Google Rilis Laporan Tentang Minat Pariwisata Orang Indonesia Sepanjang 2021

Google Rilis Laporan Tentang Minat Pariwisata Orang Indonesia Sepanjang 2021
info gambar utama

Nama Google sebagai situs mesin pencarian daring tentunya sudah familier digunakan banyak orang saat ini. Di tengah peningkatan pengguna internet, orang-orang terus membuka Google untuk mencari informasi. Sesuai dengan misi pendirinya, Larry Page dan Sergey, Google mengumpulkan informasi dari seluruh dunia dan membuatnya dapat diakses serta bermanfaat bagi semua orang.

Begitu banyak informasi yang didapatkan di Google dari berita terkini, informasi tentang kesehatan, makanan, transportasi, peta, penelitian, sejarah, kebudayaan, ulasan berbagai produk, hingga beragam tip yang berguna untuk kehidupan sehari-hari.

Berbagai pencarian yang dilakukan pengguna membuat Google merangkumnya dalam Year In Search, sebuah laporan yang merupakan penelusuran Google terkait topik peningkatan paling tinggi sepanjang tahun dibandingkan tahun sebelumnya.

Semua data Google Search yang digunakan dalam laporan ini diambil dari Google Trends periode September 2020-Agustus 2021 dan dibandingkan dengan periode sebelumnya yaitu September 2019 - Agustus 2020.

Sepanjang tahun 2021, Google juga melihat minat di sektor pariwisata di Indonesia masih cukup besar. Penelusuran informasi terkait perjalanan tumbuh pesat dibandingkan tahun sebelumnya, meski memang mengalami fluktuasi akibat situasi pandemi Covid-19. Bila dilihat dari penelusuran pengguna, orang-orang semakin terbiasa dengan ketidakpastian saat melakukan perjalanan dan lebih cepat dalam membuat keputusan.

Deretan Topik Paling Banyak Dicari Masyarakat Indonesia di Google Sepanjang Tahun 2021

Pariwisata Indonesia dalam Google Year In Search 2021

Ilustrasi | @ZeroSystem Shutterstock
info gambar

Bepergian di masa pandemi memang memberikan penyegaran tersendiri, terutama bagi mereka yang sudah jenuh terpaksa harus terus berdiam di rumah. Namun, di sisi lain kita tentu menyadari bahwa perjalanan di waktu ini telah mengalami perubahan, dan bisa saja terjadi perubahan mendadak terkait aturan dan protokol kesehatan.

Menurut laporan tersebut, dinyatakan bahwa perjalanan domestik tumbuh pesat pada tahun 2021 bahkan mencapai level sebelum pandemi. Banyak wisatawan lebih memilih destinasi wisata dalam negeri yang nyaman, seperti kota-kota di Jawa, dengan penelusuran terbanyak juga berasal dari wilayah Jawa, didorong oleh perjalanan darat yang makin populer.

Perjalanan domestik tumbuh 30 persen pada November 2021 dan telah mencapai pada level yang sama seperti Januari 2020 sebelum pandemi. Seiring dengan meningkatnya perjalanan wisata pada akhir tahun 2021, beberapa nama kota di Jawa menjadi destinasi wisata di Jawa dengan pertumbuhan tertinggi.

Daftar destinasi domestik terpopuler berdasarkan pertumbuhan jumlah pencarian pada periode September-Desember 2021 adalah Bandung, Lembang, Cisarua, Cirebon, Citereup, Semarang, Batu, Surakarta, Kuta, dan Yogyakarta.

Diketahui minat penelusuran untuk wisata domestik tumbuh hingga 57 persen dan minat pada perjalanan road trip keluarga meningkat tiga kali lipat. Staycation juga meningkat sampai 85 persen, di mana orang-orang memilih untuk liburan singkat dan menikmati waktu di penginapan untuk mencari suasana baru. Selain itu, orang-orang juga memilih untuk menjelajahi dunia secara virtual. Menurut laporan Google, minat penelurusan untuk tur virtual meningkat sampai 108 persen.

Bagi yang gemar berwisata kuliner tetapi masih ragu untuk makan di tempat, Google juga membaca adanya peningkatan tren makan di mobil yang meningkat sampai 47 persen karena banyak orang ingin makan di luar tetapi tetap merasa aman. Kemudian, bepergian ke perpustakaan umum di ruang terbuka juga semakin populer dengan peningkatan minat penelusuran sampai 60 persen.

Senada dengan laporan tersebut, Kemenparekraf juga menyatakan bahwa tren pariwisata telah mengalami perubahan di masa pandemi. Tren liburan baru pun bermunculan, seperti staycation, tur virtual, dan makan di area terbuka kian diminati masyarakat.

Untuk staycation, pemilik hotel juga dapat menawarkan fasilitas work from hotel dan melengkapi penginapannya dengan sertifikat CHSE ( Cleanliness, Healthy, Safety, and Environmental Sustainability) dari Kemenparekraf agar pengunjung merasa lebih aman.

Sementara untuk perjalanan luar negeri, jumlah pencarian berada di bawah jumlah pencarian sebelum pandemi. Penelusuran orang Indonesia terkait destinasi wisata luar negeri masih kurang dari 1 persen dari volume penelusuran destinasi domestik.

Namun, pada akhir tahun 2021, orang Indonesia sudah mulai mencari tahu syarat-syarat tentang perjalanan ke luar negeri, termasuk syarat penerbangan dan karantina.

Laporan memperlihatkan bahwa permintaan perjalanan ke luar negeri di kalangan wisatawan Asia Pasifik masih sangat besar dan niat berwisata meningkat tiga kali lipat. Mereka ingin memaksimalkan perjalanan sebaik mungkin dan 81 persen dari responden Indonesia mengatakan bahwa mereka ingin jalan-jalan di luar negeri selama lima hari atau lebih.

Indonesia jadi Negara Paling Banyak Minta Hapus Konten pada Layanan Google

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Dian Afrillia lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Dian Afrillia.

Terima kasih telah membaca sampai di sini