Mau Kontribusi untuk Lingkungan? Intip 5 Komunitas yang Dapat Kamu Ikuti

Mau Kontribusi untuk Lingkungan? Intip 5 Komunitas yang Dapat Kamu Ikuti
info gambar utama

Berbicara tentang persoalan lingkungan memang tidak ada habisnya. Mulai dari pencemaran plastik, kerusakan ekosistem, pemanasan global sampai perubahan iklim menjadi isu yang terus menghantui. Kamu bisa berkontribusi untuk lingkungan dengan cara mengikuti beberapa komunitas.

Banyaknya permasalahan lingkungan tentu saja dapat memperburuk kondisi bumi yang kita tinggali. Oleh sebab itu, diperlukan peran dari setiap orang untuk menekan dampak kerusakan lingkungan yang terjadi.

Kontribusi generasi muda dalam aksi menjaga lingkungan juga tidak kalah penting, lo. Sehubungan dengan itu, jika kamu tertarik akan isu lingkungan dan ingin berkontribusi secara langsung, tidak ada salahnya untuk bergabung dengan komunitas cinta lingkungan. Penasaran apa saja? Berikut Goodside rangkum 5 komunitas peduli lingkungan yangdapat kamu ikuti.

Zero Waste Indonesia (ZWID)

Komunitas Zero Waste Indonesia | Foto: Suara.com
info gambar

Komunitas berbasis online pertama di Indonesia ini, dibentuk pada tahun 2018 dengan tujuan mengajak masyarakat untuk menjalani gaya hidup tanpa sampah (zero waste lifestyle). Gaya hidup ini berfokus pada pengurangan produksi sampah oleh setiap individu dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan.

ZWID senantiasa berperan aktif dalam menyebarkan pemahaman 6R, meliputi Rethink, Refuse, Reduce, Reuse, Recycle, dan Rot kepada masyarakat. Melalui kampanye yang digerakkan, komunitas ini memberikan kiat-kiat gaya hidup tanpa sampah sekaligus informasi penanganan limbah demi menjaga bumi dalam kondisi sehat.

Dalam rangka menyebarluaskan gaya hidup tersebut, ZWID juga mengusung tagar #TukarBaju dan #HabiskanMakananmu, sebagai dorongan supaya setiap orang dapat lebih peduli terhadap isu lingkungan, khususnya sampah.

Teens Go Green (TGG) Indonesia

Komunitas Teens Go Green | Foto: Teens Go Green Indonesia
info gambar

Banjir besar yang melanda ibukota Jakarta pada tahun 2007 menjadi cikal bakal terbentuknya komunitas Teens Go Green. Melihat potensi besar pada generasi muda, TGG pun hadir untuk mencetak agen-agen muda “virus cinta lingkungan” dalam memperbaiki kondisi lingkungan di masa mendatang.

Pada mulanya, Teens Go Green merupakan sebuah program eco-students club bagi siswa SMA/derajat di DKI Jakarta untuk mengembangkan minat, pengetahuan, serta aksi cinta lingkungan dengan konsep edutainment dan sukarela.

Sesudah berakhirnya program pada tahun 2013, TGG akhirnya resmi mengukuhkan dirinya sebagai komunitas muda yang independen. Dengan lebih dari 400 sukarelawan yang tergabung dari seluruh Indonesia, Teens Go Green terus aktif dalam menyuarakan lingkungan melalui kegiatan yang ada.

Berbagai proyek dan kampanye yang dijalankan oleh komunitas ini, yakni Green Leaders, kampanye 7 Days 7 Zero Plastic Challenge, Styro Patrol sampai Kelas Belajar Lingkungan.

Bye Bye Plastic Bags (BBPB)

Komunitas Bye Bye Plastic Bags | Foto: Culture Trip
info gambar

Penggunaan kantong plastik di Indonesia menjadi hal sangat lumrah untuk dijumpai dalam keseharian. Berangkat dari hal tersebut, dua kakak beradik asal Bali, Melati dan Isabel Wijsen, berusaha mengurangi pemakaian kantong plastik dengan mendirikan Bye Bye Plastic Bags pada tahun 2013.

Komunitas ini bermula dari gerakan mengajak wisatawan dan masyarakat lokal Bali untuk membersihkan sampah plastik, utamanya di pesisir pantai. Mereka juga turut mengumpulkan petisi sampai akhirnya berhasil memperoleh dukungan dari pemerintah setempat.

Dalam menjalankan kegiatannya, Bye Bye Plastic Bags berpegang teguh pada empat pilarnya, yaitu edukasi, solusi, kebijakan, serta global. Pilar inilah yang menjadi landasan BBPB dalam mengajarkan masyarakat tentang bahaya sampah plastik bersamaan dengan mempromosikan zonabebas kantong plastik, misalnya lewat proyek One Island One Voice.

Tidak cuma hadir di kota-kota besar Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta, komunitas BBPB bahkan sudah menyebar luas ke berbagai benua, mulai dari Eropa, Amerika hingga Afrika.

Komunitas Gajalah Kebersihan

Berfokus pada isu lingkungan khususnya sampah laut, Gajahlah Kebersihan merupakan sebuah komunitas pemuda yang sudah eksis sejak tahun 2017 dan berbasis di Lampung. Nama unik tersebut diambil dari hewan gajah yang merupakan ikon provinsi Lampung sekaligus plesetan dari slogan “Jagalah Kebersihan”.

Sejauh ini, komunitas Gajalah Kebersihan sudah mengusung berbagai program yang dilaksanakan secara offline maupun online dalam rangka mengedukasi masyarakat mengenai sampah laut dan konsep zero waste.

Salah satu program terbesarnya adalah Lampung Youth Marine Debris Summit (LYMDS) yang mempertemukan berbagai pemuda Lampung yang peduli akan isu sampah laut. LYMDS sendiri merupakan hasil kerja sama antara komunitas Gajalah Kebersihan dengan Blue Waves.

Di samping itu, ada pula kegiatan workshop yang ditujukan spesifik kepada kalangan tertentu. Misalnya, GGS (Gajahlah Goes to School) untuk mahasiswa dan pelajar, serta Workshop Zero Waste dan Combating Marine Debris untuk masyarakat umum.

Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP)

Diet Kantong Plastik lahir pada tahun 2010 sebagai sebuah komunitas yang bertujuan untuk mewujudkan Indonesia Bebas Kantong Plastik. Misi utamanya, meningkatkan kesadaran masyarakat secara luas supaya lebih bijak dalam menggunakan kantong plastik.

Berbagai kegiatan advokasi dan edukasi sudah dilakukan oleh komunitas ini selama perkembangannya. Satu di antaranya adalah petisi online melalui Change.org untuk mendorong adanya regulasi supaya kantong plastik sekali pakai tidak diberikan kepada konsumen secara cuma-cuma.

Petisi tersebut dimulai sejak tahun 2013 dan akhirnya berhasil melahirkan kebijakan plastik berbayar pada kegiatan jual beli di jaringan ritel pada tahun 2019.

Dari berbagai komunitas peduli lingkungan di atas, manakah yang paling menarik perhatianmu, Goodmates? Semoga kehadiran komunitas ini dapat menjadi sarana kamu untuk turut berkontribusi dalam menjaga lingkungan, ya.

Referensi: CekAja.com | Her World | Kumparan.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini