Seperti sebuah rollercoaster yang bergerak naik dan turun, seseorang mungkin memiliki hari-hari buruk. Namun, ada pula hari-hari yang menyenangkan dan penuh semangat. Namun, bagaimana jika ternyata kamu merasa sulit bahagia?
Hal-hal yang dulu membuat senang kini terasa biasa saja. Bahkan kehilangan minat untuk melakukan hobi atau kegiatan-kegiatan yang ia gemari. Dalam psikologi, kondisi ini disebut sebagai anhedonia.
Dikutip dari Good Therapy, istilah anhedonia berasal dari bahasa Yunani yang secara harfiah berarti “tanpa kesenangan”. Hal ini ditandai dengan ketidakmampuan untuk mengalami kesenangan atau kepuasan dan merupakan ciri khas dari depresi. Kondisi ini juga berkaitan dengan beberapa kondisi kesehatan mental lainnya.
Menurut WebMD, terdapat dua jenis utama dari anhedonia. Anhedonia sosial memiliki kondisi di mana kamu tidak ingin menghabiskan waktu dengan orang lain. Kamu tidak mendapatkan kesenangan dengan situasi sosial seperti berbincang dengan teman atau mendapatkan pengalaman baru.
Anhedonia fisik menunjukan kondisi di mana kamu tidak menikmati sensasi fisik. Alih-alih merasakan kehangatan dan terjaga, pelukan yang diberikan orang lain justru terasa hampa.
Apa yang menyebabkan anhedonia?

Menurut penjelasan oleh Very Well Health, belum pasti apa penyebab dari anhedonia. Namun, penyebab dari anhedonia dikaitkan pada beberapa kondisi gangguan mental. Anhedonia dianggap sebagai salah satu ciri utama depresi. Beberapa kondisi lainnya seperti skizofrenia dan gangguan bipolar juga dikaitkan terhadap anhedonia.
Selain kondisi mental tertentu, penggunaan obat-obatan juga dapat berpotensi menyebabkan anhedonia. Sebaliknya, terdapat penelitian yang juga menunjukan anhedonia dapat menyebabkan kecanduan penggunaan narkoba.
Namun, sebagai tambahan oleh Health, seseorang dapat mengalami anhedonia meski tidak didiagnosis depresi. Menurut penjelasan oleh Jessica Stern, seorang psikolog di NYU Langone, kesedihan dan kecemasan juga dapat menjadi penyebab anhedonia.
Penjelasan lainnya menurut WebMD, para ilmuwan berpikir anhedonia mungkin memiliki kaitan dengan perubahan aktivitas otak. Seseorang yang merasa tidak bahagia mungkin memiliki masalah dengan bagaimana otaknya memproduksi atau merespons dopamin, zat kimia yang memberikan suasana hati menyenangkan.
Bagaimana cara mengatasi anhedonia?

Tahapan pertama untuk mengatasi anhedonia adalah dengan mencari bantuan medis professional. Dalam banyak kasus, pengobatan akan dimulai dengan menggunakan alat untuk membantu kamu mengelola masalah kesehatan mental yang dimiliki, yang mungkin saja menyebabkan gejala seperti depresi.
Setelahnya kamu mungkin akan diarahkan untuk menemui psikiater, psikolog atau profesional kesehatan mental lainnya. Jika telah menemukan bantuan yang tepat, kamu mungkin akan menjalani beberapa treatment yang akan disesuaikan berdasarkan pemeriksaan oleh dokter yang menangani kamu.
Merangkum penjelasan oleh Tree House Recovery, walau hanya sementara, terdapat cara untuk merasa lebih baik saat kamu sedang mengalami anhedonia. Di antaranya, kegiatan-kegiatan yang memicu adrenalin dan memompa jantung dengan cepat untuk memicu respons fight or flight. Seperti panjat tebing yang begitu menakutkan, berbicara di depan banyak orang, atau melakukan lari.
Perlu diingat untuk jangan pernah mencoba untuk melakukan self-diagnosis atau mendiagnosa diri sendiri secara mandiri. Jangan ragu untuk menghubungi para ahli dan meminta bantuan profesional saat kamu merasa membutuhkannya.
Melakukan self-diagnosis dapat membahayakan dirimu sendiri. Bukan hanya saat melakukan self-diagnosis pada kesehatan fisik, melakukan self-diagnosis pada kesehatan mental juga sama berbahayanya.
Kalau kamu langsung mengambil kesimpulan mengalami kondisi anhedonia, bisa jadi kamu memulai pengobatan dengan cara yang salah. Kamu juga berkontribusi pada risiko keliru sepenuhnya tentang penyakit yang kamu alami.
Referensi: Tree House Recovery PDX | WebMD | Health Line | Very Well Health
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News