Goodmates, apa yang terlintas dalam benakmu sewaktu mendengar kata Vespa? Vespa merupakan salah satu merek sepeda motor unik yang bernaung di bawah perusahaan Piaggio dari Italia.
Indonesia sendiri merupakan negara terbesar kedua setelah Italia yang mempunyai jumlah Vespa paling banyak di dunia. Penggemar setianya juga lumayan banyak, baik vespa modern ataupun klasik.
Hal tersebut terbukti lewat kehadiran sejumlah komunitas vespa di Indonesia dengan aneka kegiatannya. Berikut GoodSide rangkum informasi mengenai komunitas vespa di Indonesia.
1. Vespa Club Indonesia
Tahukah kamu kalau komunitas yang satu ini sudah terdaftar sebagai anggota nasional resmi Vespa World Club (VWC)? VWC sendiri adalah sebuah organisasi oleh Piaggio Manufacture dan Piaggio Foundation yang bermarkas di Italia, guna mewadahi klub vespa sedunia dan mengadakan agenda akbar Vespa World Days setiap tahunnya.
Vespa Club Indonesia semula berada di bawah naungan PT Vespaku Citra Indonesia dan telah resmi menjadi perkumpulan sendiri sejak Juli 2018. Dengan begitu, VCI akan secara mandiri mewadahi berbagai komunitas vespa yang tersebar di Indonesia.
Baca juga: Mengenal Dunia Kreatif Lewat Komunitas Inside Kastil
Para anggota nantinya bisa memperoleh promo dan diskon dari sejumlah gerai yang sudah bekerja sama, sekaligus mengikuti perayaan Vespa World Day. Tentu saja, hanya anggota VCI yang boleh berpartisipasi dalam kegiatan akbar vespa sedunia itu.
2. Kutu Community
Dengan ribuan anggota dari berbagai usia, mulai dari 16 sampai 60 tahun ke atas, tidaklah heran apabila perkumpulan ini mempunyai nama Kutu alias 'Ketika Usia Tak menjadi Urusan'.
Kutu Community merupakan komunitas pencinta vespa yang eksis sejak 17 Agustus 2014. Terbentuknya Kutu berawal dari keresahan terhadap kemacetan yang terjadi jalan raya, belum lagi dengan kurangnya kesadaran masyarakat akan keselamatan lalu lintas.
Berkaca dari kondisi lapangan tersebut, para anggotanya kerap melakukan pelatihan safety riding dan kampanye keselamatan berkendara. Contohnya dengan membagikan helm secara cuma-cuma.
Cara bergabung dengan komunitas ini juga terbilang mudah. Syaratnya cuma perlu memiliki vespa beserta SIM C, kemudian mendaftarkan diri via surel kutuvespa@gmail.com. Tidak ada biaya pendaftaran dan iuran bulanan alias seratus persen gratis.
Baca juga: Saingi iPhone 13, Nokia Rilis Konsep Ponsel Boba Lewat Seri Edge 2022
3. Scooter Bee 17
Komunitas vespa tidak melulu berisikan kaum lelaki, lo. Scooter Bee 17 yang terbentuk pada 1 Mei 2017 lalu menjadi bukti nyata dari sekumpulan wanita tangguh penyuka motor antik asal Italia ini.
Nama komunitas ini pada mulanya adalah Scooter Barbie. Namun, mengingat Barbie merupakan sebuah brand, anggotanya pun sepakat untuk menggantinya dengan kata ‘Bee’ yang masih mudah untuk teringat, unik, serta mirip dengan Barbie.
Selain gemar melakukan riding seperti perkumpulan motor lainnya, Scooter Bee pun tidak jarang menjalankan kegiatan sosial. Misalnya saja menggalang donasi untuk korban bencana alam, atau mengunjungi yayasan sosial dalam rangka berbagi dengan anak-anak yatim di sana.
4. Komunitas MoVe
Modern Vespa Indonesia (MoVe) mulai terbentuk ketika para penggemar vespa pertama kali berkumpul di Jakarta, pada September 2011. Pendirian MoVe bertujuan untuk mewadahi penggemar vespa seluruh Indonesia sambil mempromosikan pariwisata tanah air.
Seiring perkembangannya, MoVe sudah mempunyai lebih dari 1.000 anggota yang tersebar dalam 44 chapter di seluruh Indonesia. Mulai dari Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan, hingga Sulawesi semua ada di sini.
Adapun aktivitas rutinan komunitas ini terdiri atas sunday morning ride (sunmori), kopdar gabungan dengan chapter lain, touring antar pulau, bakti sosial, serta jambore nasional setiap tahunnya.
Baca juga: Persiapan Menjelang Puasa, Ketahui Cara Sahur yang Baik dan Benar
5. Vesplore
Menggabungkan kata vespa dan explore, komunitas yang satu ini memang senang berjelajah (touring) menggunakan vespa. Vesplore sudah berdiri sejak September 2015 lalu dan sekarang berbasis di Bali.
Kelahiran Vesplore bermula dari obrolan tepi sawah di dekat bengkel tempat para anggotanya sering bertemu. Mereka saat itu mempunyai rencana untuk menjelajah sederet destinasi eksotis di wilayah timur Bali.
Komunitas ini rajin melaksanakan ekspedisi ke sejumlah daerah timur Indonesia, misalnya Sumba di NTB dan Flores di NTT. Mereka memberikan donasi rutin setahun sekali kepada sekolah-sekolah yang memerlukan bantuan.
Di samping itu, Vesplore pun kerap mensosialisasikan adaptasi kebiasaan baru melalui protokol CHSE (Clean, Healthiness, Safety, and Environment). Tujuannya untuk membuktikan bahwa mengeksplorasi sebuah tempat tidak harus selalu dengan transportasi umum, melainkan bisa juga memakai kendaraan roda dua semacam vespa.
Referensi:Tikum | Gridoto | Gensindo
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News