Vaksin Covid-19 untuk Anak, Berbahayakah?

Vaksin Covid-19 untuk Anak, Berbahayakah?
info gambar utama

Penulis:Fishya Elvin

Anak-anak di Indonesia pada saat ini telah diperbolehkan untuk mendapatkan dosis vaksinasi Covid-19 seperti orang dewasa. Kebijakan yang baru dikeluarkan beberapa waktu lalu (1/1) oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), nyatanya sudah dilaksanakan dan kini vaksinasi untuk anak dalam rentang usia 6 sampai 11 tahun mendapatkan vaksin jenis Coronavac atau Sinovac.

Namun, pemerintah menyatakan bahwa vaksinasi Covid-19 anak-anak secara masif akan menunggu kegiatan vaksinasi umum sampai di angka 50 persen terlebih dahulu. Dilansir dari The Jakarta Post, Menteri Kesehatan Indonesia Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa anak-anak belum menjadi prioritas vaksinasi dikarenakan kelompok usia ini memiliki risiko gejala atau kematian akibat Covid-19 yang lebih kecil dibandingkan orang dewasa.

Maka dari itu, saat ini vaksinasi masih diprioritaskan untuk orang tua yang memiliki risiko 20 sampai 30 kali lipat lebih besar dalam menghadapi Covid-19. Di samping itu, risiko penularan dan gejala Covid-19 bagi anak-anak sampai remaja berusia 18 tahun hanya berada di angka 1 persen dari total kematian, ketika orang dewasa mencapai angka 46 persen.

Smart Farming, Solusi Ketahanan Pangan Hadapi Pandemi dan Perubahan Iklim

Imun anak yang lebih kuat

Vaksinasi anak-anak (Sumber: Alodokter)
info gambar

Vaksinasi adalah bentuk dari imunisasi aktif. Ketika anak banyak mendapatkan imunisasi yang rutin, membuat anak memiliki respons imun awal yang kuat dan mampu mengontrol masuknya Covid-19 pada awal infeksi. Hal ini dikarenakan imunitas anak yang terlatih, berawal dari vaksinasi virus hidup secara rutin dan seringnya infeksi virus pada masa anak-anak.

Dikutip dari Jurnal Kesehatan dan Kedokteran Keluwih, vaksinasi merupakan suatu tindakan yang dengan sengaja memberikan paparan antigen yang akan menstimulasi sistem imun dan menimbulkan kekebalan. Sehingga, anak yang telah mendapatkan vaksinasi tidak akan terpapar antigen yang serupa.

Antigen yang diberikan dalam vaksinasi dibuat sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan sakit. Namun, dapat memproduksi limfosit atau sel darah putih yang berfungsi untuk kekebalan tubuh yang peka, antibodi, maupun sel memori.

Birute Marija Galdikas, Sosok Kawan Sekaligus Pahlawan Bagi Orang Utan di Indonesia

Vaksin untuk anak terbukti tidak berbahaya

Ilustrasi vaksin Covid-19 (Sumber: Alodokter)
info gambar

Vaksinasi Covid-19 tidak terbukti berbahaya bagi tubuh anak. Terbukti dari sebagian anak berusia 6 sampai 11 tahun yang telah menjalani vaksinasi sesuai izin dari BPOM tidak mengalami gejala apapun. Vaksin dengan data keamanan dan kemanjuran penularan memang penting.

Para orang tua tidak perlu takut atau khawatir sampai menghindari vaksinasi apabila otoritas kesehatan merekomendasikan anak-anaknya untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19. Situasi akan lebih buruk ketika anak tidak mendapatkan jatah untuk vaksin, terlebih dengan pemberlakuan pendidikan tatap muka pada saat ini.

Oleh karena itu, para orang tua perlu fokus pada penggunaan terbaik dari vaksin anak yang aman dan efektif yang sudah dimiliki dan didapatkan Indonesia. Pastikan anak-anak mendapatkan vaksinasi, baik yang sehat atau yang rentan sesuai dengan rekomendasi otoritas kesehatan. Hal itu berguna untuk melindungi anak-anak dan juga orang dewasa yang lebih mudah terpapar dari anak.

Inilah Faktor Tumbuh Cepatnya Unicorn Baru di Asia Tenggara

Dengan demikian, pemerintah akan memulai kegiatan vaksinasi untuk anak secara masif pada beberapa daerah yang tingkat vaksinasi umum untuk populasi yang lebih tua ketika sudah mencapai angka 70 persen. Dengan jumlah vaksinasi di angka 1,6 juta per hari, pemerintah dapat memprediksi bahwa di tahun ini dapat mengejar 80 persen dari target populasi untuk vaksin dosis pertama. Kemudian, menargetkan 60 persen vaksin dosis kedua sampai akhir tahun nanti.

Pada Januari 2022 mendatang, akan menjadi ajang untuk mempromosikan vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak berusia 6 sampai 11 tahun. Meskipun begitu, vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak ini harus terus digencarkan bersamaan dengan dimulainya pendidikan tatap muka. Dengan sudah mendapatkan dosis vaksin, tentunya anak menjadi lebih aman ketika bertemu teman-temannya di sekolah.

Referensi:Pediatric Allergy and Immunology | Keluwih | SetKab RI | The Jakarta Post

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Kawan GNFI Official lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Kawan GNFI Official.

KO
MI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini