Ragam Kuliner Khas Nias dengan Nama Unik, Hambae Nititi hingga Gowi Nifufu

Ragam Kuliner Khas Nias dengan Nama Unik, Hambae Nititi hingga Gowi Nifufu
info gambar utama

Penulis: Brigitta Raras

Gabung ke Telegram Kawan GNFI, follow Instagram @kawangnfi dan Twitter @kawangnfi untuk dapat update terbaru seputar Kawan GNFI.

Kuliner menjadi salah satu kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia. Memiliki ribuan pulau di Nusantara, menjadikan Indonesia mempunyai ragam sajian yang khas dan unik. Salah satu kuliner yang memiliki keunikan tersendiri adalah sajian dari Nias.

Pulau Nias yang terletak di provinsi Sulawesi Utara ini, sangat terkenal dengan tradisi Lompat Batu Niasnya. Selain itu, Nias juga terkenal dengan keeksotisan pantai-pantainya yang mampu menarik perhatian baik turis lokal maupun mancanegara.

Namun, dibalik keindahan alam dan atraksi kebudayaannya yang unik, ternyata Nias juga memiliki kuliner yang tak kalah unik dan menarik. Jika Kawan berkunjung ke Nias, Kawan dapat mencicipi salah satu sajian berikut ini.

Hambae Nititi

Hambae nititi | Foto: Super adventure
info gambar

Para pecinta kepiting akan suka dengan sajian yang satu ini. Hambae nititi adalah sajian kepiting yang dijadikan abon. Biasanya, Kawan menjumpai abon yang berasal dari ayam atau sapi, berbeda halnya di Nias, Kawan akan menemui abon kepiting atau hambae nititi.

Pembuatan hambae nititi ini, juga tak terlalu sulit. Mengolahnya cukup dengan memasak daging kepiting hingga kering, kemudian dicampurkan bumbu penyedap dan kelapa muda parut. Hambae nititi memiliki rasa yang gurih, biasanya masyarakat nias akan menjadikan sajian ini sebagai lauk untuk pelengkap nasi.

Nikmatnya Doclang dan Es Pala, Kuliner Bogor yang Mulai Jarang Ditemui

Kofo-kofo

Kofo-kofo | Foto: Lancang Kuning
info gambar

Sajian kofo-kofo menjadikan ikan laut sebagai bahan dasar dari proses pembuatannya. Kofo-kofo juga sering disebut sebagai gulai ikan, namun pada dasarnya keduanya berbeda. Ikan yang terdapat dalam kofo-kofo ini, sudah dibuang bagian kulit dan durinya terlebih dahulu.

Kemudian, ikan digoreng dan diolah menggunakan santan kelapa, bumbu dan rempah-rempah. Rempah tersebut seperti kunyit, bawang merah, cabai dan lainnya. Adapun, yang mengolah kofo-kofo dengan menghaluskan ikan terlebih dahulu kemudian dicampur telur dan dipadatkan, Setelah itu,dibentuk bulat-bulat dan dikeringkan atau diasap. Biasanya, kofo-kofo dijadikan sajian santap siang bagi masyarakat Nias.

Lehedalo Nifange

Lehedalo Nifange | Foto: seringjalan
info gambar

Makanan bernama unik ini memiliki bahan utama yang juga unik, yakni daun talas. Lehedalo Nifange ini disebut-sebut sebagai rendang talas. Meskipun, tak dibuat dari bahan utama daging, lehedalo nifange diakui memiliki rasa yang sangat enak.

Memiliki tekstur yang sangat lembut dan bumbunya juga menyerap layaknya rendang daging khas Sumatera. Tampilan yang berwarna kehitaman ini sangat menggugah selera makan bagi yang melihatnya.

Menikmati Es Krim Tip Top, Kuliner Legendari Yogyakarta Sejak 1936

Proses pembuatan dari lehedalo nifange ini, daun talas direbus sebentar terlebih dahulu. Kemudian, dicampur ke dalam sangrai kelapa dan dimasukkan bumbu rempah seperti, bawang merah, bawang putih, kemiri, cabai, lengkuas dan ditumis hingga bumbu meresap.

Sajian ini akan dinikmati bersama nasi atau sagu. Lehedalo Nifange menjadi sajian masyarakat Nias sehari-hari dan pada pesta-pesta adat, seperti syukuran, sunatan, pernikahan.

Silio Guro

Silio guro | Foto: IDN Times
info gambar

Sajian ini terlihat mirip dengan pepes yang ada di pulau Jawa pada umumnya. Namun, nyatanya sajian ini berbeda dengan pepes. Sajian yang dibungkus dengan daun pisang dan dipanggang di bara api ini berisikan daging udang.

Selain menggunakan daging udang, yang membedakan dengan pepes adalah silio guro menggunakan kelapa parut di dalamnya. Cita rasa yang gurih dan sedikit manis ini, sangat cocok disantap bersama nasi putih.

Gowi Nifufu

Gowi nifufu | Foto: merahputih
info gambar

Hidangan ini merupakan salah satu hidangan utama bagi masyarakat Nias. Hampir sebagian masyarakat Nias beranggapan bahwa makan pagi, siang, dan malam tak lengkap jika belum menyantap ubi.

Bagi masyarakat Nias, ubi adalah pengganti dari nasi. Hal ini dikarenakan, pada zaman dulu masyarakat Nias sebelum memakan nasi, mereka akan memakan ubi terlebih dahulu. Setelah mereka merasa agak kenyang, baru akan memakan nasi agar porsi konsumsi nasi mereka dapat terkendali.

Pertama di Indonesia, Selamat Datang Universitas Siber Muhammadiyah

Hal ini dikarenakan, bahan pokok seperti beras terbilang mahal dan sangat terbatas. Gowi nifufu merupakan sajian yang sangat sederhana dan nikmat. Sajian ini dapat terbuat dari ubi kayu, ubi jalar dan talas.

Cara membuatnya adalah dengan menumbuk halus ubi kemudian dicampur dengan kelapa. Memiliki tekstur yang pulen dari ubi, ditambah gurihnya kelapa, sangat cocok disantap di berbagai situasi.

Itu tadi adalah lima kuliner khas dari Nias dengan cita rasa yang lezat dan berbagai namanya yang unik. Pastikan, jika Kawan mengunjungi Nias untuk mencicipi salah satu sajian di atas, ya!*

Referensi : merahputih | Phinemo | merdeka

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Kawan GNFI Official lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Kawan GNFI Official.

Terima kasih telah membaca sampai di sini