Waspadai 5 Bahaya Begadang, Tidak Baik untuk Kesehatan Tubuh

Waspadai 5 Bahaya Begadang, Tidak Baik untuk Kesehatan Tubuh
info gambar utama

Setiap orang memerlukan waktu tidur, tergantung dengan usia dan aktivitas dalam keseharian. Tak jarang waktu tidur menjadi terganggu karena beberapa aktivitas sehingga harus begadang. Namun ternyata, terlalu sering begadang sangat tidak baik untuk kesehatan tubuh.

Umumnya, lama waktu tidur ideal bagi orang dewasa adalah 7—9 jam per hari, remaja 8—10 jam per hari, serta anak-anak membutuhkan 10—13 jam setiap hari. Tidak cuma kegiatan beristirahat, tidur juga berperan untuk mengembalikan energi tubuh.

Kekurangan waktu tidur karena begadang jelas akan berpengaruh terhadap banyak hal, seperti kesehatan fisik, mental, hingga mengacaukan aktivitas sehari-hari. Memang, begadang seolah menjadi sesuatu yang lumrah saat ini.

Entah karena tuntutan pekerjaan, sekadar bermain game, menonton serial tv secara maraton, atau nongkrong. Meskipun terlihat sepele, sebaiknya Goodmates menghindari kebiasaan begadang karena bahaya bagi tubuh. Berikut alasan begadang berbahaya bagi kesehatan tubuh.

1. Begadang Menurunkan Kinerja Otak

Ilustrasi sulit berkonsentrasi | Foto: Elisa Ventur/Unsplash.com
info gambar

Bahaya begadang bagi kesehatan tubuh yang pertama adalah penurunan kinerja otak. Otak disebut sebagai salah satu organ vital yang paling terdampak dari kebiasaan tidur larut malam.

Sewaktu tidur, sel dan jaringan saraf pada otak akan mengalami regenerasi atau perbaikan. Terbentuknya jaringan yang sehat jelas akan menjaga fungsi otak supaya tetap optimal. Selain itu, proses regenerasi ini penting untuk memperkuat daya ingat, konsentrasi, serta kemampuan berpikir seseorang.

Sebaliknya, sel dan jaringan otak bakal lebih cepat mengalami kerusakan jika seseorang sering begadang. Kurangnya waktu tidur dapat menganggu kinerja otak dalam kehidupan sehari-hari. Akibatnya, kamu akan lebih mudah untuk lupa, sering mengantuk, serta susah berkonsentrasi.

Mengutip dari sebuah jurnal Penyakit dan Pengobatan Neuropsikiatri, di samping menyulitkan konsentrasi, begadang bahkan dapat mengganggu ingatan jangka panjang dan menurunkan tingkat kewaspadaan.

2. Begadang Berisiko Sebabkan Penyakit Jantung

Ilustrasi jantung | Foto: Robina Weermeijer/Unsplash.com
info gambar

Selain menyerang otak, begadang juga dapat membahayakan jantung selaku organ vital yang ada dalam tubuh. Penelitian oleh University of Arizona menemukan bahwa begadang menyebabkan social jet lag yang berpotensi mengganggu kesehatan jantung seseorang.

Goodmates akan merasakan mudah mengalami kelelahan sampai suasana hati yang berantakan. Apalagi, setiap satu jam waktu tidur yang berkurang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan kardiovaskular sebesar 11 persen.

Oleh sebab itu, istirahat atau tidur dengan waktu yang cukup sangatlah penting dalam menjaga metabolisme jantung dan pembuluh darah, bersamaan dengan tekanan darah, kadar gula, dan masalah peradangan.

3. Begadang Timbulkan Kenaikan Berat Badan

Ilustrasi kenaikan berat badan | Foto: Ketut Subiyanto/Pexels.com
info gambar

Kebiasaan tidur larut malam bisa membuat berat badan kamu bertambah, lo. Proses kenaikan berat badan ini tidak terjadi dalam sekejap, melainkan karena pola makan yang ikut berubah. Di samping pola makan, pemilihan jenis makanan juga menjadi faktor yang berpengaruh.

Menurut jurnal PLOS Medicine, penjelasan detailnya seperti ini. Aktivitas tidur berdampak terhadap dua jenis hormon, yaitu leptin dan ghrelin. Kedua hormon tersebut berfungsi untuk mengatur rasa lapar dan kenyang dalam tubuh.

Ketika tidur, kadar leptin dalam tubuh mengalami penurunan sehingga merangsang sinyal kenyang menuju otak. Kebalikannya, apabila kamu belum tertidur, otak akan mengurangi kadar leptin dan meningkatkan ghrelin. Perubahan hormon inilah yang merangsang sinyal lapar dan membuat kamu jadi ingin ngemil di malam hari.

Akibatnya, mulut pun terasa ingin terus mengunyah dan melahap berbagai camilan. Tanpa menyadarinya, kita juga bisa mengonsumsi makanan-makanan yang kurang sehat. Padahal, seperti yang diketahui, makanan semacam itu tidak dapat memenuhi kebutuhan gizi tubuh dan berpeluang mengakibatkan naiknya berat badan.

4. Begadang Meningkatkan Kadar Gula Darah

Naiknya kadar gula darah merupakan salah satu efek begadang yang tidak boleh dianggap remeh, terutama oleh kaum wanita. Hal tersebut jelas bukan tanpa alasan.

Organisasi edukasi kesehatan nirlaba Mayo Clinic pernah membeberkan penelitian terkait bahaya begadang dan hubungannya dengan kadar gula darah. Meskipun dilakukan dalam skala kecil, studi yang dijalankan pada tahun 2015 itu menunjukkan hasil bahwa risiko meningkatnya kadar gula darah lumayan signifikan terhadap wanita.

Dalam kondisi yang parah, tingginya gula darah atau hiperglikemia berpotensi mengarah pada kerusakan ginjal dan penyakit kardiovaskular. Kenaikan ini juga memberikan efek jangka panjang bagi kesehatan tubuh secara umum. Misalnya, sakit kepala, cepat lelah, sampai masalah jantung dan ginjal.

5. Begadang Menganggu Mood hingga Depresi

Tidak cuma berdampak terhadap kesehatan fisik, begadang juga bisa memengaruhi kesehatan mental. Dalam hal ini, Goodmates perlu mewaspadai bahaya berupa gangguan perasaan (mood) sampai depresi.

Sebuah penelitian terkait Depression and Anxiety pada tahun 2015 menyatakan bahwa kebiasaan tidur larut malam dapat menggangu dan menyebabkan perubahan mood yang bervariasi. Dengan kata lain, kurang tidur akan berefek terhadap ketidaksabilan mood sehingga merasa mudah gugup, mudah berubah pikiran, dan tidak percaya diri.

Parahnya lagi, apabila terus melakukan kebiasaan, hal tersebut bisa meningkatkan risiko timbulnya masalah psikologi yang lebih serius. Contohnya seperti depresi dan kecemasan (anxiety).

Ternyata, begadang menimbulkan banyak masalah kesehatan. Oleh sebab itu, mulai sekarang kurangi kebiasaan begadang demi tercapainya hidup yang lebih sehat.

Referensi: Alodokter | Halodoc | Kompas

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini