Persaudaraan Agus Sejagad, Komunitas Unik bagi Kamu yang Bernama Agus

Persaudaraan Agus Sejagad, Komunitas Unik bagi Kamu yang Bernama Agus
info gambar utama

Apalah arti sebuah nama. Begitulah kutipan dari sastrawan terbesar Inggris, William Shakespeare. Meskipun begitu, nyatanya nama setiap orang merupakan doa dan harapan besar dari orang tua kepada anaknya. Misalnya saja nama Agus, yang dinilai cukup unik.

Siapa sih yang tidak pernah mendengar nama ini? Mulai dari tua, muda, kota besar hingga desa terpencil tentu ada saja yang bernama Agus. Mungkin juga salah satu dari mereka adalah teman, kerabat, atau bahkan tetangga kita.

Saking banyaknya orang yang bernama Agus di Indonesia, ada lo komunitas unik yang berisikan orang-orang dengan nama Agus. Komunitas Persaudaraan Agus Sejagad (PAS) namanya, yang sudah eksis sejak tahun 2016 di Bogor.

Sebagai wadah perkumpulan bagi siapapun yang mempunyai unsur Agus di depan, tengah, maupun belakang namanya, komunitas ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi para Aguser (sebutan untuk orang yang bernama agus) dari Sabang sampai Merauke.

Namun, sering pula kita jumpai satu orang dengan orang lainnya mempunyai nama yang sama. Hal tersebut bukan sesuatu yang aneh mengingat jumlah penduduk di Indonesia sendiri sudah lebih dari 270 juta jiwa.

Awal mula terbentuknya Persaudaraan Agus Sejagad

Cikal bakal lahirnya PAS bermula dari jejaring media sosial Facebook di mana banyak sekali pengguna bernama Agus yang saling berinteraksi. Dari situlah muncul inisiatif untuk membentuk sebuah komunitas dalam rangka merangkul seluruh orang yang namanya mengandung Agus.

Lewat tangan dingin Agus Bahagianto yang akrab disapa Gus Abah selaku penggagas sekaligus ketua PAS periode 2016--2021, komunitas unik yang satu ini akhirnya resmi berdiri pada 1 Agustus 2016. Tanggal tersebut juga diperingati oleh pihak PAS sebagai Hari Agus Nasional.

Seminggu berselang sejak deklarasi terbentuknya PAS Indonesia yang berpusat di Bogor, komunitas ini pun melahirkan cabang di berbagai daerah, seperti Surabaya, Malang, hingga Palembang. Tercatat, sudah ada 7000 anggota PAS yang tersebar di seluruh Indonesia.

Sesuai dengan komitmen pendiriannya, komunitas Persaudaraan Agus Sejagadakan terus mengedepankan aspek kesejahteraan, kekeluargaan tanpa memandang ras ataupun agama, serta tidak terlibat dalam dunia politik.

Mempunyai berbagai program kerja dengan tujuan mulia

Kegiatan komunitas PAS cabang Jawa Tengah | Foto: Persaudaraan Agus Sejagad
info gambar

PAS Indonesia mempunyai agenda rutin berupa kegiatan triwulananan (setiap tiga bulan) yang biasanya diisi dengan berbagai acara, salah satunya adalah PAS Agus Bangun Desa Indonesia (PAS ABDI).

Nantinya, program PAS ABDI akan diisi dengan kegiatan penyuluhan dan pelatihan teknologi digital yang berhubungan dengan pemasaran secara online, sekaligus peningkatan kualitas sumber daya UMKM supaya lebih maju dan berkembang.

Ambil contoh program ABDI pertama di Desa Talunombo, Wonosobo, Jawa Tengah pada tahun 2017. Lewat komunitas PAS, para Aguser memberikan sumbangsih berupa aplikasi marketplace sebagai sarana pemasaran dan transaksi online untuk produk batik dan produk unggulan desa lainnya.

Untuk memperkuat basis kemajuan perekonomian desa, PAS juga menginisiasi gerakan penghijauan melalui penanaman 150 bibit jeruk nipis unggul. Selanjutnya, diadakan pula pengadaan alat olahraga massal dalam rangka pembinaan pemuda desa setempat.

Tidak sampai di situ, komunitas PAS Indonesia juga bergerak aktif untuk menggalang donasi sebagai respons atas pandemi COVID-19 yang terjadi. Donasi yang terkumpul rencananya akan disalurkan kepada mereka yang membutuhkan akibat terdampak pandemi.

Bagaimana, Goodmates? Apakah kamu yang bernama Agus berminat untuk bergabung dengan komunitas unik ini?

Referensi: Detik Sumsel | Kabar Malang | Boombastis

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini