Deretan 8 Program Kampus Merdeka, Tertarik Ikut Salah Satunya?

Deretan 8 Program Kampus Merdeka, Tertarik Ikut Salah Satunya?
info gambar utama

Menteri Pendidikan Indonesia, Nadiem Makarim dikenal sering memberikan terobosan-terobosan bagi sistem pendidikan Indonesia. Salah satu dari terobosan itu adalah program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM/Kampus Merdeka).

Program ini bertujuan untuk memberikan pengalaman terjun di masyarakat dan dunia kerja bagi para mahasiswa Indonesia dengan kebebasan untuk belajar di luar bidang studinya. Melalui program ini, pemerintah berharap dapat mempersiapkan generasi terbaik Indonesia.

Tak hanya satu, Kampus Merdeka memiliki delapan variasi program yang dapat dipilih sesuai kebutuhan dan kemampuan mahasiswa. Apa saja delapan program tersebut?

1. Pertukaran Mahasiswa

Ilustrasi mahasiswa Indonesia | Foto: Harianriau.co
info gambar

Melalui program ini, mahasiswa aktif semester 3–8 dapat berkesempatan untuk merasakan perkuliahan di perguruan tinggi lain selama 1 semester, dengan bobot SKS yang bisa dikonversi maksimal senilai 20 SKS. Tak hanya beralih perguruan tinggi, mahasiswa juga diizinkan untuk mengambil prodi yang berbeda dan disarankan merupakan prodi unggulan.

Selain mendapat ilmu, mahasiswa juga bisa memperluas koneksi dan belajar tentang keragaman budaya di Indonesia. Hal ini sesuai dengan salah satu tujuan dari program pertukaran mahasiswa ini, yaitu untuk meningkatkan wawasan kebangsaan dan sebagai wadah perekat kebangsaan antar mahasiswa.

2. Kampus Mengajar

Kampus Mengajar | Foto: stimbudibakti.ac.id
info gambar

Melalui program ini, mahasiswa (minimal semester 4) akan berkesempatan untuk membantu guru dan kepala sekolah di jenjang SD–SMP untuk turut mengajar peserta didiknya selama 1 semester. Mahasiswa dapat langsung terlibat dalam pembelajaran literasi hingga teknologi bagi siswa SD–SMP.

Keuntungan lainnya, pemerintah juga akan memfasilitasi mahasiswa dengan bantuan biaya hidup dan UKT. Kampus Merdeka cocok bagi mahasiswa yang memiliki passion dalam mengajar atau dunia pendidikan serta memiliki pengalaman organisasi. Untuk bisa mengikuti program ini, minimum rerata indeks prestasi yang dibutuhkan adalah 3 dari skala 4.

3. Magang Bersertifikat

Ilustrasi perusahaan | Foto: Startup Stock Photos/Pexels
info gambar

Program yang berlangsung selama 1–2 semester ini bertujuan untuk memberikan pengalaman kerja di dunia industri atau profesional kepada para mahasiswa. Selama program berlangsung, diharapkan mahasiswa dapat mempelajari hard skills maupun soft skills yang akan membantunya lebih siap dalam menghadapi dunia kerja selepas masa kuliah.

Ada banyak perusahaan yang sudah berafiliasi dengan pemerintah untuk program ini. Di antaranya Traveloka, Lazada, Telkomsel, XL Axiata, Zenius, Shopee, dan Tokopedia.

4. Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA)

Jadi bagian dari mahasiswa internasional | Foto: Ivan Samkov/Pexels
info gambar

IISMA barangkali merupakan salah satu program yang paling diincar, karena melalui program ini mahasiswa terpilih (sedang menempuh semester 3–7) dapat merasakan pengalaman menempuh pendidikan di perguruan tinggi luar negeri selama 1 semester.

Tak hanya itu, awardee IISMA juga akan mendapatkan keuntungan lain, yaitu bebas biaya pendaftaran dan pendidikan, uang transportasi, biaya hidup, asuransi kesehatan, visa, dan tes PCR.

Beberapa persyaratan yang dibutuhkan di antaranya sertifikat tes kebahasaan (TOEFL/IELTS/Duolingo) dan dinominasikan oleh perguruan tinggi asal (dibuktikan dengan surat rekomendasi).

5. Membangun Desa (KKN Tematik)

Kegiatan KKN Tematik | Foto: Republika.co.id
info gambar

Melalui program ini, mahasiswa akan terjun langsung ke suatu desa untuk mengaplikasikan ilmu yang dimiliki agar bermanfaat bagi masyarakat desa tersebut. Mahasiswa juga akan terlibat dalam membuat rancangan-rancangan pembangunan desa.

Untuk mengikuti program ini, mahasiswa perlu menuntaskan minimal 80 SKS, memiliki surat BPJS, dan indeks prestasi minimal 2,00 sampai semester 5.

6. Studi Independen

Ilustrasi Studi Independen | Foto: olia danilevich/Pexels
info gambar

Hampir mirip dengan program magang, program Studi Independen ini memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk mempelajari skill yang berguna untuk dunia pekerjaan seperti design dan programming. Selain belajar, mahasiswa juga akan diminta untuk mengerjakan sebuah proyek riil terkait bidang yang dipelajari.

Adapun persyaratan untuk mengikuti Studi Independen bergantung pada bidang studi yang dipilih. Sama seperti program Kampus Merdeka lain, mahasiswa bebas memilih bidang yang berbeda dari program studinya di kampus asal.

7. Wirausaha

Ilustrasi wirausaha | Foto: Artem Beliaikin/Pexels
info gambar

Program yang satu ini memiliki tujuan untuk meningkatkan potensi wirausaha pada mahasiswa berdasarkan minatnya. Dengan begitu, mahasiswa dapat mengembangkan usahanya lebih awal.

Tujuan lainnya untuk menekan angka pengangguran di Indonesia dan meningkatkan jumlah wirausahawan. Untuk mengikuti program ini, mahasiswa harus membuat proposal wirausaha terlebih dahulu, serta mendapat persetujuan dari dosen pembimbing akademik.

8. Riset atau Penelitian

Ilustrasi penelitian | Foto: Pixabay/Pexels
info gambar

Tak lengkap rasanya bila suatu program untuk mahasiswa tidak mencakup riset atau penelitian. Di program riset/penelitian Kampus Merdeka, mahasiswa akan dibimbing untuk lebih mendalami dan memahami metode riset yang akan berguna di masa depan.

Program yang berdurasi 1–2 semester ini bisa diikuti oleh mahasiswa minimal semester 5 yang sudah lulus mata kuliah metode penelitian. Rerata indeks prestasi semester yang dibutuhkan adalah 3,00.

Demikianlah delapan program Kampus Merdeka yang ditawarkan oleh Kemendikbud. Masing-masing memiliki tujuan yang berbeda, tetapi semuanya bertujuan untuk memfasilitasi mahasiswa agar tidak takut untuk belajar secara merdeka. Apakah Goodmates tertarik untuk mendaftar di salah satu programnya?

Referensi :Kampus Merdeka | Kampus Merdeka UM


Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini