Kota-Kota di Indonesia dengan Destinasi Wisata Kota Tua yang Menarik

Kota-Kota di Indonesia dengan Destinasi Wisata Kota Tua yang Menarik
info gambar utama

Salah satu destinasi wisata yang disukai banyak orang adalah destinasi wisata berupa kota tua. Nuansa retro yang kental dari bangunan-bangunan di kota tua memang mampu membawa kita merasakan kembali masa-masa nostalgia di era lampau.

Tidak hanya itu, bangunan-bangunan klasik bergaya eropa yang sarat akan sejarah juga menambah nilai plus dari destinasi wisata retro seperti ini. Di Indonesia sendiri ada cukup banyak destinasi wisata kota tua loh! Mengingat bangsa kita pernah dijajah oleh bangsa Eropa dalam waktu yang cukup lama.

Pada artikel kali ini, kita akan membahas beberapa kota yang ada di Indonesia, yang memiliki destinasi wisata kota tua yang tentunya menarik untuk dikunjungi. Selengkapnya, simak di bawah ini!

Kota Tua Jakarta

Jika membahas tentang kota tua yang ada di Indonesia, tidak lengkap bila tidak membahas Kota Tua Jakarta. Dari sekian banyak kota tua di Indonesia, Kota Tua Jakarta mungkin adalah destinasi yang paling terkenal dan tidak asing bagi masyarakat.

Wilayah Kota Tua Jakarta yang dulunya juga pusat pemerintahan era kolonial Belanda, masih terdapat banyak bangunan peninggalan Belanda yang kental dengan nuansa eropa nan klasik. Salah satu landmark yang terkenal disini adalah Museum Fatahilah.

Kota Tua Semarang

Semarang pada masa kolonial merupakan salah satu kota besar yang ada di Pulau Jawa. Oleh karena itu, tidak heran jika Ibukota Jawa Tengah ini juga memiliki kawasan kota tua yang diisi dengan bangunan-bangunan klasik.

Kamu bisa dengan mudah menemui banyak bangunan antik di kawasan Kota Tua Semarang. Selain itu, landmark Kota Semarang yang juga cukup terkenal karena arsitektur klasiknya adalah Lawang Sewu.

Kota Tua Medan

Balai Kota Lama│@diah.kusumadewi/Instagram
info gambar

Kota Medan juga memiliki kawasan kota tua yang nggak kalah menarik loh! Salah satu bangunan yang sangat kental dengan nuansa eropa klasik adalah gedung London Sumatra. Gedung ini dibangun pada tahun 1906 dan masih berfungsi sebagai perkantoran sampai sekarang.

Selain itu, bangunan klasik lain yang tidak kalah menarik adalah gedung Balai Kota Lama. Eksterior bangunan yang sekarang dijadikan hotel ini sangat klasik dan antik, kental dengan arsitektur klasik Eropa.

Kota Tua Bandung

Kota Bandung, tepatnya di kawasan Jalan Asia-Afrika dan Braga, menyajikan banyak sekali bangunan-bangunan retro yang sangat menarik. Tidak hanya bangunan-bangunan klasik, jalanannya pun juga sangat kental akan nuansa retro.

Nuansa retro di kawasan ini sangat kental, sangat direkomendasikan untuk mengunjungi kawasan ini jika kamu sedang berlibur di Bandung.

Kota Tua Surabaya

Sebagai salah satu kota tertua di Indonesia, tentu Kota Surabaya juga memiliki kawasan kota tua yang banyak dihuni bangunan klasik. Banyak bangunan di Surabaya yang masih terawat dan bahkan masih difungsikan sebagai museum, kantor atau bahkan hotel.

Salah satu titik yang kental dengan nuansa klasik di kota pahlawan adalah di kawasan Jembatan Merah dan Tugu Pahlawan.

Kota Tua Yogyakarta

Titik 0 Yogyakarta│@jogja_istimewa/Instagram
info gambar

Salah satu kota favorit wisatawan ini juga memiliki banyak peninggalan masa kolonial. Bahkan, tidak hanya bangunan klasik Eropa, bangunan klasik Jawa pun juga masih banyak yang terawat hingga sekarang.

Uniknya, antara banguna klasik Eropa dan Jawa ini letaknya tidak begitu jauh. Jika kamu ingin merasakan suasana Kota Tua Yogyakarta, kamu bisa mengunjungi Kawasan 0 Kilometer Jogja.

Kawasan 0 Kilometer Jogja ini cukup terkenal, dimana terdapat Benteng Vredeburg, deretan gedung klasik bergaya Eropa, serta tidak jauh dari sana ada Jalan Malioboro, Alun-alun dan Keraton.

Nah, itu dia kota-kota di Indonesia dengan destinasi wisata kota tua yang menarik untuk dikunjungi. Kota mana nih yang ingin kamu datangi terlebih dulu?

Referensi: IDN TimesGotravellyiNews

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini