Serba-Serbi Penetapan Hasil Sidang Isbat, Kapan Hari Pertama Puasa?

Serba-Serbi Penetapan Hasil Sidang Isbat, Kapan Hari Pertama Puasa?
info gambar utama

Tidak lama lagi, umat Islam di seluruh dunia akan menjalani ibadah puasa. Di Indonesia sendiri, pemerintah akan melakukan sidang Isbat yang berlangsung pada Jumat (1/4). Nantinya, umat muslim di Indonesia akan mengetahui kapan jatuhnya 1 Ramadan.

Seperti yang banyak orang ketahui, Ramadan adalah bulan kesembilan dalam kalender Hijriah. Di bulan ini, umat Islam di seluruh dunia akan menjalani ibadah puasa selama sebulan ke depan. Untuk mengetahui kapan jatuhnya 1 Ramadan, pemerintah Indonesia melangsungkan sidang Isbat.

Pelaksanaan sidang Isbat oleh Kementrian Agama akan berlangsung setelah menerima laporan dari pemantau hilal yang tersebar di 101 titik, mulai dari Sabang sampai Merauke. Setelah itu, umat muslim Indonesia akan mengetahui apakah 1 Ramadan akan jatuh pada 2 atau 3 April.

Di balik itu, menarik jika membahas mengenai serba-serbi sidang Isbat. Mulai dari pengertian sidang Isbat, sejarah, hingga prosesi yang berlangsung. Mau tahu informasi selengkapnya? Simak penjelasan berikut ini.

Pengertian Sidang Isbat

Illustrasi pelaksanaan sidang isbat | Foto: Unsplash
info gambar

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Isbat memiliki arti sebagai penetapan atau penentuan. Sidang Isbat bertujuan untuk menetapkan atau menentukan awal bulan dalam kalender Hijriah. Di Indonesia, sidang Isbat biasanya berlangsung pada 29 kalender Hijriah.

Baca juga:Resmi! Mulai 1 April Tarif PPN dan Pertamax Akan Naik

Sidang Isbat biasanya berlangsung dalam tiga tahap, mulai dari pemaparan posisi hilal, sidang Isbat, dan konferensi pers. Untuk pelaksanaan sidang Isbat kali ini, Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kementrian Agama (Kemenag) akan memaparkan posisi hilal.

Prosesi ini akan berlangsung secara terbuka via live streaming pada pukul 17.00 WIB. Setelah itu, akan berlangsung prosesi sidang Isbat penetapan awal Ramadan 1443 Hijriah secara tertutup pada pukul 18.00 WIB, tepatnya setelah Shalat Magrib.

Tahap terakhir, akan berlangsung konferensi pers hasil sidang Isbat yang disiarkan langsung oleh TVRI dan akun media sosial Kementrian Agama mulai pukul 19.15 WIB.

Sejarah Sidang Isbat

Illustrasi sejarah sidang isbat | Foto: Unsplash
info gambar

Sidang Isbat pertama kali berlangsung pada 1950 silam. Sebelum Indonesia merdeka, Ketua adat akan melakukan penentuan awal bulan Ramadan dalam kalender Hijriah. Mengingat memiliki perhitungan sendiri, biasanya 1 Ramadan dan 1 Syawal pada saat itu kerap berbeda-beda.

Kemudian, ada pembentukan Badan Hisab Rukyat (BHR) yang berada di bawah Kementrian Agama (Kemenag) pada 1972. Pembentukan BHR bertujuan untuk melakukan penyeragaman pemahaman dan penentuan tanggal 1 dalam bulan Hijriah dengan melakukan hisab dan rukyat.

Baca juga:Berkunjung ke 4 Masjid di Indonesia, Wisata Religi Selama Ramadan

Sejak saat itu, sidang Isbat mulai berlangsung dan dapat kita saksikan di media televisi. Tak hanya itu, masyarakat juga jadi mulai mengetahui bagaimana rangkaian penentuan awal bulan dalam kalender Hijriah.

Cara Melihat Hilal

Masjid tempat ibadah umat Islam | Foto: Unsplash
info gambar

Hilal merupakan bulan sabit muda yang sangat tipis pada fase awal bulan baru. Hal tersebut membuat melihat hilal dengan mata telanjang sangat sulit. Selain itu, adanya bias cahaya matahari atau situasi mendung juga membuat semakin susah melihat hilal dengan mata telanjang.

Meski demikian, melihat hilal bisa dengan dua cara, yakni dengan alat maupun tanpa alat. Penggunaan alat bantu seperti teleskop dapat membantu melihat hilal daripada hanya dengan mata telanjang.

Jika hilal terlihat, pada malam itu adalah tanggal 1 bulan baru. Namun jika tidak terlihat, malam itu adalah tanggal 30 dan puasa akan berlangsung mulai tanggal 2 di kalender bulan hijriah.

Kementrian Agama (Kemenag) mengadopsi kriteria baru Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) dalam rangka menetapkan awal puasa. Kriteria baru MABIMS tersebut adalah tinggi bulan minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat.

Baca juga:Saingi iPhone 13, Nokia Rilis Konsep Ponsel Boba Lewat Seri Edge 2022

Hasil Sidang Isbat 2022

Illustrasi umat Islam beribadah | Foto: Unsplash
info gambar

Berdasarkan hasil sidang Isbat 1 Ramadan 2022, Menteri Agama Yaqut Choli Quomas menyatakan bahwa awal puasa jatuh pada Minggu (3/4/2022). Keputusan berdasarkan karena pihak Rukyatul Hilal dari Kemenag RI tidak melihat hilal di hampir 101 kota di seluruh Indonesia.

Berdasarkan laporan kementrian agama di 101 titik rukyat yang tersebar di 34 provinsi, hasilnya sama-sama tidak melihat hilal. Dari hasil pemantauan di wilayah Sumatra, memang sudah melihat hilal, tetapi hanya berada di 2 derajat.

Begitu pula di pulau Jawa, hilal terlihat masih 1 derajat. Sementara ketentuan Kemenag RI, hilal harus terlihat 3 derajat sehingga masuk pada 1 Ramadan. Oleh karena itu, secara mufakat pemerinta memutuskan bahwa 1 Ramadan jatuh pada Minggu (3/4/2022).

Nah, itulah beberapa serba-serbi sidang Isbat yang sudah berlangsung. Dengan adanya sidang ini, umat muslim di Indonesia bisa memulai ibadah puasa pada hari yang sudah pemerintah tetapkan. Selamat menjalankan ibadah puasa untuk Goodmates yang merayakan.

Referensi: Kontan | Suara | Detik

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini