Tidak hanya pemandangan alamnya yang menakjubkan, Indonesia juga memiliki banyak kekayaan alam yang melimpah. Salah satu kekayaan alam Indonesia adalah adanya matoa, buah eksotis khas Papua yang punya banyak manfaat.
Sebagian dari kamu mungkin kurang familiar dengan buah satu ini. Tanaman buah matoa sangat identik dengan Papua. Melansir dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua Badan Litbang Pertanian - Kementerian Pertanian, kamu bisa menemukan buah matoa hampir di setiap daerah di Papua.
Mulai dari di dataran Seko (Jayapura), Wondoswaar-pulau Weoswar, Anjai Kebar, Warmare, Armina-Bintuni, Ransiki, Pami-Nuni (Manokwari), Samabusa-Nabire, hingga pulau Yapen kamu bisa menemukannya.
Jika melihat dari bentuk dan rasanya, sekilas buah matoa mirip seperti buah lengkeng. Rasa buahnya manis seperti campuran antara rasa kelapa muda, durian, lengkeng, serta rambutan.
Baca juga: Kelana Bhakti Budaya, Grup Ketoprak Tobong yang Eksis dari Masa ke Masa
Menariknya, masyarakat Papua membedakan buah matoa menjadi tiga jenis berdasarkan warna kulit buahnya. Terdapat buah matoa jenis Emme Bhanggahe (matoa kulit merah), Emme Anokhong (matoa kulit hijau), dan Emme Khabhelaw (matoa kulit kuning).
Buah matoa juga kamu bedakan berdasarkan tekstur buah atau salut bijinya. Matoa kelapa memiliki salut biji yang kenyal mirip seperti selaput bagian dalam kelapa muda dan mudah lepas dari bijinya.
Matoa kelapa lebih banyak tersebar di bagian tengah sampai timur Papua (Provinsi Papua). Sementara itu, matoa papeda memiliki salut biji yang lembek mirip seperti kekenyalan dari papeda, makanan khas masyarakat Papua yang terbuat dari pati sagu. Jenis ini banyak tersebar di bagian barat Papua (Provinsi Papua Barat).
Ragam Manfaat Buah Matoa
Buah matoa memiliki kandungan vitamin dan mineral yang beragam. Mengonsumsi buah ini bisa membantu kamu mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral harian.
Mineral yang terkandung di dalamnya baik untuk menjaga kesehatan tubuh. Begitu pula dengan kandungan vitamin yang bisa menangkal radikal bebas.
Selain itu, buah matoa juga mengandung antioksidan dan antibakteri yang umum kamu temukan pada kulit matoa. Kandungan tersebut memberikan manfaat untuk menghambat perkembangan bakteri penyebab infeksi saluran pernapasan dan kemih.
Baca juga: Kiat Menjaga Kualitas Tidur Selama Berpuasa
Tidak hanya isi buah juga kulitnya, ekstrak dari buah matoa juga kaya akan manfaat. Ekstrak buah matoa mengandung senyawa aktif yang bersifat diuretik. Kandungan ini mampu meningkatkan jumlah cairan yang tubuh keluarkan.
Sebuah penelitian juga menunjukan ekstrak buah matoa bisa membuang kelebihan air dan garam melalui urine. Hal ini membuat buah matoa bisa menurunkan darah tinggi secara alami, serta bermanfaat untuk orang yang berisiko mengalami hipertensi.
Manfaat lain dari buah matoa adalah mampu menurunkan kadar gula darah. Hal ini karena buah matoa mengandung senyawa fenolik yang mampu menurunkan penyerapan gula dalam usus. Maka, buah matoa aman untuk penyintas diabetes konsumsi.
Suka mengalami masalah pencernaan? Kamu mungkin ingin mencoba mengkonsumsi buah matoa. Buah matoa berfungsi sebagai obat tradisional untuk melancarkan pencernaan
Matoa mengandung antioksidan yang bisa usus serap dengan baik. Kandungan antioksidan di dalam buah matoa juga bisa meningkatkan jumlah bakteri baik dan mencegah pertumbuhan bakteri jahat pada usus.
Baca juga: Intip Segudang Khasitas Si Buah Merah dari Papua
Bermanfaat untuk Kecantikan Kulit
Tidak hanya itu, buah matoa juga memiliki manfaat untuk kecantikan, terutama untuk merawat kesehatan kulit. Buah matoa mengandung vitamin C dan vitamin E yang bermanfaat melindungi kulit dari paparan sinar ultra violet.
Kandungan antioksidan di dalam buah matoa juga bermanfaat untuk membantu mencerahkan wajah. Bahkan, mengonsumsi buah matoa bisa membantu atasi kulit berjerawat.
Buah matoa memiliki kandungan senyawa aktif yang bersifat antimikroba, kandungan ini berguna untuk membunuh bakteri penyebab jerawat pada pori-pori wajah.
Manfaat lainnya, buah matoa juga dapat membantu regenerasi kulit, menghilangkan kulit kusam, dan menghambat penuaan dini berkat kandungan senyawa aktifnya.
Referensi: Katadata | Mongabay | Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
