Selama menjalani ibadah puasa bulan suci Ramadan, tidak cuma asupan nutrisi saja yang harus kamu perhatikan. Kecukupan dan kualitas tidur pun menjadi hal yang penting. Sebab, kamu mesti bangun lebih pagi untuk sahur demi kelancaran berpuasa.
Perubahan pola tidur ini tanpa kita sadari sering menjadi alasan mengapa tubuh sering lemas dan lebih cepat mengantuk sepanjang hari. Tidur yang kurang berkualitas pun bisa menurunkan tingkat fokus dan produktivitas kamu selama bekerja.
Kalau begitu, bagaimana caranya untuk menjaga kualitas tidur selama bulan Ramadan? Simak berbagai tips di bawah ini yang sudah GoodSide rangkum khusus untukmu.
1. Tidur Lebih Awal
Cobalah untuk memajukan waktu tidur selama bulan Ramadan, mengingat kamu harus bangun sahur pada dini hari. Jangan memforsir tubuh untuk tetap terjaga dengan begadang.
Kalau kamu mesti bangun sahur pada pukul 3 pagi misalnya, usahakan sudah tidur pukul 9 atau paling lambat pukul 10 malam. Durasi tidur sekitar 5 sampai 6 jam sudah cukup mendongkrak energi selama menjalani puasa. Sebisa mungkin kamu konsisten dengan waktu tidur dan bangun yang sama agar kualitasnya tetap terjaga.
Baca juga:Sering Kerja di Tempat Tidur? Simak Dampaknya Bagi Kesehatan
Melansir dari penelitian dalam Journal of Sleep Research, kurangnya waktu tidur dapat mengurangi durasi tahap REM (rapid eye movement). Dengan begitu, seseorang akan mudah mengantuk dan lemas saat beraktivitas.
2. Luangkan Waktu Tidur Siang
Jangan lupa meluangkan sedikit waktu untuk tidur siang sesibuk apapun kamu. Durasi 15 sampai 30 menit sudah lebih dari cukup dalam rangka memulihkan energi supaya kamu dapat kembali produktif.
Ibarat komputer yang harus kamu matikan, otak juga butuh istirahat sejenak. Dengan begitu, otak beserta seluruh organ tubuh lainnya bisa mengisi energi untuk bekerja optimal.
Tidur siang ketika puasa tidak cuma menghilangkan rasa kantuk, melainkan juga menurunkan tingkat stres dalam tubuh sekaligus membantu peningkatan kualitas tidur di malam hari.
3. Perhatikan Konsumsi Makanan
Makanan yang kamu konsumsi ketika berbuka puasa dapat memengaruhi kualitas tidur, lo. Pilihlah makanan sehat dan bergizi, seperti ikan, buah dan sayur, kacang-kacangan, maupun oatmeal.
Baca juga:Terapkan 5 Cara Ini Agar Tidur jadi Lebih Berkualitas
Susu juga merupakan salah satu minuman yang bagus kamu konsumsi sebelum beranjak tidur. Kandungan zat alami triptofan di dalamnya mampu merangsang rasa kantuk. Meminum segelas susu hangat sebelum tidur akan membuat tubuhmu jauh lebih rileks di malam hari.
Selain itu, jauhi segala jenis makanan dan minuman yang berpotensi mengacaukan tidurmu. Salah satunya adalah kopi. Minuman yang satu ini mengandung kafein yang dapat memicu peningkatan produksi hormon adrenalin sehingga matamu akan terus terjaga.
4. Tetap Rutin Berolahraga
Membiasakan diri beraktivitas fisik sangat bermanfaat untuk mewujudkan kualitas tidur yang lebih baik, termasuk di bulan Ramadan. Intinya, jangan menjadikan puasa sebagai alasan untuk bermalas-malasan.
Kamu bisa melakukan olahraga ringan misalnya jogging, yoga, serta bersepeda di pagi hari maupun menjelang waktu berbuka. Di sisi lain, hindari pula berolahraga terlalu intens karena berpotensi menguras energimu terlalu banyak.
5. Ciptakan Lingkungan Tidur yang Nyaman
Umumnya, kondisi kamar yang kurang nyaman akan membuat seseorang kesulitan untuk tertidur. Buatlah kamar tidurmu menjadi tempat yang gelap, tenang, dan sejuk.
Namun, tidak masalah juga kalau kamu hanya bisa tidur dengan cahaya lampu. Intinya, pastikan tubuh merasa rileks sebelum mata mulai terpejam.
Baca juga:Jangan Lengah, Mari Tingkatkan Semangat Kerja Saat Berpuasa
Lingkungan kamar yang nyaman mampu meningkatkan kualitas tidur selama berpuasa. Semakin terasa nyaman, otot-otot tubuh pun tidak akan tegang sehingga kamu bisa lebih cepat mengantuk dan tertidur.
Jauhkan pula segala gadget dan perangkat elektronik, seperti handphone dan laptop dari jangkauan. Bukan tanpa sebab, pancaran sinar dari alat tersebut bekerja mirip seperti cahaya alami matahari sehingga tubuh akan tersugesti bahwa hari masih pagi.
Referensi: Halodoc | Merdeka.com | Liputan 6
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
