Pamutusan, Pulau Cantik di Sumatra dengan Fenomena Daratan Terputus Saat Air Laut Pasang

Pamutusan, Pulau Cantik di Sumatra dengan Fenomena Daratan Terputus Saat Air Laut Pasang
info gambar utama

Keindahan alam Indonesia yang merupakan negara kepulauan terbesar di Indonesia memang tidak diragukan lagi. Menurut data Badan Informasi Geospasial pada tahun 2021, tercatat ada 17 ribu pulau di Indonesia dengan 7.000 di antaranya termasuk pulau berpenghuni. Adapun Pulau Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Sumatra, dan Papua, merupakan pulau utama di Indonesia.

Selain pulau-pulau besar, tentunya banyak pulau kecil, bahkan yang lokasinya terpencil pun memiliki pesona dan daya tariknya masing-masing untuk kunjungan wisata. Bagi para pelancong yang gemar mengunjungi tempat-tempat yang belum populer, bisa merencanakan perjalanan menjelajahi ribuan pulau di Tanah Air.

Di Sumatra Barat, ada sebuah pulau kecil yang bisa Anda kunjungi karena memiliki pemandangan yang indah dan sayang bila dilewatkan, yaitu Pulau Pamutusan.

Pulau Pamutusan berada di Bungus Teluk Kabung, Padang. Salah satu keunikan dari pulau ini adalah lokasinya yang tersembunyi dan bisa ditempuh dengan menggunakan kapal kecil dari Pelabuhan Muara, Padang, sekitar satu jam perjalanan laut.

Luas pulau ini hanya sekitar delapan hektare dan hampir seluruh area daratannya tertutupi pohon kelapa dan tanaman bakau. Lantas, apa saja daya tarik pulau ini untuk bahan pertimbangan wisatawan mengunjunginya?

Pesona Wisata Kepahiang dan Asal-Usul Istilah Mabuk Kepayang

Fenomena daratan terbelah dua

Saat mengunjungi Pulau Pamutusan, pengunjung akan disuguhkan dengan pemandangan yang alami. Di sekitar pulau masih terdapat hutan, pepohonan rimbun, dan suasana yang tenang. Pulau dengan bentuk memanjang ini menyatu dengan daratan utama pesisir selatan Bungus Teluk Kabung dan di bagian tengahnya terdapat pantai kecil berpasir putih.

Salah satu keunikan pulau ini baru akan terlihat saat air laut pasang karena pantai pasir putih di tengah pulau akan tertutupi air laut sehingga tidak tampak lagi. Daratan panjang Pulau Pamutusan pun seperti terbelah jadi dua bagian seperti terputus. Fenomena ini pula yang menjadi inspirasi nama pulau ini, dalam bahas Minang, pamutusan artinya terputus.

Momen terbelahnya daratan ini banyak diabadikan para pelancong dan pencinta fotografi. Anda bisa mengunjungi daratan utama untuk mengabadikan gambar dan bersiaplah saat air laut pasang, maka akan muncul pemandangan di mana kedua bagian daratan yang seolah terpisah dan akan kembali tersambung saat air laut surut.

PUlau Pamutusan | @KiwiGraphy Studio Shutterstock
info gambar
Kawasan Gunung Bromo Segera Punya Jembatan Kaca Sepanjang 120 Meter

Kegiatan wisata di Pulau Pamutusan

Berlibur di pulau memang menjadi pilihan yang tepat bila ingin memuaskan diri dengan pemandangan alam dengan suasana tenang dan jauh dari keramaian perkotaan. Di Pulau Pamutusan, wisatawan dapat menikmati waktu dengan jalan-jalan mengelilingi pulau dan pastinya bisa beraktivitas di sekitaran pantai.

Selain bersantai-santai duduk di dermaga kayu yang memanjang dari tepi pantai hingga ke tengah laut, Anda pun bisa berenang, bermain air, dan menyelam untuk menyaksikan langsung keindahan bawah laut di Pulau Pamutusan. Selagi menyelam, Anda dapat melihat berbagai ikan dan biota laut lain yang ada di perairan pulau ini.

Bila tak ingin menyelam, pengunjung pun bisa memancing ikan di laut dan hasil tangkapannya bisa langsung dimasak dan dinikmati sambil menikmati pemandangan di tepi pantai. Di tepi pantai, terdapat kapal-kapal yang bisa disewa untuk berkeliling menyusuri pulau.

Usai puas bermain di pantai, Anda bisa coba berjalan sampai ke bukit yang ada di dekat pantai. Dari puncak bukit tersebut, pemandangan Pulau Pamutusan berupa pasir putih dan perairan yang jernih bisa terlihat lebih jelas, ditambah dengan hiasan alami berupa pepohonan yang hijau dan rindang.

Soal fasilitas di Pulau Pamutusan ini sudah cukup mendukung kegiatan wisata. Di sana terdapat beberapa penginapan dengan harga yang beragam sehingga pengunjung tak perlu menginap terlalu jauh bila ingin menikmati liburan di pulau ini.

Di sekitaran pantai pun terdapat warung-warung makan, toilet umum, rumah pohon, gazebo, dan tempat penyewaan alat-alat menyelam sehingga tak perlu khawatir bila berlibur di pulau ini tapi tidak membawa alat snorkeling sendiri.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Dian Afrillia lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Dian Afrillia.

DA
MI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini