Goodmates pernah tidak merasa lelah, letih, lesu? Pokoknya tidak bergairah pada saat akan melaksanakan rutinitas seperti kerja atau belajar. Padahal kemarin-kemarin merasa baik-baik saja dan bahkan tidak banyak masalah pada saat bekerja atau belajar.
Nah, bisa jadi Goodmates saat ini terkena demotivasi. Apa tuh demotivasi? Dilansir dari SehatQ, demotivasi merupakan kondisi saat seseorang kehilangan motivasi atau semangat untuk melakukan sesuatu guna mencapai tujuan tertentu.
Hal tersebut sebenarnya wajar, Goodmates. Kehilangan motivasi atau demotivasi merupakan hal yang banyak ditemukan di beberapa orang. Mungkin sudah menjadi sebuah hal yang umum, karena rasa bosan merupakan hal yang sudah melekat di kehidupan manusia yang tidak terus berjalan.
Namun walaupun dirasa wajar, demotivasi ini harus secepatnya diobati. Sebab jika dibiarkan terus menerus, akan sangat mengganggu aktivitas. Bahkan, bisa mengakibatkan burnout. Lelah emosional, fisik dan mental dikarenakan adanya stress berkepanjangan.
Cari tahu penyebab demotivasi

Banyak dari kita yang terkena demotivasi tidak menyadari adanya penyebab dari demotivasi tersebut. Tahu-tahu yang sudah kita sadari adalah rasa bosan yang semakin menggunung, dan berkurangnya produktivitas bekerja. Padahal, mengetahui penyebab demotivasi itu sangat penting, lho.
Ada beberapa penyebab demotivasi yang mungkin bisa Goodmates cocokan dengan keadaan kamu saat ini. Perhatikan tanda-tanda berikut.
Lingkungan yang tidak menyenangkan
Perhatikan lingkungan, walaupun terdengar sepele tetapi lingkungan memiliki pengaruh yang besar untuk mental dan fisik. Mungkin sebagian orang akan mengabaikan lingkungan tersebut dan akan memilih untuk fokus pada pekerjaan atau belajar saja. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa pada akhirnya kita juga akan membutuhkan lingkungan tersebut untuk pengembangan diri kita.
Maka dari itu, jika kamu tengah dihadapi oleh lingkungan yang tidak nyaman. Kamu dapat mencari cara lain untuk membuat Kawan lebih nyaman, entah itu dengan beradaptasi, menciptakan suasana baru dengan mengubah suasana meja kerja.
Jika cara di atas sudah tidak dapat digunakan, kamu bisa mengajukan diri untuk keluar dari tempat tersebut. Tentunya dengan berbagai pertimbangan ya, Goodmates.
Merasa jenuh dan bosan
Merasa bosan karena terlalu sering melakukan aktivitas yang sama juga menjadi salah satu penyebab dari demotivasi. Maka dari itu keberadaan demotivasi ini disebut manusiawi terlebih lagi dikalangan karyawan sebab karyawan yang telah mengetahui jobdesc-nya akan terus melakukan hal yang sama.
Hal tersebut akan lebih rentan terkena demotivasi, dan mungkin ini juga bisa terjadi jika terus menerus melakukan kegiatan yang sama. Maka dari itu, kamu dapat mencari kegiatan lain di tengah aktivitas untuk mengusir kebosanan.
Tidak ada tantangan atau target
Kebanyakan orang sering menghindari target untuk menghindari stress, padahal keberadaan target salah satunya adalah untuk menumbuhkan motivasi bagi kita untuk terus bekerja atau belajar.
Jika memang sudah tidak memiliki target atau tantangan pada saat bekerja atau belajar, kita tentu akan rentan terkena demotivasi. Maka dari itu, coba mulai untuk membuat target kecil dalam pengerjaan aktivitas.
Misal, dapat mengerjakan pekerjaan tanpa terdistraksi gawai, atau dapat menyelesaikan bacaan buku seminggu satu buku. Walaupun sederhana, target tersebut dapat memberikan motivasi kepada Goodmates tanpa menimbulkan rasa stress berlebihan.
Kehilangan passion
Bekerja atau belajar sesuai dengan minat dan bakat merupakan hal yang harus diperhatikan. Sebab, demotivasi akan menjadi salah satu sebab dan akibat bila kamu tidak memperhatikannya.
Banyak orang yang menginginkan bekerja atau belajar dengan alasan menyukai bidangnya, hal tersebut akan menghindari risiko demotivasi sebab adanya rasa cinta pada pekerjaan atau pembelajaran tersebut. Maka dari itu, ada baiknya jika kamu mulai memperhatikan pekerjaan atau subjek pelajaran yang akan dilakukan untuk langkah selanjutnya.
Cara mengatasi demotivasi

Setelah mengenal penyebab dari demotivasi, langkah terakhir yang bisa dilakukan adalah mengatasi demotivasi tersebut agar kembali ke sedia kala. Lantas bagaimana cara mengatasinya?
Mengapresiasi diri
Terlalu banyak bekerja hingga lupa untuk mengapresiasi diri dapat menjadi penyebab demotivasi juga. Maka dari itu Goodmates wajib untuk memberikan apresiasi terhadap diri sendiri dengan melakukan self care atau ‘memberi hadiah’ kepada diri sendiri setelah banyak bekerja keras.
Cara melakukannya pun beragam, misalnya pergi ke mall untuk membeli barang yang telah diidamkan, makan makanan kesukaan, me-time, dan lainnya. Hal tersebut akan membuat pikiran menjadi lebih segar.
Berbicara dengan kawan yang pernah mengalami demotivasi
Berbicara kepada rekan kerja atau kawan yang pernah mengalami demotivasi tidak ada salahnya. Kamu bisa mendapat insight mengenai apa yang harus dilakukan untuk mengatasinya, bisa jadi cara yang mereka gunakan untuk menghilangkan demotivasi bisa bekerja juga.
Hindari membandingkan diri sendiri dengan orang lain
Setiap orang memiliki goal yang berbeda dengan cara yang berbeda dalam meraihnya, ada yang memang cepat, namun juga ada yang memang lambat. Namun, bukan berarti setiap orang tidak memiliki kesempatan untuk mencapai goal nya.
Maka dari itu kamu harus berhenti dan menghindari membandingkan diri sendiri dengan orang lain agar tidak kehilangan motivasi.
Goodmates harus ingat bahwasannya akan ada waktu yang tepat untuk meraih target tersebut, kamu akan selalu punya kesempatan yang sama untuk meraih titik tertinggi.
Harus berani untuk menunggu, berani berharap, dan berani percaya bahwa kesempatan itu akan datang. Maka kelak kesempatan itu akan menghampiri kamu tanpa disadari.
Mencari kegiatan baru
Mencari kegiatan baru atau hobi di sela pekerjaan dan belajar juga dapat menjadi cara jitu, lho. Tidak hanya memberikan distraksi, juga akan merasa lebih fresh setelah melakukan hal yang berbeda dari biasanya.
Dilansir dari Glints, mencari kegiatan baru atau hobi baru juga dapat menghindarkan kita dari rasa bosan yang melanda juga. Kamu bisa mengajak rekan kerja atau belajar, mengikuti komunitas atau bahkan bisa melakukannya sendiri saja. Hal tersebut tidak jadi masalah asal menikmati kegiatan tersebut.
Konsultasi dengan psikolog
Langkah ini dapat dilakukan jika sudah berada di tahap demotivasi yang serius hingga membutuhkan bantuan dari ahli seperti psikolog. Psikolog dapat memberikan solusi yang sesuai dengan langkah medis
Referensi: SehatQ | CNN | Glints
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News