Daya Tarik Desa Wisata Carangsari, Tanah Kelahiran I Gusti Ngurah Rai

Daya Tarik Desa Wisata Carangsari, Tanah Kelahiran I Gusti Ngurah Rai
info gambar utama

Sepanjang tahun, Bali menjadi salah satu destinasi wisata di Indonesia yang selalu ramai dikunjungi turis dari berbagai daerah dan negara. Pesona Pulau Dewata memang magis dan membuat banyak orang penasaran dengan keindahannya.

Tak hanya menawarkan panorama alam seperti pantai, gunung, areal persawahan terasering, danau, hingga air terjun semata. Bali juga dikenal dengan masyarakatnya yang masih mempertahankan adat-istiadat dan budayanya di tengah zaman yang semakin modern ini.

Tentunya hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk melihat langsung bagaimana kehidupan masyarakat Bali dengan tradisi-tradisinya. Sedangkan di sisi lain, pulau ini juga menampilkan sisi modern yang menunjang kegiatan hiburan para turis yang datang untuk berlibur.

Selain mengunjungi pantai dan tempat kongko semacam beach club, tak ada salahnya menjelajahi sisi lain Bali dengan mendatangi desa wisatanya. Salah satunya ialah Desa Wisata Carangsari.

Kampung Yoboi, Desa Wisata Terapung di Danau Sentani Papua

Daya tarik Desa Wisata Carangsari

Desa Wisata Carangsari berada di Kecamatan Petang bagian Selatan, Kabupaten Badung Utara. Desa ini dikenal sebagai tempat kelahiran seorang pahlawan nasional I Gusti Ngurah Rai. Semangat sang pahlawan tersebut hingga kini masih diwarisi oleh masyarakat setempat, termasuk dalam hal pengembangan desa wisata.

Menurut penjelasan Ida Bagus Nama Rupa, Ketua Pengelola Desa Wisata Carangsari, hal yang membedakan Desa Carangsari dibanding desa lain ialah karena mereka memiliki I Gusti Ngurah Rai sebagai pahlawan nasional dan menjadi spirit tersendiri untuk desa ini.

Dalam Surat Keputusan Bupati Badung Nomor 47 tahun 2010, Carangsari ditetapkan sebagai desa wisata di Kabupaten Badung. Meski demikian, sebenarnya desa ini telah kedatangan turis asing sejak tahun 1996.

Di Kabupaten Badung sendiri ada setidaknya 11 desa wisata. Desa Wisata Carangsari memiliki slogan "Carangsari The Historical Village" untuk menggambarkan kondisi desa yang kental akan nuansa sejarah dan berfokus pada tokoh I Gusti Ngurah Rai sebagai sosok yang turut berjuang pada masa penjajahan Belanda.

Tak hanya itu, desa ini juga menawarkan pengalaman wisata spiritual dan budaya. Di sana terdapat cagar budaya hingga sanggar seni yang bisa dimanfaatkan pengunjung untuk belajar seni dan budaya Bali.

Memahami Konsep Ekowisata, Liburan dengan Tanggung Jawab Pada Lingkungan dan Masyarakat

Kegiatan berwisata di Desa Carangsari

Tak akan pernah bosan berlibur di Desa Carangsari. Sebab, banyak kegiatan yang bisa dilakukan di desa ini. Anda bisa mencoba sensasi arung jeram di Sungai Ayung, bersepeda keliling desa, trekking, dan melihat produk kerajinan masyarakat lokal.

Sang ketua pengelola desa pun mengatakan bahwa banyak turis asing datang ke desa ini sehingga penduduk lain pun mulai terbuka. Meski lokasi desa ini jauh dan tak memiliki pesona pantai, danau, dan gunung, tetap memiliki sesuatu untuk dikembangkan.

Dengan banyaknya kunjungan wisatawan, pihak pengelola pun akhirnya mengumpulkan berbagai potensi yang ada di desa. Kini, setidaknya ada 14 objek wisata yang ditawarkan untuk para pengunjung dan terdiri dari wisata buatan, alam, dan budaya.

Untuk wisata buatan, di antaranya ada Bali Elephant Camp, Alam Tirta Carangsari Rafting, Ayung River Rafting, dan Triana Resort Bali. Dari sisi budaya, desa ini memiliki Monumen I Gusti Ngurah Rai, tari topeng tugek, tarian maskot Carangsari, Puri Agung Carangsari, Pura Puseh Kangin Carangsari, Kampung Nyama Toko. Sedangkan untuk wisata alamnya ada Taman Beji Samuan, Carangsari Village Cycling, Carangsaru Village Trekking, dan Lekaja Bali Swing.

Desa Carangsari juga memiliki produk wisata edukasi seperti Pod Chocolate Tour, Tu Gex Hous Activity, Bokor Carangsari, We Love Carangsari Bali T-shirt, dan RV University. Kemudian, ada pula wisata kulinernya yang tak boleh dilewatkan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Dian Afrillia lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Dian Afrillia.

Terima kasih telah membaca sampai di sini