Kawasan Gunung Bromo Segera Punya Jembatan Kaca Sepanjang 120 Meter

Kawasan Gunung Bromo Segera Punya Jembatan Kaca Sepanjang 120 Meter
info gambar utama

Gunung Bromo merupakan salah satu ikon wisata yang sudah populer sejak lama. Sepanjang tahun wisatawan dalam dan luar negeri selalu ramai mengunjungi Bromo. Menurut data Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, sepanjang tahun 2019, jumlah kunjungan ke kawasan ini mencapai 690.831 orang.

Pesona gunung dengan ketinggian 2.329 meter di atas permukaan laut ini memang begitu tersohor. Gunung berapi yang masih aktif ini berada di area Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dan berbentuk lembah dan ngarai dengan kaldera seluas 10 km persegi. Pengunjung akan dimanjakan dengan pemandangan alam khas pegunungan dengan perbukitan hijau, lautan pasir yang eksotis, hingga cantiknya momen matahari terbit dari puncak gunung.

Selain objek wisata alam yang memang sudah ada, ditambah dengan upacara adat Yadnya Kasada yang selama ini menjadi daya tarik wisatawan, sebentar lagi akan ada sesuatu yang baru di Gunung Bromo.

Saat ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah membangun jembatan kaca di kawasan Seruni Point Bromo Tengger Semeru.

Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo, Soeparwiyono, mengatakan bahwa pihaknya mendukung penuh pembangunan jembatan kaca ini. Ia berharap pembangunan tersebut dapat membawa manfaat dan bisa dinikmati oleh masyarakat luas, serta dapat perekonomian masyarakat, khususnya masyarakat Bromo Tengger Semeru.

Caption
info gambar

Ulang Tahun Ke-39, Simak Fakta Menarik Tentang TN Bromo Tengger Semeru

Pembangunan jembatan kaca

Menurut rencana, jembatan kaca akan dibangun dengan desain tipe jembatan suspended-cable atau jembatan gantung. Panjang bentangnya akan mencapai 120 meter dan akan dikelilingi jurang dengan kedalaman 80 meter. Untuk lantainya akan memiliki lebar 1,8 dan 3 meter.

Sementara itu, fondasi jembatan dari tiang bor dan sumuran dengan material kaca pengaman berlapis SGP, struktur kaca pengaman berlapis (laminated glass) yang terdiri dari dua lembar kaca atau lebih yang direkatkan satu sama lain menggunakan satu atau lebih lapisan laminasi atau interlayer.

Dalam pengujian yang dilakukan di lantai kaca terhadap beban rencana 3 mm dengan tegangan 12 MPa belum terdapat kerusakan. Uji hancur kaca 1st break mencapai 6,29 ton defleksi 20,8 mm pada bagian pertama. Pada bagian kaca kedua berkemampuan 3,98 ton defleksi 35,9 mm. Dari hasil uji kaca menjadi serpihan tetapi tidak lepas dari interlayer-nya. Setelah kedua lapisan kaca pecah, lapisan interlayer SGP masih mampu menahan beban.

Pembangunan jembatan kaca ini juga akan meliputi tempat-tempat strategis, seperti terminal wisata untuk tempat parkir, bangunan serbaguna, amphitheater dan gerbang jembatan kaca. Di lokasi tersebut juga akan ada shuttle area yang terdiri dari finish point yaitu kafe dan area penjemputan.

Jembatan kaca akan berada di Desa Ngadisari, Kabupaten Probolinggo. Pembangunan ini merupakan program dari pemerintah pusat dan sudah siap pengerjaannya tetapi masih menunggu turunnya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Hal ini sempat menjadi hambatan sebab terjadi kemunduran SPMK berkaitan dengan beberapa lahan yang masih dalam proses penyelesaian izin pembebasan.

Menurut penjelasan Perekayasa Madya mewakili Kepala Balai Geoteknik Terowongan dan Struktur Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Joko Purnomo, tahap pengerjaan jembatan kaca ini dalam kurun waktu 11 bulan dan menggunakan dua anggaran, yaitu anggaran tahun 2021 dan anggaran tahun 2022.

Saat ini pihak Kementerian PUPR bersama Pemerintah Kabupaten Probolinggo telah menyelesaikan beberapa permasalahan yang berkaitan dengan pembangunan jembatan kaca. Nantinya, wisatawan bisa menikmati jembatan kaca ini sambil melihat pemandangan Gunung Bromo, Gunung Batok, Semeru, serta jurang di bawah jembatan.




Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Dian Afrillia lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Dian Afrillia.

Terima kasih telah membaca sampai di sini