Hutan Menyala dan Jungle Milk, Dua Objek Wisata Baru di Kota Bandung

Hutan Menyala dan Jungle Milk, Dua Objek Wisata Baru di Kota Bandung
info gambar utama

Bandung merupakan salah satu destinasi wisata favorit di Jawa Barat. Kota Kembang tersebut telah ramai dikunjungi wisatawan jauh sebelum media sosial ramai populer. Selain kawasan wisata alam, kuliner, dan belanja, Bandung juga beberapa tahun belakangan ini menghadirkan objek wisata buatan yang cocok untuk dikunjungi keluarga, misalnya Farm House, Floating Market, Lembang Park & Zoo, Dago Dream Park, dan The Great Asia Afrika.

Bagi kalangan anak muda biasanya lebih memilih kongko di kafe dan restoran kekinian yang banyak tersebar di seluruh penjuru kota Bandung. Hampir sepanjang tahun kota ini selalu ramai dikunjungi wisatawan. Mengingat akses transportasi di kota Bandung pun tergolong mudah karena banyak kendaraan umum dan memiliki stasiun dan bandar udara untuk memudahkan kunjungan wisatawan dari luar kota. Ditambah lagi, selalu ada sesuatu yang baru ditawarkan kota ini dan menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk datang.

Pada tahun 2021 ini, ada dua objek wisata yang baru dibuka dan bisa jadi alternatif tujuan liburan Anda di Bandung, yaitu Hutan Menyala dan Jungle Milk. Seperti apa dua wisata baru ini? Berikut penjelasannya:

Menelisik Awal Mula Bandung Mendapat Sebutan Kota Kembang

Hutan Menyala

Hutan Menyala | Dokumentasi Hutan Menyala
info gambar

Taman Hutan Raya Juanda atau yang lebih dikenal dengan nama Tahura Juanda merupakan kawasan konservasi alam yang berada di pusat kota dan lokasinya masih berada di kawasan Dago. Taman yang menjadi paru-paru kota Bandung ini memiliki luas 590 hektare dan membentang dari Dago Pakar sampai ke Maribaya, Lembang.

Tahura Juanda yang dikenal sebagai kawasan hutan pinus ini juga memiliki beberapa tempat wisata menarik di dalamnya, seperti Goa Jepang, Goa Belanda, Penangkaran Rusa, dan Monumen dan Museum ir. H. Djuanda.

Belum lama ini, di kawasan Tahura Juanda ada sesuatu yang baru yaitu Hutan Menyala. Inovasi ini memberikan pengalaman wisata audiovisual di tengah hutan. Projek ini dikerjakan bersama-sama antara Sembilan Matahari, The Lodge Maribaya, Satoe Komunika Event Organizer, dan pihak Tahura Juanda.

Hutan Menyala ‘menyulap’ berbagai area di dalam Tahura Juanda menjadi sebuah petualangan fantasi yang memesona. Mengutip Detik.com, Hutan Menyala melibatkan sentuhan teknologi dengan menampilkan pertunjukan cahaya, komposisi suara, dan proyeksi digital dengan tujuan untuk memperkuat Tahura Djuanda sebagai kawasan konservasi sekaligus edukasi dan rekreasi.

Ketika mengunjungi Hutan Menyala, pengunjung bisa melihat langsung petualangan yang dihadirkan dalam berbagai cerita seperti Gunung Sunda, Pohon Beringin, beragam karakter seperti keluarga Rusa, Kera Ekor Panjang, pasukan kunang-kunang, serta Lebah Madu.

Di Hutan Menyala pengunjung bisa melihat hiasan lampu LED dan pertunjukan video mapping sambil menjelajah hutan pinus. Area Hutan Menyala juga terbagi dalam beberapa zona yaitu Punggawa Rimba, Prasasti Bangsa Batum Titian Dewi Air, Rona Flora, Gunung Sunda, dan Rumah Bayang.

Untuk tiket masuknya pada hari Jumat, Sabtu, dan Minggu adalah Rp100 ribu sudah termasuk tiket masuk Tahura Juanda. Sedangkan pada hari Rabu dan Kamis tiketnya Rp50 ribu.

Babah Kuya, Toko Jamu Legendaris Berusia Dua Abad di Bandung

Jungle Milk

Bagi yang ingin menikmati suasana alam dengan berkemah dan menikmati udara sejuk serta jauh dari keramaian, bisa mencoba tempat wisata Jungle Milk. Lokasinya ada di Genteng, Jayagiri, Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Jungle Milk menawarkan tempat piknik dan berkemah privat sehingga pengunjung yang berwisata bisa lebih leluasa berkegiatan atau sekadar bersantai tanpa banyak gangguan dari wisatawan lain.

Tempat yang awalnya merupakan penangkaran sapi dan kuda ini berada di lahan seluas 25 hektare. Disebut privat karena jumlah pengunjungnya dibatasi hanya sekitar 65 orang atau 20 tenda per hari sehingga jarak antar tenda pun tidak berdekatan mengingat kawasan ini sangat luas.

Di Jungle Milk, ada beberapa paket yang bisa dipilih yaitu Camping Mandiri di mana pengunjung membawa sendiri semua perlengkapan berkemah dari tenda, matras, hingga kompor dan alat makan, atau paket Camping Manja bagi yang tidak mau repot membawa perlengkapan kemah sendiri. Ada pula Campervan di mana pengunjung diperkenankan membawa mobilnya masuk ke area kemah dan dapat mendirikan tenda di samping mobil pribadi.

Pengunjung juga bisa berpiknik secara privat di Jungle Milk dengan memesan paket tradisional dengan menu makanan khas Sunda atau menu barbeku. Area yang digunakan berbeda dengan tempat berkemah sehingga suasana pikniknya pun bisa lebih nyaman. Meja piknik pun berjauhan satu sama lain. Untuk area piknik pun harus melakukan reservasi terlebih dahulu sebelumnya karena hanya bisa menerima 70 orang.

Selagi berkemah atau piknik, pengunjung juga dapat berkegiatan seperti trekking ke hutan lindung dan Tebing Lumut, serta untuk anak-anak bisa bermain ATV atau melihat hewan-hewan yang ada di Jungle Milk.

Kota Kembang Bandung Resmikan Tiga Kampung Wisata Kreatif

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Dian Afrillia lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Dian Afrillia.

DA
MI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini