Berada Ribuan Meter di Atas Permukaan Laut, Inilah 3 Desa Tertinggi di Indonesia

Berada Ribuan Meter di Atas Permukaan Laut, Inilah 3 Desa Tertinggi di Indonesia
info gambar utama

Penulis: Nur Annisa Kusumawardani

Gabung ke Telegram Kawan GNFI, follow Instagram @kawangnfi dan Twitter @kawangnfi untuk dapat update terbaru seputar Kawan GNFI.

Indonesia adalah salah satu negara dengan topografi paling unik di dunia. Terdiri atas berbagai wilayah yang menyusun kepulauan, beberapa di antaranya dianggap tak biasa karena lokasinya yang unik dan berbeda dari lainnya. Termasuk desa-desa yang terletak di dataran tinggi.

Tahukah, Kawan, bahwa masih terdapat desa yang dihuni penduduk di wilayah sekitar puncak gunung? Mari simak tiga desa tertinggi di Indonesia berikut.

Desa Hargo Dalem, Jawa Tengah

Pendaki melakukan pendakian di kawasan Pos 3 jalur Cemoro Sewu menuju puncak Gunung Lawu, Jawa Timur, Sabtu (17/8) | Foto: ANTARA FOTO/Siswowidodo
info gambar

Gunung Lawu adalah salah satu gunung yang populer menjadi destinasi para pendaki Indonesa maupun mancanegara. Gunung ini terletak di antara tiga kabupaten, yaitu Karanganyar, Ngawi, dan Magetan, serta di antara dua provinsi yaitu Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Memiliki status gunung "istirahat", Gunung Lawu diperkirakan terakhir meletus pada tanggal 28 November 1885 dan telah lama tidak aktif. Gunung ini memiliki berbagai objek wisata yang dapat ditawarkan, seperti kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan hutan Ericaceous. Selain hutan, terdapat pula sebuah desa yang dianugerahi sebagai desa tertinggi di Indonesia, yaitu Desa Hargo Dalem.

Terletak di wilayah sekitar Gunung Lawu, Jawa Tengah, desa ini banyak dikenal dan akrab oleh para pendaki. Terdapat tiga puncak yang dimiliki oleh Gunung Lawu, salah satunya Hargo Dalem dengan ketinggian 3265 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Warung Mbok Iyem | Hipwee
info gambar

Tenganan Pegringsingan, Desa Bercorak Bali Kuno dan Perang Pandan

Di desa ini, terdapat warung bernama Mbok Iyem sebagai “ikon” yang terkenal, bukan hanya di kalangan pendaki, namun juga masyarakat secara umum. Nama ini diambil dari seseorang bernama Mbok Iyem, pemilik warung, yang seringkali turun gunung untuk berkunjung dan bercengkrama dengan sanak familinya.

Meskipun berada pada wilayah yang tak biasa, desa ini memiliki keindahan alam yang luar biasa, menjadikannya layak untuk setiap keringat yang Kawan keluarkan untuk mencapai desa ini.

Kampung Bena, Nusa Tenggara Timur

Kampung Bena | Foto: instagram.com/@nusaflorestour
info gambar

Di wilayah timur Indonesia, Kawan dapat bertualang ke desa tertinggi lainnya, yaitu Kampung Bena. Berlokasi di Kecamatan Bajawa, Flores Nusa Tenggara Timur, desa ini merupakan bagian dari Gunung Inerie yang memiliki ketinggian sekitar 1,5 kilometer atau 1.500 mdpl.

Kampung Bena tidak hanya dikenal sebagai salah satu desa tertinggi di Indonesia, melainkan juga desa tertua di Flores. Desa ini disebut-sebut sebagai warisan dari zaman megalithikum yang budaya dan adat leluhurnya masih dipertahankan dan dijaga dengan baik sejak 1.300 tahun yang lalu.

Kampung Bena | Foto: Trivando
info gambar
Upaya Menyeimbangkan Karbon dalam Menghadapi Ancaman Perubahan Iklim

Fakta lainnya, Kampung Bena tidak memiliki aliran listrik. Namun, hal itu tidak mengurangi kesejahteraan masyarakat yang hidup di dalamnya. Keberadaan panorama yang indah juga alam yang asri membuat Kampung Bena, didaftarkan menjadi situs warisan dunia UNESCO oleh Indonesia.

Berkunjung di Kampung Bena akan memberikan Kawan berbagai suguhan keindahan alam dan suasana masyarakat yang masih tradisional. Keberadaannya di puncak bukit, dekatnya desa dengan gunung dan hutan, menjadikan pemandangan Kampung Bena menjadi indah dan layak mendapatkan decak kagum.

Desa Sembungan, Dataran Tinggi Dieng

Pemandangan Desa Sembungan | Foto: Kumparan
info gambar

Dataran Tinggi Dieng merupakan salah satu objek wisata yang telah dikenal masyarakat, baik yang berasal dari Jawa sendiri, maupun luar daerah. Keindahan alamnya menjadikan wilayah ini salah satu destinasi wisata yang tersohor dan banyak dikunjungi.

Namun, tahukah Kawan bahwa Dataran Tinggi Dieng juga memiliki salah satu desa tertinggi di Indonesia? Dikenal sebagai Desa Sembungan, wilayah ini merupakan salah satu desa tertinggi di Indonesia yang berada di kaki Gunung Sikunir, Wonosobo, dengan ketinggian 2300 mdpl.

Bagi para pendaki gunung, desa ini kerap menjadi titik awal pendakian Gunung Sikunir, yang juga dikenal oleh golden sunrise-nya yang cantik, menambah daya tarik para wisatawan untuk berkunjung dan menikmati pemandangan dataran tinggi di wilayah tersebut.

Pemandangan Matahari Terbit di Desa Sembungan | Foto: Kumparan
info gambar
Menengok Desa Wineru, Ladang Panel Surya Terbesar di Indonesia

Disebut juga sebagai desa ujung aspal atau paling ujung di kawasan Dataran Tinggi Dieng, Desa Sembungan memiliki berbagai objek wisata menarik. Di antaranya Bukit Sikunir, Air Terjun Sikarim, Gunung Pakuwojo, Gunung Seroja, Telaga Cebong.

Selain itu, desa ini juga dikelilingi bentang alam seperti bukit, telaga, hingga pegunungan yang memanjakan mata, menjadikannya salah satu destinasi wisata yang tak boleh dilewatkan ketika berkunjung di Dataran Tinggi Dieng.*

Referensi: Kumparan | Detik Travel | Kumparan

View this post on Instagram

A post shared by Kawan GNFI Official (@kawangnfi)

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Kawan GNFI Official lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Kawan GNFI Official.

Terima kasih telah membaca sampai di sini