sistem tersebut nyatanya dapat diterapkan berkat penggunaan rumput hybrid dengan komposisi 95 persen rumput natural berjenis Zoysia Matrella dan 5 persen rumput sintetis berjenis Limonta Mixto, yang diklaim setara dengan rumput pada lapangan yang menjadi markas klub sepakbola Bayern München, yaitu Allianz Arena dan sudah memenuhi standar FIFA.

Lain itu, rumput dengan jenis tersebut juga diyakini mampu bertahan dengan usia hingga 1.000 jam pertandingan, berbeda dengan rumput natural yang hanya mampu bertahan hingga usia 300 jam pertandingan. Berkat konsep pembangunan ini, JIS mendapat penghargaan berupa predikat platinum dengan skor 91/100 dari Green Building Council Indonesia (GBCI).

5 Stadion di Indonesia yang Bisa Menggelar Piala Dunia

Jadi stadion pertama Indonesia dengan konsep retractable roof

Kemewahan dan sejumlah keunggulan yang ditawarkan nyatanya tak hanya sekadar hadir dari konsep ramah lingkungan. JIS juga menjadi stadion yang menerapkan konsep retractable roof, yaitu stadion dengan bagian atap yang dapat dibuka atau tutup dalam berbagai kondisi, sesuai dengan kebutuhan.

Konsep satu ini nyatanya merupakan yang pertama kalinya hadir pada stadion di Indonesia, dan memiliki keunggulan karena membuat stadion dapat dimanfaatkan lebih optimal sepanjang tahun tanpa terganggu cuaca atau jam operasi.

Pada saat proses pembangunan dan pemasangan, rangka atap dari stadion ini diketahui memiliki bobot mencapai 3.900 ton dengan panjang 270 meter, dan diangkat hingga ketinggian 70 meter.

Masih menurut Anies, dirinya mengklaim bahwa proses pembangunan stadion ini merupakan salah satu bukti nyata bahwa Indonesia sanggup mengerjakan proyek yang kompleks. Hal tersebut dibuktikan lewat proses topping off dengan menggunakan mesin hydraulic jack yang tersebar di 16 titik area stadion.

Dijelaskan bahwa dalam prosesnya, dibutuhkan kompetensi, presisi yang tinggi, serta persiapan yang luar biasa.

“Proses mengangkat rangka atap secara bersamaan dengan muatan seberat 3.900 ton adalah satu-satunya di Asia saat ini. Hal ini baru ada di Jakarta International Stadium,” ungkap Anies, sebagaimana pernyataan yang dimuat oleh Katadata.

Bicara mengenai sejumlah fasilitas lainnya, JIS diklaim sebagai stadion modern yang dirancang sedemikian rupa sehingga jarak antara lapangan dengan tribune menjadi lebih dekat. Adapun mengenai tribune sendiri disebut memiliki tiga tingkatan yakni lower, middle, dan upper tribune.

Bukan hanya menjamin kenyamanan para penonton normal pada umumnya, JIS juga disebut akan memiliki bagian yang dikhususkan untuk menampung sebanyak 200 penonton penyandang disabilitas.

JIS juga sudah pasti akan dilengkapi dengan fasilitas yang memadai bagi para pemain atau atlet sepakbola seperti ruang khusus VIP dan ruang ganti yang modern dan mewah.

Menariknya, di bagian timur stadion juga dibangun area komersial dan terdapat urban farming untuk memberdayakan dan meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar, terutama warga Kampung Bayam yang sebelumnya bermukim dan terdampak dari pembebasan lahan pembangunan stadion ini.

“Kita semua boleh bangga pada para insinyur yang telah menyiapkan proyek ini dengan baik. Dan kepada para pekerja di lapangan yang bekerja siang malam, untuk memastikan pembangunan JIS berlangsung tepat waktu, tepat dana, dan tepat kualitasnya,” pungkas Anies.

Stadion Utama GBK Masuk Nominasi Stadion Termegah di Asia Tenggara

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Siti Nur Arifa lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Siti Nur Arifa.

SA
MI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini