Cancel Culture, Senjata Barat Menghadapi Sang Beruang Merah

Cancel Culture, Senjata Barat Menghadapi Sang Beruang Merah
info gambar utama

Bermacam –macam cara pihak Amerika Serikat dan sekutunya (NATO) untuk melawan Rusia dalam kasus serangan Rusia atas Ukraina, yaitu antara lain memasok senjata yang bernilai jutaan dolar ke Ukraina, mengundang warganya untuk ikut berperang di Ukraina, mengucilkan Rusia dari negara–negara lain lewat PBB.

Lain itu ada soal pemberian sanksi ekonomi baik dibidang perdagangan maupun perbakan/keuangan, melarang media Rusia seperti Sputnik dan Russian Today mengudara di seluruh dunia agar dunia tidak mendengar berita perang dari pihak Rusia.

Yang tak kalah penting adalah, “memaksa” negara-negara lain diluar sekutunya (Eropa) untuk mengeluarkan pernyataan mengutuk serangan Rusia atas Ukraina dan tidak melakukan perdagangan dengan Rusia dsb.

Namun ada lagi senjata pihak Amerika Serikat dan sekutunya (NATO) untuk melawan Rusia yaitu menggunakan senjata “Cancel Cuture”. Ini tidak kalah ampuhnya dengan senjata perang seperti peluru kendali, senjata anti pesawat dan lainnya.

Kata kerja to cancel dalam bahasa Inggris secara harfiah berarti “membatalkan”, sedangkan kata bendanya adalah Cancellation yang berarti “pembatalan”.

Jadi kalau kita sedang di Bandara dan melihat papan pengumuman digital yang menginformasikan bahwa pesawat yang akan kita tumpangi itu “cancel” itu berarti jadwal keberangkatan kita batal.

Namun sekarang, ada arti yang lebih luas dari “cancel” itu bila dikaitkan dengan kata “culture” atau budaya; di Amerika Serikat (dan sekarang merambah keseluruh dunia) makna luas “cancel culture” bukan secara harfiah “budaya yang di batalkan”, namun memiliki makna negatif yang digunakan dalam pidato, debat dan sebagainya.

Istilah Cancel Culture (atau Call-Out-Culture) adalah bentuk pembatalan, pengisosalisasian terhadap seseorang (biasanya selebirti atau politisi) di sosial media. Jadi istilah ini sebenarnya istilah baru sebagai bentuk “boikot” terhadap seseorang yang dianggap mengeluarkan pendapat (atau bertindak) yang bernuansa rasis atau yang bermusuhan yang sudah diluar batas kesopanan.

Bila ada seorang selebriti misalnya, mengeluarkan kata-kata menghina agama atau ras tertentu, maka masyarakat secara bersama-sama melakukan boikot untuk tidak melihat akun dia di sosial media, atau keluar sebagai follower-nya yang bersangkutan (unfollow).

Menurut kamus Merriam-Webster, menyatakan bahwa untuk "membatalkan", dalam konteks ini, berarti "berhenti memberikan dukungan kepada orang", dalam kamus budaya popnya, mendefinisikan budaya pembatalan sebagai "menarik dukungan untuk (yaitu 'membatalkan') tokoh masyarakat dan perusahaan setelah mereka melakukan atau mengatakan sesuatu yang dianggap tidak menyenangkan atau menyinggung."

Cancel culture juga terjadi pada masyarakat yang memboikot produk-produk suatu perusahaan (atau negara) dikarenakan perusahaan melakukan tindakan yang dianggap merugikan masyarakat.

Presiden Rusia Vladimir Putin, menuduh barat mendiskriminasi budaya Rusia yang sudah berusia 1.000 tahun. Sejumlah acara yang melibatkan tokoh budaya Rusia yang telah menyatakan dukungan untuk perang telah dibatalkan, termasuk konser oleh konduktor Rusia pemenang penghargaan Valery Gergiev, seorang teman dan pendukung Putin.

Beberapa peristiwa yang melibatkan tokoh budaya Rusia yang mati juga telah ditinggalkan, misalkan Cardiff Philharmonic Orchestra menghapus komposer Rusia Tchaikovsky dari programnya, sebuah keputusan yang banyak dikritik oleh tokoh-tokoh budaya Barat.

Munich Philharmonic menyatakan tidak berhubungan lagi dengan kepala konduktornya, Valery Gergiev, atas hubungannya dengan Putin. Walikota Munich Dieter Reiter, telah mengeluarkan ultimatum, mengatakan Gergiev akan diberhentikan jika dia gagal mengutuk tindakan Putin.

Rotterdam Philharmonic juga mengancam akan membatalkan festival Gergiev tahunannya yang sudah berlangsung lama tahun ini. Festival Verbier Swiss telah meminta Gergiev untuk mengundurkan diri dari posisinya sebagai direktur musik Verbier Festival Orchestra, dan di New York, ia digantikan untuk pertunjukan dengan Vienna Philharmonic di Carnegie Hall.

Seorang juru bicara Carnegie Hall mengaitkan keputusan itu dengan "peristiwa dunia baru-baru ini".

Uni Penyiaran Eropa (EBU) mengatakan Rusia tidak akan lagi diizinkan untuk berpartisipasi dalam kontes lagu Eurovision tahun ini. Ballet Royal Opera House telah membatalkan residensi yang direncanakan oleh Bolshoi Ballet Moskow, salah satu perusahaan balet tertua dan paling bergengsi di dunia.

Pertunjukan oleh Balet Negara Rusia Siberia telah dibatalkan oleh Wolverhampton Grand Theatre dan Royal and Derngate di Northampton. Teater Helix di Dublin juga membatalkan pertunjukan Swan Lake oleh Royal Moscow Ballet "untuk berdiri dalam solidaritas dengan rakyat Ukraina".Concerts.

Di dunia film Warner Bros, Disney dan Sony telah menghentikan rilis film di bioskop Rusia. Ini berarti rilis film-film besar termasuk The Batman, Turning Red dan Morbius tidak akan berjalan sesuai jadwal di negara ini.

"Mengingat krisis kemanusiaan di Ukraina, WarnerMedia menghentikan perilisan film fitur the Batman di Rusia," kata seorang juru bicara.

Di negeri kita hal ini pernah terjadi masyarakat secara bersama-sama memboikot perusahaan roti milik Jepang karena mengeluarkan pernyataaan yang menyinggung perasaanpara demonstran di Jakarta. Akibatnya perusahaan ini selama beberapa periode mengalami kerugian.

Dalam hubungannya dengan Rusia ini, kita tidak tahu seberapa efektifnya senjata barat – Cancel Culture itu bisa meghacurkan reputasi Rusia di dunia dengan cara memboikat apapun yang berbau Rusia.

Oleh: Ahmad Cholis Hamzah

Penulis aktif menulis di Koran Jawa Pos, Surya, dan rutin menulis di GNFI. Beberapa tulisannya acapkali dimuat/dikutip Koran Malaysia dan Thailand. Penulis yang juga tersohor sebagai akademisi sekaligus profesional di kota kelahirannya, Surabaya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Ahmad Cholis Hamzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Ahmad Cholis Hamzah.

AH
MI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini